Sambut Hari Kartini, Perempuan Indonesia Disebut Pionir Poros Maritim Dunia
A
A
A
CILEGON - Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyebutkan bahwa perempuan Indonesia mempunyai andil dalam mewujudkan poros maritim dunia. Hal tesebut berdasarkan catatan sejarah bahwa perempuan Indonesia salah satunya Ratu Kalinyamat menjadi penanda kejayaan maritim di Nusantara.
“Ratu Kalinyamat adalah salah satu penanda masa kejayaan maritim Nusantara. Di tahun 1550 dan 1574, Ratu Kalinyamat sudah memimpin armada laut Nusantara yang berkekuatan ratusan kapal dan puluhan ribu prajurit, untuk mengusir Portugis dari Malaka,” ujar Connie dalam diskusi Tol Laut dan Pahlawan Wanita Poros Maritim Dunia di Selat Sunda, Senin (8/4/2019).
Menurutnya, Ratu Kalimanyat tak hanya menunjukkan diri sebagai perempuan yang bisa memimpin. Tapi, dia bisa dianggap sebagai inspirator Nusantara sebagai poros maritim yang mendunia.
Karena saat itu, armada laut Portugis dianggap salah satu yang terkuat di dunia. Namun mereka berhasil dibuat tunggang langgang oleh seorang perempuan kelahiran Jepara.
President Indonesian Institute for Maritime Studies menambahkan, atas kepiawaiannya memainkan peran dalam ruang politik, diplomatik, ekonomi, dan militer, khususnya sebagai ikhtiar menjaga kedaulatan maritim, Selat Malaka sebagai jalur perdagangan penting kala itu. Bahkan, Ratu Kalinyamat mendapatkan penghormatan yang justru datang dari para penjajah Portugis yang diperanginya.
“Di Indonesia, kita melihat ada sosok seperti Ira Puspadewi, (Direktur Utama PT ASDP) yang bisa kita dianggap sebagai Ratu Kalinyamat modern,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur PT ASDP Ira Puspadewi mengatakan saat ini di bawah kepemimpinan Presdien Joko Widodo (Jokowi) tol laut merupakan program mewujudkan agenda poros maritim dunia. Tol laut juga dapat menyambungkan Nusantara yang sebagian besar wilayahnya perairan.
“Inti tujuannya adanya tol laut yakni mempermudah akses masyarakat dan pengiriman barang. Sehingga harga-harga kebutuhan pokok lebih murah. Konsep satu harga,” katanya.
“Ratu Kalinyamat adalah salah satu penanda masa kejayaan maritim Nusantara. Di tahun 1550 dan 1574, Ratu Kalinyamat sudah memimpin armada laut Nusantara yang berkekuatan ratusan kapal dan puluhan ribu prajurit, untuk mengusir Portugis dari Malaka,” ujar Connie dalam diskusi Tol Laut dan Pahlawan Wanita Poros Maritim Dunia di Selat Sunda, Senin (8/4/2019).
Menurutnya, Ratu Kalimanyat tak hanya menunjukkan diri sebagai perempuan yang bisa memimpin. Tapi, dia bisa dianggap sebagai inspirator Nusantara sebagai poros maritim yang mendunia.
Karena saat itu, armada laut Portugis dianggap salah satu yang terkuat di dunia. Namun mereka berhasil dibuat tunggang langgang oleh seorang perempuan kelahiran Jepara.
President Indonesian Institute for Maritime Studies menambahkan, atas kepiawaiannya memainkan peran dalam ruang politik, diplomatik, ekonomi, dan militer, khususnya sebagai ikhtiar menjaga kedaulatan maritim, Selat Malaka sebagai jalur perdagangan penting kala itu. Bahkan, Ratu Kalinyamat mendapatkan penghormatan yang justru datang dari para penjajah Portugis yang diperanginya.
“Di Indonesia, kita melihat ada sosok seperti Ira Puspadewi, (Direktur Utama PT ASDP) yang bisa kita dianggap sebagai Ratu Kalinyamat modern,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur PT ASDP Ira Puspadewi mengatakan saat ini di bawah kepemimpinan Presdien Joko Widodo (Jokowi) tol laut merupakan program mewujudkan agenda poros maritim dunia. Tol laut juga dapat menyambungkan Nusantara yang sebagian besar wilayahnya perairan.
“Inti tujuannya adanya tol laut yakni mempermudah akses masyarakat dan pengiriman barang. Sehingga harga-harga kebutuhan pokok lebih murah. Konsep satu harga,” katanya.
(kri)