Megawati Ungkap Rahasia Politik yang Penuh dengan Seni
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan rahasianya selama ini dalam dunia politik. Menurut Mega, politik adalah dunia yang penuh dengan seni.
Hal itu dikatakan Megawati saat kunjungan ke Kebun Raya Kuningan, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat, Kamis 4 April 2019.
"Sejak kecil saya gemar dengan tanaman, demikian halnya Bapak saya, Bung Karno. Hijaunya Padang Arafah, Arab Saudi, tidak terlepas dari perhatian besar Bung Karno yang begitu bangga dengan kekayaan flora dan fauna Indonesia Raya," ungkap Megawati.
Kemudian Megawati tanamkan rasa cinta terhadap tanaman kepada masyarakat Indonesia, dan khususnya kader-kader PDI Perjuangan. Itu bukan sekedar hobby, namun sebagai tanggung jawab masa depan.
"Karena itulah di PDI Perjuangan saya tanamkan kultur mencintai bumi dan penghidupan itu melalui tanaman," ujar Megawati.
Agar ‘politik lingkungan PDIP’ ini dapat membumi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh Indonesia, Megawati memerintahkan setiap Kepala Daerah dari PDI Perjuangan di dorong untuk bangun kebun raya di daerahnya.
"Saya memilki koleksi tanaman dimulai dari tanaman untuk keperluan obat-obatan, angrek, koleksi bambu dari seluruh pelosok nusantara, koleksi umbi-umbian, hingga tanaman keras, dan juga berbagai koleksi tanaman dari luar negeri, yang tentu saja memiliki manfaat dan kesesuaian untuk dikembangkan," kata Megawati yang sangat mencintai lingkungan.
Megawati mengharapkan, budidaya tumbuh-tumbuhan endemik Indonesia dan luar negeri diteliti dengan baik. Menurut dia, sejauh ini, anggaran penelitian tentang hal tersebut masih sangat kecil.
Meski begitu, masalah anggaran dapat diakali dengan meminta pengusaha agar membuatkan lahan perkebunan. Salah satunya dengan membiarkan pengusaha-pengusaha menggunakan namanya di lahan perkebunan. "Ada Rumah Anggrek Bogor itu dari kami," ujar Megawati.
Megawati mengaku pernah mengembangbiakkan bunga sakura dari Jepang di Indonesia. Tanaman itu ditaruhnya di sekitar Cibodas. Ia lantas mendorong kepada kadernya yang menjadi kepala daerah untuk membuatkan kebun raya.
"Semangat itu ditanamkannya agar kehidupan berbangsa ini tidak melulu tentang pekerjaan dan politik," pungkasnya.
Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang melihat secara langsung bagaimana seluruh kontemplasi politik Megawati Soekarnoputri melalui hobinya bercocok tanam menambahkan, PDIP semakin sadar bagaimana politik itu membumi, menyentuh hal yang elementer terkait dengan cabai, sayur-sayuran, dan komitmen melestarikan bumi.
"Di partai kami, apa yang menjadi hobi Ibu Megawati terkait tanaman, bumbu2an, dan mencintai kuliner nusantara, kami jadikan sebagai kultur organisasi kepartaian," ucapnya.
"Sebab bicara tentang tanaman, sumber makanan, daya cita rasa bumbu nusantara, juga berbicara tentang capaian kebudayaan Indonesia," sambungnya.
Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Ibu Megawati sangat prihatin, mengapa perhatian anak-anak muda di bidang pertanian sangat kurang. Padahal, sektor pertanian sangat menjanjikan penghidupan yang layak, selama dilakukan dengan totalitas dan penuh keahlian.
Pemerintahan Pak Jokowi ke depan akan semakin memberikan perhatian yang begitu besar pada SDM dan kegiatan penelitian hulu ke hilir, dari penelitian benih unggul, kultur jaringan, hingga penanaman, proses produksi pasca panen, pengolahan produk dan pemasaran.
"Jadi, Politik Kontemplasi PDIP dibangun dengan tradisi menanam, politik cinta lingkungan, investasi masa depan. Kesemuanya membangun tradisi politik penyegaran diri melalui kontemplasi," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Megawati saat kunjungan ke Kebun Raya Kuningan, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat, Kamis 4 April 2019.
"Sejak kecil saya gemar dengan tanaman, demikian halnya Bapak saya, Bung Karno. Hijaunya Padang Arafah, Arab Saudi, tidak terlepas dari perhatian besar Bung Karno yang begitu bangga dengan kekayaan flora dan fauna Indonesia Raya," ungkap Megawati.
Kemudian Megawati tanamkan rasa cinta terhadap tanaman kepada masyarakat Indonesia, dan khususnya kader-kader PDI Perjuangan. Itu bukan sekedar hobby, namun sebagai tanggung jawab masa depan.
"Karena itulah di PDI Perjuangan saya tanamkan kultur mencintai bumi dan penghidupan itu melalui tanaman," ujar Megawati.
Agar ‘politik lingkungan PDIP’ ini dapat membumi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh Indonesia, Megawati memerintahkan setiap Kepala Daerah dari PDI Perjuangan di dorong untuk bangun kebun raya di daerahnya.
"Saya memilki koleksi tanaman dimulai dari tanaman untuk keperluan obat-obatan, angrek, koleksi bambu dari seluruh pelosok nusantara, koleksi umbi-umbian, hingga tanaman keras, dan juga berbagai koleksi tanaman dari luar negeri, yang tentu saja memiliki manfaat dan kesesuaian untuk dikembangkan," kata Megawati yang sangat mencintai lingkungan.
Megawati mengharapkan, budidaya tumbuh-tumbuhan endemik Indonesia dan luar negeri diteliti dengan baik. Menurut dia, sejauh ini, anggaran penelitian tentang hal tersebut masih sangat kecil.
Meski begitu, masalah anggaran dapat diakali dengan meminta pengusaha agar membuatkan lahan perkebunan. Salah satunya dengan membiarkan pengusaha-pengusaha menggunakan namanya di lahan perkebunan. "Ada Rumah Anggrek Bogor itu dari kami," ujar Megawati.
Megawati mengaku pernah mengembangbiakkan bunga sakura dari Jepang di Indonesia. Tanaman itu ditaruhnya di sekitar Cibodas. Ia lantas mendorong kepada kadernya yang menjadi kepala daerah untuk membuatkan kebun raya.
"Semangat itu ditanamkannya agar kehidupan berbangsa ini tidak melulu tentang pekerjaan dan politik," pungkasnya.
Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang melihat secara langsung bagaimana seluruh kontemplasi politik Megawati Soekarnoputri melalui hobinya bercocok tanam menambahkan, PDIP semakin sadar bagaimana politik itu membumi, menyentuh hal yang elementer terkait dengan cabai, sayur-sayuran, dan komitmen melestarikan bumi.
"Di partai kami, apa yang menjadi hobi Ibu Megawati terkait tanaman, bumbu2an, dan mencintai kuliner nusantara, kami jadikan sebagai kultur organisasi kepartaian," ucapnya.
"Sebab bicara tentang tanaman, sumber makanan, daya cita rasa bumbu nusantara, juga berbicara tentang capaian kebudayaan Indonesia," sambungnya.
Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Ibu Megawati sangat prihatin, mengapa perhatian anak-anak muda di bidang pertanian sangat kurang. Padahal, sektor pertanian sangat menjanjikan penghidupan yang layak, selama dilakukan dengan totalitas dan penuh keahlian.
Pemerintahan Pak Jokowi ke depan akan semakin memberikan perhatian yang begitu besar pada SDM dan kegiatan penelitian hulu ke hilir, dari penelitian benih unggul, kultur jaringan, hingga penanaman, proses produksi pasca panen, pengolahan produk dan pemasaran.
"Jadi, Politik Kontemplasi PDIP dibangun dengan tradisi menanam, politik cinta lingkungan, investasi masa depan. Kesemuanya membangun tradisi politik penyegaran diri melalui kontemplasi," pungkasnya.
(maf)