Kubu Jokowi Ragukan Hasil Survei Litbang Kompas
A
A
A
JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Inas N Zubir meragukan survei terbaru yang dilakukan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas tentang elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dalam Pilpres 2019.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Jokowi disebut menurun 3,4%, yaitu dari 52,6% pada Oktober 2018 menjadi 49,2% Maret 2019. Sedangkan elektabilitas Prabowo digambarkan menaik dari 32,7% pada Oktober 2018 menuju 37,4% pada Maret 2019.
"Patut kita duga berdasarkan pesanan, karena selama ini Kompas sering berat sebelah dalam pemberitaan dan cenderung memberi angin kepada Prabowo-Sandi," ujar Inas dalam rilisnya kepada SINDOnews, Jumat (21/3/2019).
(Baca juga: Soal Survei Litbang Kompas, Ma'ruf Amin Pilih Ambil Tengahnya Saja)
Menurut Inas ini bukan hal yang aneh mengingat Pemimpin Redaksi Kompas, Ninuk Pambudy merupakan istri dari kader Gerindra yang masuk dalam tim pakar Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 bidang energi dan pangan.
"Oleh karena itu, survei Litbang Kompas tidak bisa dianggap netral dalam menggambarkan kondisi real di masyarakat, melainkan hanya rekayasa untuk mempengaruhi opini publik menjelang Pilpres 2019, dimana berbagai lembaga survey independen telah memperlihatkan the magic number untuk Jokowi, yakni jauh diatas 50% yang sangat sulit dikejar oleh Prabowo Sandi, dan tentunya membuat Ninuk dan Rahmat Pambudi harus berpikir keras untuk merubah situasi demi bosnya!" tutup Inas.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Jokowi disebut menurun 3,4%, yaitu dari 52,6% pada Oktober 2018 menjadi 49,2% Maret 2019. Sedangkan elektabilitas Prabowo digambarkan menaik dari 32,7% pada Oktober 2018 menuju 37,4% pada Maret 2019.
"Patut kita duga berdasarkan pesanan, karena selama ini Kompas sering berat sebelah dalam pemberitaan dan cenderung memberi angin kepada Prabowo-Sandi," ujar Inas dalam rilisnya kepada SINDOnews, Jumat (21/3/2019).
(Baca juga: Soal Survei Litbang Kompas, Ma'ruf Amin Pilih Ambil Tengahnya Saja)
Menurut Inas ini bukan hal yang aneh mengingat Pemimpin Redaksi Kompas, Ninuk Pambudy merupakan istri dari kader Gerindra yang masuk dalam tim pakar Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 bidang energi dan pangan.
"Oleh karena itu, survei Litbang Kompas tidak bisa dianggap netral dalam menggambarkan kondisi real di masyarakat, melainkan hanya rekayasa untuk mempengaruhi opini publik menjelang Pilpres 2019, dimana berbagai lembaga survey independen telah memperlihatkan the magic number untuk Jokowi, yakni jauh diatas 50% yang sangat sulit dikejar oleh Prabowo Sandi, dan tentunya membuat Ninuk dan Rahmat Pambudi harus berpikir keras untuk merubah situasi demi bosnya!" tutup Inas.
(kri)