Ma'ruf Amin: Baru Pertama di Dunia Cawapres Beri Ijazah Kitab Shahih

Selasa, 19 Maret 2019 - 14:06 WIB
Maruf Amin: Baru Pertama di Dunia Cawapres Beri Ijazah Kitab Shahih
Ma'ruf Amin: Baru Pertama di Dunia Cawapres Beri Ijazah Kitab Shahih
A A A
SUMENEP - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menghadiri kegiatan Ngaji Bareng dan Ijazah Kitab Shahih Bukhori di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (19/3/2019).

Dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf juga didapuk memberikan tausiyah kepada ribuan santri Annuqayah dan kalangan pengasuh sejumlah pesantren serta kalangan Ulama/Kiai di Sumenep.

"Hari ini saya selain tausiah diminta memberikan ijazah. Oleh karena itu saya akan memberikan ijazah kitab Shahih Bukhari," ujar Kiai Ma'ruf memulai Ijazah kepada ribuan santri.

Sanad kitab Sahih Bukhori yang diijazahkan Kiai Ma’ruf, riwayatnya diperoleh dari Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, melalui Kiai Idris Jamali Cirebon dan secara runut riwayatnya menyambung hingga Syekh Abi Abdillah, bin Ismail Al-Bukhori, pengarang kitab Shahih Bukhori yang berjuluk Amiirul Mu’minin di Hadits Al Basyir.

"Dulu saya belajar kitab ini di Tebu Ireng. Saya diberi silsilahnya sampai Imam Bukhari. Yaitu saya mengaji kepada guru saya KH. Idris Jamali, menantu Syekh Hasyim Asyari," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Sebelum memberikan ijazah kepada santri, Kiai Ma'ruf juga sempat membacakan muqaddimah (Pendahuluan) dari Kitab Shahih Bukhari. Setelah memberikan ijazah, Kiai Ma'ruf pun membaca surat Al-Fatihah.

"Mungkin ini pertama kali di dunia, Calon Wakil Presiden memberi ijazah kitab," kata Kiai Ma'ruf yang disambut tepuk tangan para santri.

Mustasyar PBNU itu menyampaikan bahwa Pesantren Annuqayah selama ini telah memberikan peran yang signifikan di bidang keagamaan. Selain masalah keagamaan, pesantren terbesar di Kabupaten Sumenep itu juga dianggap berhasil mencetak lulusan santri yang siap mengabdi kepada bangsa dan negara.

Mantan Rais Aam PBNU itu mengaku sangat yakin dengan pola pendidikan agama yang dikembangkan Annuqoyah, bisa mencetak santri dan santriwati yang siap bersaing di masa yang akan datang. Tentunya membanggakan bagi tradisi Nahdlatul Ulama (NU).

"Untuk mencetak putra-putra bangsa dalam rangka menyiapkan orang-orang yang memahami agama, para ulama dan orang-orang yang akan memberikan perbaikan dan perubahan di dalam masyarakat," jelas Kiai Ma'ruf

Acara Ngaji Bareng itu dihadiri puluhan ulama pesantren dari Jawa Timur, yang di antaranya Pengasuh Pesantren An-Nuqayah KH. Abd. A'la, Pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pengasuh Pesantren Nurul Jadid. Bahkan hadir pula putri Gus Dur Yenny Wahid dan Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim, serta sejumlah pejabat lainnya di Madura.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3257 seconds (0.1#10.140)