PKS Yakin Pidato AHY Diarahkan untuk Prabowo-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakini pidato politik Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Jumat 1 Maret 2019 adalah rekomendasi untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Menurut HNW, maka itu pidato bertajuk rekomendasi Demokrat kepada Presiden Indonesia mendatang itu tidak dipersoalkan.
"Ya termasuk presiden mendatang kan Pak Prabowo dan Pak Sandi juga, terus kenapa harus dimaknai kepada yang lain," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).
(Baca juga: Sandi Sebut Segelintir Keluarga Uno Dukung 01 Itu Esensi Demokrasi)
Sebab kata HNW, Demokrat mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. "Jadi, kalau beliau memberikan rekomendasi semacam itu, itu kan penegasan tentang harapan beliau terhadap Pak Prabowo dan Pak Sandi untuk kemudian bisa merealisasikan apa yang selama ini, apa yang menjadi kesepakatan bersama," katanya.
Sehingga menurut dia, pidato politik AHY itu tidak perlu ditafsirkan lagi. "Kasihan ibunya lagi sakit diplintir ditafsirkan yang di luar konteks yang beliau inginkan," papar wakil ketua MPR RI ini.
Pria yang akrab disapa HNW ini pun tidak ambil pusing jika pidato AHY itu dianggap memainkan politik dua kaki. "Selalu beliau mengatakan dua kaki, kalau enggak dua kaki beliau pincang gitu," ungkapnya.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Menurut HNW, maka itu pidato bertajuk rekomendasi Demokrat kepada Presiden Indonesia mendatang itu tidak dipersoalkan.
"Ya termasuk presiden mendatang kan Pak Prabowo dan Pak Sandi juga, terus kenapa harus dimaknai kepada yang lain," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).
(Baca juga: Sandi Sebut Segelintir Keluarga Uno Dukung 01 Itu Esensi Demokrasi)
Sebab kata HNW, Demokrat mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. "Jadi, kalau beliau memberikan rekomendasi semacam itu, itu kan penegasan tentang harapan beliau terhadap Pak Prabowo dan Pak Sandi untuk kemudian bisa merealisasikan apa yang selama ini, apa yang menjadi kesepakatan bersama," katanya.
Sehingga menurut dia, pidato politik AHY itu tidak perlu ditafsirkan lagi. "Kasihan ibunya lagi sakit diplintir ditafsirkan yang di luar konteks yang beliau inginkan," papar wakil ketua MPR RI ini.
Pria yang akrab disapa HNW ini pun tidak ambil pusing jika pidato AHY itu dianggap memainkan politik dua kaki. "Selalu beliau mengatakan dua kaki, kalau enggak dua kaki beliau pincang gitu," ungkapnya.
(maf)