Soal Pidato AHY, Ma'ruf Amin: Ada Kecenderungan Demokrat Netral
Soal Pidato AHY, Ma'ruf Amin: Ada Kecenderungan Demokrat Netral
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menilai, pidato yang disampaikan Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sinyal baik untuk merespon sikap resmi partai Demokrat dalam pilpres nanti.
Hal tersebut disampaikan Kiai Ma'ruf saat kunjungan ke Serang, Banten. Menurut Kiai Ma'ruf, pidato Putra Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu yang merekomendasikan kepada presiden mendatang RI mendatang bentuk sikap netral Demokrat.
"Artinya kita anggap dia netral saja untuk memilih siapa saja yang terbaik buat warga bangsa," kata Ma'ruf saat menjawab pertanyaan wartawan.
Kiai Ma'ruf pun meyakini, AHY membawa aspirasi kader Demokrat kebanyakan. Yakni kecenderungan itu terlihat para kepala daerah ataupun calon legislatif mereka beberapa telah menyatakan dukungan kepada pasangan petahana.
"Karena tidak berani menyebut berarti ada kecenderungan untuk mendukung Pak Jokowi dan saya," kata Mustasyar PBNU itu.
Sebelumnya diketahui, pidato politik yang disampaikan AHY membuat perspesi di berbagai kalangan, terutama dua kubu pasangan calon presiden.
Bagi kubu Prabowo Subianto, pidato AHY yang tak menyebut nama bakal presiden terpilih hal biasa. Namun bagi kubu Jokowi, pernyataan bekas perwira menengah militer itu sebuah tanda keretakan dalam koalisi dari pihak penantang.
Hal tersebut disampaikan Kiai Ma'ruf saat kunjungan ke Serang, Banten. Menurut Kiai Ma'ruf, pidato Putra Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu yang merekomendasikan kepada presiden mendatang RI mendatang bentuk sikap netral Demokrat.
"Artinya kita anggap dia netral saja untuk memilih siapa saja yang terbaik buat warga bangsa," kata Ma'ruf saat menjawab pertanyaan wartawan.
Kiai Ma'ruf pun meyakini, AHY membawa aspirasi kader Demokrat kebanyakan. Yakni kecenderungan itu terlihat para kepala daerah ataupun calon legislatif mereka beberapa telah menyatakan dukungan kepada pasangan petahana.
"Karena tidak berani menyebut berarti ada kecenderungan untuk mendukung Pak Jokowi dan saya," kata Mustasyar PBNU itu.
Sebelumnya diketahui, pidato politik yang disampaikan AHY membuat perspesi di berbagai kalangan, terutama dua kubu pasangan calon presiden.
Bagi kubu Prabowo Subianto, pidato AHY yang tak menyebut nama bakal presiden terpilih hal biasa. Namun bagi kubu Jokowi, pernyataan bekas perwira menengah militer itu sebuah tanda keretakan dalam koalisi dari pihak penantang.
(pur)
Explore More