Lahirkan Pemimpin Handal, Kemendagri Selenggarakan Pelatihan Nasional
Lahirkan Pemimpin Handal, Kemendagri Selenggarakan Pelatihan Nasional
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II di Kantor BPSDM Kalibata, Jakarta Selatan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi kepemimpinan dalam mengelola dan memimpin organisasi pemerintahan pusat maupun daerah.
Diklat ini diikuti pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan BNPP dan Kemendagri. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Hadi Prabowo mengatakan, peserta dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk meningkatkan potensi kepemimpinan dalam mengelola dan memimpin organisasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.
“Pada saat yang sama saudara-saudara juga mengemban tantangan yang cukup berat. Bahwa Diklat Kepemimpinan ini harus dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang dapat diaplikasikan dalam perubahan baik, mindset maupun perilaku," kata Hadi saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).
Menurut Hadi, diklat dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mengisi kompetensi agar penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan efektif dan inovatif. Sebagaimana diamanatkan dalam UU No 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), diklat kepemimpinan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi.
Kompetensi yang harus dikuasai, yaitu kemampuan untuk merencanakan kebijakan-kebijakan strategis, mengoordinir, mengkoordinasikan, dengan stakeholder serta mengendalikannya, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan lebih efektif dan inovatif “Mengisi kompetensi ini sangat penting sebagai seorang pemimpin pemerintahan terlebih lagi pada jenjang jabatan pemimpin tinggi pratama," paparnya.
Peram pemerintah sangat krusial dalam melahirkan berbagai inovasi kebijakan strategis. "Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan ini juga diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang dapat membangun budaya inovasi dalam tata kelola pemerintahan di era reformasi industri 4.0. Hal ini penting mengingat pentingnya inovasi dalam menyelenggarakan pemerintahan di era reformasi yang tanpa batas," terangnya.
Diklat ini diikuti pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan BNPP dan Kemendagri. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Hadi Prabowo mengatakan, peserta dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk meningkatkan potensi kepemimpinan dalam mengelola dan memimpin organisasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.
“Pada saat yang sama saudara-saudara juga mengemban tantangan yang cukup berat. Bahwa Diklat Kepemimpinan ini harus dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang dapat diaplikasikan dalam perubahan baik, mindset maupun perilaku," kata Hadi saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).
Menurut Hadi, diklat dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mengisi kompetensi agar penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan efektif dan inovatif. Sebagaimana diamanatkan dalam UU No 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), diklat kepemimpinan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi.
Kompetensi yang harus dikuasai, yaitu kemampuan untuk merencanakan kebijakan-kebijakan strategis, mengoordinir, mengkoordinasikan, dengan stakeholder serta mengendalikannya, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan lebih efektif dan inovatif “Mengisi kompetensi ini sangat penting sebagai seorang pemimpin pemerintahan terlebih lagi pada jenjang jabatan pemimpin tinggi pratama," paparnya.
Peram pemerintah sangat krusial dalam melahirkan berbagai inovasi kebijakan strategis. "Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan ini juga diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang dapat membangun budaya inovasi dalam tata kelola pemerintahan di era reformasi industri 4.0. Hal ini penting mengingat pentingnya inovasi dalam menyelenggarakan pemerintahan di era reformasi yang tanpa batas," terangnya.
(poe)
Explore More