TKN: Visi dan Misi Capres Tentukan Pergeseran Swing Voters
A
A
A
JAKARTA - Penyampaian visi dan misi kedua pasangan calon presiden adalah podium rakyat dan akan menentukan preferensi pilihan bagi kelompok swing voters, bahkan akan mengubah golput untuk tentukan pilihan.
"Pak Prabowo sebagaimana pada 2014, lebih banyak menyampaikan persoalan dengan solusi yang hanya mengulang rekomendasi PBB. Sementara, Pak Jokowi benar-benar mengungkap pentingnya energi terbarukan dan keberhasilannya di dalam mengatasi kebakaran hutan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Menurut Hasto, gagasan tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan pengendalian sampah plastik adalah contoh lain bagaimana Jokowi berbicara persoalan faktual. Sementara, untuk kesekian kalinya, ujar dia, Prabowo Subianto mengungkapkan swasembada air.
"Swasembada air tanpa penjelasan dan agenda menjalankannya menjadi bukti bahwa Prabowo cenderung mengulang masalah lama dan miskin pengalaman. Visi dan misi capres tersebut menjadi awal penilaian agenda strategis kedua paslon. Tampak Jokowi lebih memahami persoalan bangsa," ujar Hasto.
Hasto berharap agar para pakar dan pengamat dapat memberikan penilaian objektif tentang kualitas kedua calon. "Objektivitas para pakar sangat diperlukan. Sebab, Indonesia harus dipimpin oleh sosok visioner, namun memiliki kemampuan teknokratis dan manajerial untuk menyelesaikan masalah pokok bangsa," ujarnya.
Tim kampanye capres nomor urut 01 meyakini bahwa dari pemaparan visi dan misi awal capres, Jokowi lebih menampilkan problematika bangsa dan menjawab agenda solusi, bukan retorika.
"Pak Prabowo sebagaimana pada 2014, lebih banyak menyampaikan persoalan dengan solusi yang hanya mengulang rekomendasi PBB. Sementara, Pak Jokowi benar-benar mengungkap pentingnya energi terbarukan dan keberhasilannya di dalam mengatasi kebakaran hutan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Menurut Hasto, gagasan tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan pengendalian sampah plastik adalah contoh lain bagaimana Jokowi berbicara persoalan faktual. Sementara, untuk kesekian kalinya, ujar dia, Prabowo Subianto mengungkapkan swasembada air.
"Swasembada air tanpa penjelasan dan agenda menjalankannya menjadi bukti bahwa Prabowo cenderung mengulang masalah lama dan miskin pengalaman. Visi dan misi capres tersebut menjadi awal penilaian agenda strategis kedua paslon. Tampak Jokowi lebih memahami persoalan bangsa," ujar Hasto.
Hasto berharap agar para pakar dan pengamat dapat memberikan penilaian objektif tentang kualitas kedua calon. "Objektivitas para pakar sangat diperlukan. Sebab, Indonesia harus dipimpin oleh sosok visioner, namun memiliki kemampuan teknokratis dan manajerial untuk menyelesaikan masalah pokok bangsa," ujarnya.
Tim kampanye capres nomor urut 01 meyakini bahwa dari pemaparan visi dan misi awal capres, Jokowi lebih menampilkan problematika bangsa dan menjawab agenda solusi, bukan retorika.
(pur)