Usut Proyek Fiktif Waskita Karya, KPK Geledah Rumah Dirut Jasa Marga

Selasa, 12 Februari 2019 - 19:45 WIB
Usut Proyek Fiktif Waskita...
Usut Proyek Fiktif Waskita Karya, KPK Geledah Rumah Dirut Jasa Marga
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah tiga lokasi di Jakarta, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pelaksanaan pekerjaan fiktif pada proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero), Tbk.

Informasi ini diungkapkan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah dalam keterangan tertulisnya. Kata Febri, salah satu yang digeledah adalah rumah Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga.

"Dalam 2 hari ini (Senin-Selasa) KPK melakukan rangkaian penggeledahan di tiga lokasi," ujar Febri Diansyah, Selasa (12/2/2019).

Selain Rumah Dirut Jasa Marga (mantan kepala divisi dan mantan Direksi PT Waskita Karya) di Jalan H Rausin, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Senin, 11/2/2019).

Kemudian KPK menggeledah Rumah Pensiunan PNS di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur (Selasa, 12/2/2019).

Lalu, Rumah Pensiunan PNS di Kementerian PUPR di Jalan Wirabakti Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur (Selasa, 12/02).

"Penggeledahan dilakukan sebagai bagian dari proses penyidikan terhadap tersangka FR (Fathor Rahman) dalam kasus TPK pelaksanaan pekerjaan kontraktor fiktif pada proyek2 yang dikerjakan PT. Waskita KArya (Persero) Tbk," jelas Febri.

(Baca juga: KPK Cegah 5 Orang ke Luar Negeri Terkait Kasus Waskita Karya)

Sebelumnya, KPK menetapkan Fathor Rachman (FR) sebagai Kepala Divisi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode 2011- 2013, dan Yuly Ariandi Siregar (YAS) sebagai Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi Il PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode 2010-2014, sebagai tersangka.

Fathor serta Yuly dan koleganya diduga menunjuk empat perusahaan subkontraktor untuk melakukan pekerjaan fiktif pada sejumlah proyek konstruksi yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Diduga 4 perusahaan tersebut tidak melakukan pekerjaan sebagaimana yang tertuang dalam kontrak. Atas subkontrak pekerjaan fiktif ini, PT Waskita Karya selanjutnya melakukan pembayaran kepada perusahaan subkontraktor tersebut.

Namun, selanjutnya, perusahaan-perusahaan sub-kontraktor tersebut menyerahkan kembali uang pembayaran dari PT Waskita Karya kepada sejumlah pihak termasuk yang kemudian diduga digunakan untuk kepentingan pribadi FR, dan YAS

Atas perbuatannya, FR dan YAS disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 juncto, Pasal 65 Ayat (1) KUHP.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9711 seconds (0.1#10.140)