Tim Jokowi-Ma'ruf Tak Heran Pemilih Terpelajar Pro Prabowo-Sandi
A
A
A
JAKARTA - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di basis suara pemilih terpelajar tidak membuat heran Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin . Sebab, TKN Jokowi-Ma'ruf mengakui para pemuda yang masih duduk di bangku SMA atau kuliah cenderung berjiwa oposisi.
"Jadi kalau misalnya kalangan terpelajar itu seperti itu, bukan sesuatu yang mengherankan," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/2/2019).
(Baca juga: Jokowi-Ma’ruf Amin Unggul di Lima Basis Suara)
Dia melanjutkan, lembaga survei mana pun akan menyimpulkan hal seperti riset LSI Denny JA tersebut. "Termasuk di Amerika sekalipun itu pasti lebih tinggi ya terhadap pemerintahan," kata sekretaris jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Sehingga, kata dia, kalangan terpelajar lebih berpikir mencari alternatif lain jika petahana kembali maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). Kendati demikian, Arsul menilai kalangan terpelajar di Indonesia hanya sekitar 12%.
"Tetapi memang ada yang aneh di kita itu, yang 12 persen itu tingkat ekspresi hoaks dan ujaran kebenciannya itu lah yang justru cukup tinggi ya dibandingkan dengan katakanlah masyarakat kita yang ada di pedesaan, dan kemudian yang tingkat pendidikan formalnya di bawah perguruan tinggi," pungkasnya.
Diketahui, LSI Denny JA mengumumkan hasil survei terbarunya kemarin. Dalam survei yang dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi tersebut, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul di lima basis suara, yakni kelompok pemilih muslim, minoritas, milenial, perempuan, dan kelompok pemilih wong cilik.
Sementara pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno unggul di basis suara pemilih terpelajar.
"Jadi kalau misalnya kalangan terpelajar itu seperti itu, bukan sesuatu yang mengherankan," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/2/2019).
(Baca juga: Jokowi-Ma’ruf Amin Unggul di Lima Basis Suara)
Dia melanjutkan, lembaga survei mana pun akan menyimpulkan hal seperti riset LSI Denny JA tersebut. "Termasuk di Amerika sekalipun itu pasti lebih tinggi ya terhadap pemerintahan," kata sekretaris jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Sehingga, kata dia, kalangan terpelajar lebih berpikir mencari alternatif lain jika petahana kembali maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). Kendati demikian, Arsul menilai kalangan terpelajar di Indonesia hanya sekitar 12%.
"Tetapi memang ada yang aneh di kita itu, yang 12 persen itu tingkat ekspresi hoaks dan ujaran kebenciannya itu lah yang justru cukup tinggi ya dibandingkan dengan katakanlah masyarakat kita yang ada di pedesaan, dan kemudian yang tingkat pendidikan formalnya di bawah perguruan tinggi," pungkasnya.
Diketahui, LSI Denny JA mengumumkan hasil survei terbarunya kemarin. Dalam survei yang dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi tersebut, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul di lima basis suara, yakni kelompok pemilih muslim, minoritas, milenial, perempuan, dan kelompok pemilih wong cilik.
Sementara pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno unggul di basis suara pemilih terpelajar.
(kri)