KPU Minta Panelis-Moderator Debat Capres Teken Pakta Integritas

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta para panelis dan moderator debat kedua Pilpres untuk menandatangani pakta integritas. Pakta integritas dibuat untuk memastikan panelis dan moderator tidak membocorkan soal atau pertanyaan debat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KPU Arief Budiman pakta integritas ini akan memuat komitmen dari para panelis dan moderator untuk tidak membocorkan pertanyaan debat yang sudah disusun.

Pasalnya, dalam debat kedua ini, pertanyaan tidak akan diberikan lagi kepada paslon sebelum debat sehingga pertanyaan hanya diketahui oleh panelis dan moderator.

Sebelumnya, KPU telah menetapkan delapan orang panelis debat kedua, yakni Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) periode 2015-2019 Joni Hermana, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria yang merupakan ahli pertanian dan ekologi manusia, ahli pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwandy Arif.

Kemudian pakar energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ahmad Agustiawan, pakar lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) Sudharto P Hadi, pakar hukum lingkungan dari Universitas Airlangga (Unair) Suparto Wijoyo, Direktur Eksekutif WALHI Nur Hidayati, serta Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA) Dewi Kartika.

"Kami tadi sepakati, karena ini rahasia, sangat rahasia bahkan, panelis dan modertor akan menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan bahasan, atau proses pembahasan dan rumusan narasi pertanyaan ke pihak luar," ucap Arief, usai Rapat Teknis Pelaksanaan Debat dengan TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin, BPN Prabowo-Sandi dan moderator di Gedung KPU Jakarta, Rabu (6/2/2019).

(Baca juga: Pihak Prabowo-Sandi Sesalkan Tuduhan Jokowi Propaganda Ala Rusia)

Dia mengatakan, draf pakta integritas sedang disusun. Namun, dirinya belum bisa memastikan jika di dalam pakta integritas tersebut akan memuat sanksi jika ada panelis atau moderator membocorkan soal ke pihak lain.

Keputusan tersebut sudah disetujui oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Pakta integritas akan ditandatangani akhir minggu ini bersamaan dengan finalisasi materi debat.

"Jumat besok kita akan berencana melakukan FGD dari beberapa kelompok organisasi, kelompok masyarakat bersama beberapa panelis. Kemudian Jumat malam atau Sabtu, panelis bersama moderator akan mengkonkretkan atau merumuskan narasi yang akan disampaikan pada saat debat," ungkapnya.

Debat kedua, sambungnya, masih akan menerapkan format yang sama dengan debat pertama. Namun ada perubahan di segmen empat. Pada segmen tersebut akan digelar debat eksploratif di mana kedua kandidat akan berdebat tanpa batasan waktu. Dalam rentang waktu 16 menit, moderator akan memandu kedua kandidat untuk saling mengasah gagasan.

"Nanti kita akan putar film sesuai tema. Jadi nanti ada infrastruktur, energi, pangan, SDA, lingkungan kita ambil satu film acak, terus diputar. Masing-masing pihak dikasih waktu untuk menanggapi, kemudian saling menanggapi respons yang sudah diberikan," jelasnya.

Debat kedua akan digelar 17 Februari 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. Debat akan dipandu Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki. Tema yang diangkat dalam debat kali ini adalah energi, pangan, infrastruktur, lingkungan hidup, dan sumber daya alam. Debat kali ini hanya diperuntukkan untuk capres, tanpa didampingi oleh masing-masing cawapresnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso mengaku senang dengan adanya pakta integritas itu meski awalnya menginginkan panelis dan moderator diambil sumpah. Priyo menilai cara tersebut dapat menghindari potensi kecurangan dalam debat.

"Yang penting publik tahu mereka selama ini akan menjalankan tugas nasional untuk jaga reputasi dan integritas tidak membocorkan sedikit kisi-kisi berkaitan substansi," ucapnya.