Jubir TKN: Jokowi Siap Debat Bebas Maupun Tarung Bebas
A
A
A
JAKARTA - Debat kedua yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 17 Februari mendatang menjadi ajang pembuktian bagi Capres nomor urut 01, Jokowi dan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto untuk meyakinkan masyarakat tentang program dan ide yang akan dilaksanakan untuk lima tahun mendatang. Jokowi dan Prabowo akan melakoni debat kedua dengan format yang berbeda dari debat sebelumnya.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Jokowi-Ma'ruf , Ace Hasan Syadzily menyebutkan Jokowi sebagai petahana siap menjalani debat dengan format debat dengan gaya apa saja. "Mau dengan kisi-kisi, mau dengan panelis, mau dengan debat bebas, atau bahkan mau tarung bebas, Pak Jokowi siap," ujar Ace kepada wartawan, Kamis (31/1/2019).
Menurut Ace, kemampuan Jokowi untuk debat sudah teruji dan terbukti. Bahkan berdasarkan hasil survei LSI pasca debat pertama, 50% responden menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul, sebaliknya hanya 35,4% yang menjawab Prabowo-Sandi unggul.
(Baca juga: MUI Sesalkan Debat Capres Perdana Kurang Berkualitas )
Responden menilai Jokowi-Ma'ruf unggul di hampir semua dimensi debat, seperti kemampuan berkomunikasi (menyanggah, berargumen) 39,4% responden menilai Jokowi lebih unggul berbanding Prabowo (33,7% responden yang menilai Prabowo unggul), penguasaan materi 37,7% berbanding Prabowo yang hanya 31,2%, program kerja (45,2%) responden berbanding 26,2% prabowo, penguasaan permasalahan sesuai tema debat (38%) dibanding 31,6% prabowo, dan kepemimpinan yang kuat saat debat 39,4% dibanding Prabowo yang hanya dinilai unggul oleh 34,9% dalam dimensi itu.
Menghadapi debat kedua nanti, kata Ace, Jokowi juga sangat siap dari sisi stamina maupun substansi. Ia menuturkan tema debat kedua ini yang melingkupi pangan, energi, infrastruktur, lingkungan dan SDA sangat dikuasai substansinya oleh Jokowi.
"Sebagai petahana, Pak Jokowi menguasai detail angka dan data, paham prosesnya karena banyak mengambil keputusan dan melakukan monitoring serta evaluasi terkait implementasi hal-hal yang menjadi tema debat. Bahkan Pak Jokowi sering blusukan ke lapangan sehingga mengetahui situasi dan kondisi faktualnya," ungkapnya.
Dengan demikian, Politikus Partai Golkar ini menganggap Jokowi sangat siap dalam aspek penguasaan materi dan permasalahan yang menjadi tema debat kedua. Demikian pula dengan aspek berkomunikasi, performa Jokowi di debat pertama sangat meyakinkan.
Hal ini antara lain bisa dilihat dari penyampaian visi-misinya paling komprehensif dan realistis. Kemudian dalam debat komunikasinya membumi, mudah dimengerti, jelas posisi argumennya dan tidak keluar dari konteks.
Jokowi dianggapnya terbukti bisa kalem namun juga bisa ofensif. Ketika ofensif, pertanyaannya tajam sehingga membuat Prabowo terlihat emosional. "Jadi Pak Jokowi tahu kapan menyerang kapan harus kalem. Dan emosinya terkendali dan tidak perlu sampai dipijat-pijat untuk meredakan emosi," sindirnya.
Selain itu, Anggota DPR itu juga menyebutkan stamina Jokowi juga top. "Keliling lebih dari ratusan ribu titik juga tetap bugar. Karena saya dengar Pak Prabowo sedang sakit, saya juga berdoa agar Pak Prabowo juga bisa cepat sembuh dan bugar kembali. Karena waktu debat sudah dekat," pungkasnya.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Jokowi-Ma'ruf , Ace Hasan Syadzily menyebutkan Jokowi sebagai petahana siap menjalani debat dengan format debat dengan gaya apa saja. "Mau dengan kisi-kisi, mau dengan panelis, mau dengan debat bebas, atau bahkan mau tarung bebas, Pak Jokowi siap," ujar Ace kepada wartawan, Kamis (31/1/2019).
Menurut Ace, kemampuan Jokowi untuk debat sudah teruji dan terbukti. Bahkan berdasarkan hasil survei LSI pasca debat pertama, 50% responden menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul, sebaliknya hanya 35,4% yang menjawab Prabowo-Sandi unggul.
(Baca juga: MUI Sesalkan Debat Capres Perdana Kurang Berkualitas )
Responden menilai Jokowi-Ma'ruf unggul di hampir semua dimensi debat, seperti kemampuan berkomunikasi (menyanggah, berargumen) 39,4% responden menilai Jokowi lebih unggul berbanding Prabowo (33,7% responden yang menilai Prabowo unggul), penguasaan materi 37,7% berbanding Prabowo yang hanya 31,2%, program kerja (45,2%) responden berbanding 26,2% prabowo, penguasaan permasalahan sesuai tema debat (38%) dibanding 31,6% prabowo, dan kepemimpinan yang kuat saat debat 39,4% dibanding Prabowo yang hanya dinilai unggul oleh 34,9% dalam dimensi itu.
Menghadapi debat kedua nanti, kata Ace, Jokowi juga sangat siap dari sisi stamina maupun substansi. Ia menuturkan tema debat kedua ini yang melingkupi pangan, energi, infrastruktur, lingkungan dan SDA sangat dikuasai substansinya oleh Jokowi.
"Sebagai petahana, Pak Jokowi menguasai detail angka dan data, paham prosesnya karena banyak mengambil keputusan dan melakukan monitoring serta evaluasi terkait implementasi hal-hal yang menjadi tema debat. Bahkan Pak Jokowi sering blusukan ke lapangan sehingga mengetahui situasi dan kondisi faktualnya," ungkapnya.
Dengan demikian, Politikus Partai Golkar ini menganggap Jokowi sangat siap dalam aspek penguasaan materi dan permasalahan yang menjadi tema debat kedua. Demikian pula dengan aspek berkomunikasi, performa Jokowi di debat pertama sangat meyakinkan.
Hal ini antara lain bisa dilihat dari penyampaian visi-misinya paling komprehensif dan realistis. Kemudian dalam debat komunikasinya membumi, mudah dimengerti, jelas posisi argumennya dan tidak keluar dari konteks.
Jokowi dianggapnya terbukti bisa kalem namun juga bisa ofensif. Ketika ofensif, pertanyaannya tajam sehingga membuat Prabowo terlihat emosional. "Jadi Pak Jokowi tahu kapan menyerang kapan harus kalem. Dan emosinya terkendali dan tidak perlu sampai dipijat-pijat untuk meredakan emosi," sindirnya.
Selain itu, Anggota DPR itu juga menyebutkan stamina Jokowi juga top. "Keliling lebih dari ratusan ribu titik juga tetap bugar. Karena saya dengar Pak Prabowo sedang sakit, saya juga berdoa agar Pak Prabowo juga bisa cepat sembuh dan bugar kembali. Karena waktu debat sudah dekat," pungkasnya.
(kri)