Perebutan Pemilih Perempuan Dua Kubu Capres-Cawapres Sengit

Jum'at, 25 Januari 2019 - 10:39 WIB
Perebutan Pemilih Perempuan Dua Kubu Capres-Cawapres Sengit
Perebutan Pemilih Perempuan Dua Kubu Capres-Cawapres Sengit
A A A
JAKARTA - Pemilih perempuan menjadi bidikan utama dua kubu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2019.

Hingga saat ini sebagian besar calon pemilih perempuan cenderung memilih pasangan Joko Widodo (Jokowi)- KH Ma’ruf Amin (KMA). Hal itu bisa dilihat dari hasil jajak pendapat yang dirilis beberapa lembaga survei dalam satu pekan terakhir.

Berdasarkan jajak pendapat Charta Politika, 53,3% responden perempuan me milih pasangan Jokowi-KMA dan 33,1% memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Adapun 13,6% respon den perempuan lainnya belum menentukan pilihan.

Begitu pula dengan jajakpen dapat terkait split-ticket voting yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Dari jajak pendapat ter sebut diketahui pemilih perempuan pada basis parpol pengusung Prabowo-Sandi punya kecenderungan lebih besar untuk menyeberang ke kubu Jokowi-KMA.

Besaran persentase pemilih perempuan pada basis parpol pendukung Prabowo- Sandi yang memilih pasangan Jokowi-KMA mencapai 33,4%. Di sisi lain persentase pemilih perempuan di basis parpol pendukung Jokowi-KMA yang akan memilih Prabowo-Sandi berkisar di angka 25,2%.

Kecenderungan ini tentu harus menjadi perhatian Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang menjadikan kaum perempuan sebagai sasaran utama kampanye mereka. Juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria, menghormati survei Indikator dan survei-survei lain.

Namun survei itu masih perlu diuji kebenarannya dan dipastikan dengan berbagai cara. Apakah memang split voter dari gender perempuan itu merupakan basis suara Prabowo-Sandi? “Kami yakin perempuan dan emak-emak itu paling banyak pilihannya pada Prabowo- Sandi.

Kenapa, karena selama ini Pak Prabowo dan Pak Sandi memberikan kesempatan yang luar biasa pada perem puan untuk berpartisipasi,” kata Riza di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin. Menurut Riza, Prabowo-Sandi menjunjung tinggi adanya kesetaraan gender dan menjunjung tinggi adanya partisipasi perempuan.

Karena Prabowo-Sandi meyakini bahwa kehadiran perempuan di Indonesia akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa. “Untuk itulah Prabowo-Sandi ingin memberdayakan dan memberikan lebih kepada perempuan di masa kepemimpinannya 2019-2024 nanti ketika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden,” ujarnya.

Adapun di dalam survei internal Prabowo-Sandi soal pemilih perempuan, Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengaku tidak begitu hafal angka persisnya. Tapi yang ia mengerti dan pahami, di setiap acara Prabowo-Sandi di mana pun di seluruh Indonesia, jumlah perempuan yang hadir banyak sekali, bahkan partisipasi dan militansinya sangat hebat.

“Dari situ perempuan satu andalan yang penting bagi Partai Gerindra dan menjadi motor penggerak pemenangan Prabowo- Sandi,” imbuh politikus Partai Gerindra itu. Lebih dari itu Riza menegaskan bahwa Prabowo-Sandi menjamin kesejahteraan perempuan sebagai pilar keluarga.

Bagi Prabowo-Sandi, perempuan adalah sosok ibu dan sosok istri yang memahami dan mengerti akan kebutuhan rumah tangga, yang mengelola rumah tangga. Dan kalau keluarga baik, Indonesia akan baik. Jadi, kalau ingin membangun Indonesia yang baik harus mulai dari keluarga yang baik dan peran keluarga itu lebih pada sosok perempuan yang memang mengurus pendidikan, kesehatan, dan pergaulan anak yang penting bagi masa depan bangsa.

Perempuan juga mengerti betul soal harga sembako dan masalah-masalah keluarga.“Prabowo-Sandi menjamin adanya pemberdayaan perempuan dan mengedepankan pembangunan bangsa dengan memberi peran lebih kepada perempuan,” tandasnya.

Sementara itu Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin , Ida Fauziah, mengatakan, upaya pendekatan kepada berbagai kelompok perempuan baik di perkotaan maupun perdesaan, terus dilakukan untuk memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Kiai Ma’ruf.

“Saya kira yang kita lakukan lebih banyak pendekatan dari hati ke hati, membuka pintu hati dan pintu rumah para pemilih perempuan,” tutur Ida kemarin.

Dijelaskan, dalam mengambil hati para pemilih perempuan, pihaknya menyampaikan kepada para pemilih mengenai rekam jejak Jokowi selama menjabat sebagai presiden dan juga komitmen keberpihakan pada kaum perempuan lima tahun ke depan.

“Ini penting bagi perempuan dengan melihat rekam jejak Pak Jokowi,” tuturnya. Ida menuturkan, di kalangan pemilih perempuan, isu yang paling dekat antara lain isu kesehatan, pendidikan, program-program usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Keberpihakan beliau pada akses pendidikan dengan program Kartu Indonesia Pintar, bagi perempuan untuk mendapatkan akses kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat, juga keberpihakan pada pelaku UMKM, cukup banyak,” katanya. Bagi kelompok milenial pun demikian.

Menurut Ida, selama ini Jokowi memberikan ruang yang cukup luas bagi kelompok milenial untuk berkreasi. “Dan komitmen pemberdayaan itu akan terus dilakukan pada lima tahun ke depan,” tutur politikus PKB yang juga pendiri Kaukus Perempuan Parlemen itu. (Kiswondari/Abdul Rochim)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5883 seconds (0.1#10.140)