Prabowo-Sandi Dinilai Tak Punya Komitmen Berantas Korupsi
A
A
A
JAKARTA - Debat calon presiden (Capres)-calon wakil presiden (Cawapres) yang mengangkat masalah penegakan hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemberantasan korupsi dan terorisme mendapat sorotan publik.
Salah satu yang menjadi polemik di kalangan netizen adalah terkait argumentasi pasangan capres no 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno yang mentolerir tindakan pidana korupsi yang kecil-kecil.
Direktur Advokasi dan Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amien, Ade Irfan Pulungan mengatakan pernyataan Prabowo yang memberikan toleransi terhadap tindak korupsi yang kecil-kecil merupakan bukti bahwa Pasangan No 02 tidak serius melakukan pemberantasan korupsi.
"Tindak pidana korupsi baik kecil atau besar tetap melanggar hukum. Ini membuktikan bahwa pasangan Prabowo tidak memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Lebih berbahaya lagi dengan sikapnya tersebut bisa jadi acuan dalam intervensi hukum," ujar Irfan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Lebih lanjut Irfan Pulungan mengatakan, pemberantasan tindak korupsi harus dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif, tidak peduli terhadap besar-kecilnya kerugian negara.
Sebab jika membiarkan korupsi dengan kerugian negara yang kecil-kecil maka pada akhirnya juga akan mentolerir tindakan korupsi yang besar. Pihaknya mengapresiasi langkah capres-cawapres 01 Jokowi-Maruf Amien yang dalam penyampaian debat menawarkan solusi secara komprehensif.
Jokowi dengan tegas akan melakukan pemberantasan korupsi secara menyeluruh dan juga melakukan pendidikan antikorupsi agar budaya tersebut tidak menjalar.
"Pak Jokowi tegas, beliau tak memiliki beban dan interest terkait masa lalu, dan komitmen untuk terus memperkuat pemberantasan korupsi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, dalam debat sesi saling tanya, Prabowo sempat melontarkan masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Namun, saat disinggung masalah pencalonan caleg mantan narapidana koruptor, Prabowo justru mentolerirnya.
"Ya kalau mereka telah dihukum ya tak masalah, apalagi mereka juga korupsinya hanya kecil. Ya kalau curia yam berbeda dengan yang mencuri uang triliunan rakyat," kata Prabowo saat menanggapi pertanyaan calon Presiden Jokowi.
Salah satu yang menjadi polemik di kalangan netizen adalah terkait argumentasi pasangan capres no 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno yang mentolerir tindakan pidana korupsi yang kecil-kecil.
Direktur Advokasi dan Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amien, Ade Irfan Pulungan mengatakan pernyataan Prabowo yang memberikan toleransi terhadap tindak korupsi yang kecil-kecil merupakan bukti bahwa Pasangan No 02 tidak serius melakukan pemberantasan korupsi.
"Tindak pidana korupsi baik kecil atau besar tetap melanggar hukum. Ini membuktikan bahwa pasangan Prabowo tidak memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Lebih berbahaya lagi dengan sikapnya tersebut bisa jadi acuan dalam intervensi hukum," ujar Irfan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Lebih lanjut Irfan Pulungan mengatakan, pemberantasan tindak korupsi harus dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif, tidak peduli terhadap besar-kecilnya kerugian negara.
Sebab jika membiarkan korupsi dengan kerugian negara yang kecil-kecil maka pada akhirnya juga akan mentolerir tindakan korupsi yang besar. Pihaknya mengapresiasi langkah capres-cawapres 01 Jokowi-Maruf Amien yang dalam penyampaian debat menawarkan solusi secara komprehensif.
Jokowi dengan tegas akan melakukan pemberantasan korupsi secara menyeluruh dan juga melakukan pendidikan antikorupsi agar budaya tersebut tidak menjalar.
"Pak Jokowi tegas, beliau tak memiliki beban dan interest terkait masa lalu, dan komitmen untuk terus memperkuat pemberantasan korupsi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, dalam debat sesi saling tanya, Prabowo sempat melontarkan masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Namun, saat disinggung masalah pencalonan caleg mantan narapidana koruptor, Prabowo justru mentolerirnya.
"Ya kalau mereka telah dihukum ya tak masalah, apalagi mereka juga korupsinya hanya kecil. Ya kalau curia yam berbeda dengan yang mencuri uang triliunan rakyat," kata Prabowo saat menanggapi pertanyaan calon Presiden Jokowi.
(poe)