Gagal, Kerja Keras, dan Kesuksesan
A
A
A
KESUKSESAN dapat diraih dengan kerja keras. Paling tidak kalimat tersebut menjadi pelajaran bagi kita dari remaja 13 tahun dari Hong Kong, China, Hillary Yip, dan Alina Morse dari Detroit, Amerika Serikat. Meski masih remaja, keduanya telah memiliki perusahaan dan duduk sebagai chief executive officer (CEO). Yip mendirikan perusahaan digital dengan brand MinorMynas. MinorMynas adalah aplikasi belajar dan interaksi secara daring bagi anak-anak. Saat ini aplikasi tersebut telah diunduh 5.000 kali oleh pengguna iOS di 50 negara. Aplikasi tersebut bahkan menjadi salah satu aplikasi edukasi yang paling banyak diunduh di Apple Store.
Kisah kesuksesan Yip diikuti dengan kisah duka dia di sekolah. Dia adalah siswi SMP yang drop out dan saat sekolah selalu terkena perundungan atau bully. Jadi, hampir setiap hari Yip pulang paling telat karena harus bersembunyi di toilet untuk menghindari perundungan. Namun, kisah di sekolah itu tidak membuat gadis yang mengidolakan Michelle Obama tersebut patah arang atau kecil hati. Dengan semangat kerja keras dan dibantu ibunya, dia berhasil menciptakan MinorMynas.
Kesuksesan Yip ini membuat pemilik Alibaba, Jack Ma, terkesima dan mengundangnya untuk bertemu. Dalam wawancaranya dengan South China Morning Post, dia mengakui untuk melangkah jauh dalam membangun usahanya akan menemui risiko yang besar. Yip ternyata mempunyai nyali dan siap belajar ihwal yang baru untuk meraih kesuksesan.
Begitu juga dengan Alina. Berbeda dengan Yip, Alina harus pintar-pintar membagi waktu karena dia masih duduk di bangku sekolah. Usaha permen Lollipop tanpa gula dan aman untuk gigi anak-anak ini telah mempekerjakan enam orang. Produk permen yang diberi nama Zollipops ini telah menembus pasar Wallmart dan Jewel Osco serta menjadi salah satu produk yang paling laris di Amazon. Zollipops bahkan berhasil mengalahkan merek ternama lainnya seperti Dum-Sums dan Blow Pops.
Zollipops lahir karena saat Alina masih kecil dilarang ayahnya untuk mengonsumsi permen tersebut. Alasannya karena akan merusak gigi si Alina kecil. Dia lantas melakukan eksperimen membuat permen yang aman bagi gigi anak-anak. Ratusan kali melakukan eksperimen, akhirnya dia menemukan formula yang tepat. Temuan Alina ini lantas dipertemukan dengan Whole Foods dan telah sukses di pasar AS.
Dua remaja yang telah duduk sebagai CEO tersebut memberikan pelajaran penting untuk kita yang ingin sukses. Pertama adalah kesuksesan diraih dengan kerja keras tanpa menyerah. Yip maupun Alina telah melakukan ini. Meski dalam kondisi rendah diri karena sering mengalami perundungan, Yip tetap percaya diri menciptakan sebuah aplikasi. Alina pun harus melakukan eksperimen ratusan kali baru mendapatkan sebuah hasil yang maksimal. Kesuksesan diraih bukan dengan cara instan dan tidak melalui jalan yang mulus.
Berbagai tantangan harus dihadapi dengan kerja keras dan sikap yang tegas. Remaja Yip dan Alina bisa membuktikan itu. Keduanya belajar dan terus belajar. Yip bahkan sudah bisa mengukur tentang masa depan usahanya. Ketika dia ingin membesarkan perusahaannya melalui IPO, dia tahu risiko yang harus dihadapi. Namun, dia justru ingin belajar untuk menghadapi itu. Alina melakukan yang sama dengan terus mempelajari formula yang pas untuk mendapatkan satu kesuksesan.
Hal ini tentu mengingatkan kita pada pernyataan pemain basket kenamaan dari AS, Michael Jordan. Semua penggemar olahraga basket akan tahu kehebatan pemilik nomor punggung 23 ini. Orang yang tidak paham tentang olahraga bola basket pun setidaknya tahu sosok ini. MJ23 mengatakan, untuk berhasil memasukkan bola ke keranjang, dia membutuhkan ratusan kegagalan. Ini seperti yang dialami oleh Yip dan Alina. Satu kesuksesan seseorang bisa diraih dengan ratusan kegagalan. Sayang, saat ini masih banyak orang hanya melihat dari kepiawaian MJ23 dalam bermain basket tanpa melihat bagaimana dia lebih banyak merasakan kegagalan.
Begitu juga dengan Yip dan Alina. Yang harus kita pelajari adalah bagaimana jalan dia mencapai sukses tersebut bukan hanya mempelajari hasil dari mereka. Yip dan Alina serta orang-orang sukses lainnya seperti MJ23 adalah inspirasi setiap manusia untuk menapaki kesuksesan. Dan, semestinya semua orang tahu tentang cara ini. Yang harus kita dorong adalah apakah kita mau menjalani beberapa kegagalan untuk meraih satu sukses besar.
Kisah kesuksesan Yip diikuti dengan kisah duka dia di sekolah. Dia adalah siswi SMP yang drop out dan saat sekolah selalu terkena perundungan atau bully. Jadi, hampir setiap hari Yip pulang paling telat karena harus bersembunyi di toilet untuk menghindari perundungan. Namun, kisah di sekolah itu tidak membuat gadis yang mengidolakan Michelle Obama tersebut patah arang atau kecil hati. Dengan semangat kerja keras dan dibantu ibunya, dia berhasil menciptakan MinorMynas.
Kesuksesan Yip ini membuat pemilik Alibaba, Jack Ma, terkesima dan mengundangnya untuk bertemu. Dalam wawancaranya dengan South China Morning Post, dia mengakui untuk melangkah jauh dalam membangun usahanya akan menemui risiko yang besar. Yip ternyata mempunyai nyali dan siap belajar ihwal yang baru untuk meraih kesuksesan.
Begitu juga dengan Alina. Berbeda dengan Yip, Alina harus pintar-pintar membagi waktu karena dia masih duduk di bangku sekolah. Usaha permen Lollipop tanpa gula dan aman untuk gigi anak-anak ini telah mempekerjakan enam orang. Produk permen yang diberi nama Zollipops ini telah menembus pasar Wallmart dan Jewel Osco serta menjadi salah satu produk yang paling laris di Amazon. Zollipops bahkan berhasil mengalahkan merek ternama lainnya seperti Dum-Sums dan Blow Pops.
Zollipops lahir karena saat Alina masih kecil dilarang ayahnya untuk mengonsumsi permen tersebut. Alasannya karena akan merusak gigi si Alina kecil. Dia lantas melakukan eksperimen membuat permen yang aman bagi gigi anak-anak. Ratusan kali melakukan eksperimen, akhirnya dia menemukan formula yang tepat. Temuan Alina ini lantas dipertemukan dengan Whole Foods dan telah sukses di pasar AS.
Dua remaja yang telah duduk sebagai CEO tersebut memberikan pelajaran penting untuk kita yang ingin sukses. Pertama adalah kesuksesan diraih dengan kerja keras tanpa menyerah. Yip maupun Alina telah melakukan ini. Meski dalam kondisi rendah diri karena sering mengalami perundungan, Yip tetap percaya diri menciptakan sebuah aplikasi. Alina pun harus melakukan eksperimen ratusan kali baru mendapatkan sebuah hasil yang maksimal. Kesuksesan diraih bukan dengan cara instan dan tidak melalui jalan yang mulus.
Berbagai tantangan harus dihadapi dengan kerja keras dan sikap yang tegas. Remaja Yip dan Alina bisa membuktikan itu. Keduanya belajar dan terus belajar. Yip bahkan sudah bisa mengukur tentang masa depan usahanya. Ketika dia ingin membesarkan perusahaannya melalui IPO, dia tahu risiko yang harus dihadapi. Namun, dia justru ingin belajar untuk menghadapi itu. Alina melakukan yang sama dengan terus mempelajari formula yang pas untuk mendapatkan satu kesuksesan.
Hal ini tentu mengingatkan kita pada pernyataan pemain basket kenamaan dari AS, Michael Jordan. Semua penggemar olahraga basket akan tahu kehebatan pemilik nomor punggung 23 ini. Orang yang tidak paham tentang olahraga bola basket pun setidaknya tahu sosok ini. MJ23 mengatakan, untuk berhasil memasukkan bola ke keranjang, dia membutuhkan ratusan kegagalan. Ini seperti yang dialami oleh Yip dan Alina. Satu kesuksesan seseorang bisa diraih dengan ratusan kegagalan. Sayang, saat ini masih banyak orang hanya melihat dari kepiawaian MJ23 dalam bermain basket tanpa melihat bagaimana dia lebih banyak merasakan kegagalan.
Begitu juga dengan Yip dan Alina. Yang harus kita pelajari adalah bagaimana jalan dia mencapai sukses tersebut bukan hanya mempelajari hasil dari mereka. Yip dan Alina serta orang-orang sukses lainnya seperti MJ23 adalah inspirasi setiap manusia untuk menapaki kesuksesan. Dan, semestinya semua orang tahu tentang cara ini. Yang harus kita dorong adalah apakah kita mau menjalani beberapa kegagalan untuk meraih satu sukses besar.
(wib)