Khofifah Optimistis Menangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura
A
A
A
SUMENEP - Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa optimistis pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin (KMA) bisa memenangkan pertarungan Pilpres 2019 di wilayah Madura. Pada Pilpres 2014 lalu, Madura menjadi salah satu lumbung suara Prabowo-Hatta.
Hal itu disampaikan Khofifah di tengah deklarasi dukungan masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura bersama Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Selasa (15/1/2019).
Pernyataan Khofifah tersebut juga untuk menanggapi hasil survei Surabaya Survei Center (SSC) belum lama ini yang menyebut bahwa saat ini elektabilitas Jokowi - Ma'ruf kalah dari Prabowo-Sandiaga Uno di wilayah Madura sebesar 7,3%.
"Survei itu kan saat belum ada deklarasi di sini. Dalam deklarasi ini, ada perwakilan dari kecamatan-kecamatan, tentu harapannya ini akan jadi genderang yang tidak hanya di Sumenep pengaruhnya, tapi juga ke mana-mana resonansinya," kata Khofifah dalam pernyataan tertulisnya yang diterima SINDOnews.
Wanita yang juga menjabat Ketua Umum PP Muslimat NU ini menargetkan Jokowi-KMA bisa menang signifikan termasuk di Madura, setidaknya selisih 20%. "Saya sampaikan harus menang signifikan. Hitungan saya menang di atas 20 persen. Karena elektabilitas Pak Jokowi di atas saya dan Mas Emil," tegasnya.
Lebih lanjut, ia meyakini dengan gerilya JKSN maka akan menambah massa untuk memilih Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab JKSN menyasar pemilih di luar simpatisan partai, masyarakat NU di luar struktural, dan juga kiai santri di luar struktural yang sejatinya jumlah mereka justru sangat banyak dan potensial.
"Mereka sesungguhnya sangat banyak maka JKSN nggak hanya kepentingan Pilpres sebenarnya, nggak hanya juga di Jawa, bahkan nggak hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri," ucapnya.
Sementara itu, Mashuri Derajat, Ketua JKSN Kabupaten Sumenep, menargetkan Jokowi-Ma'ruf Amin akan memperoleh suara 90 persen di Sumenep. "Kami semua yang di sini punya kelompok pengajian, kita akan masuk di sana. Target kemenangan di Sumenep bisa capai 90 persen," kata Mashuri.
Modalnya yang pertama karena Sumenep ini adalah pusatnya pesantren dan merupakan kota santri. Ia berkaca saat Pilgub Jatim lalu mereka bisa memenangkan Khofifah-Emil. Padahal saat itu kiai santri suaranya terbelah menjadi dua. Namun di Pilpres 2019 mendatang, ia yakin bahwa kiai santri sudah satu suara untuk memilih Jokowi sehingga target 90 persen bukan sesuatu yang mustahil.
Hal itu disampaikan Khofifah di tengah deklarasi dukungan masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura bersama Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Selasa (15/1/2019).
Pernyataan Khofifah tersebut juga untuk menanggapi hasil survei Surabaya Survei Center (SSC) belum lama ini yang menyebut bahwa saat ini elektabilitas Jokowi - Ma'ruf kalah dari Prabowo-Sandiaga Uno di wilayah Madura sebesar 7,3%.
"Survei itu kan saat belum ada deklarasi di sini. Dalam deklarasi ini, ada perwakilan dari kecamatan-kecamatan, tentu harapannya ini akan jadi genderang yang tidak hanya di Sumenep pengaruhnya, tapi juga ke mana-mana resonansinya," kata Khofifah dalam pernyataan tertulisnya yang diterima SINDOnews.
Wanita yang juga menjabat Ketua Umum PP Muslimat NU ini menargetkan Jokowi-KMA bisa menang signifikan termasuk di Madura, setidaknya selisih 20%. "Saya sampaikan harus menang signifikan. Hitungan saya menang di atas 20 persen. Karena elektabilitas Pak Jokowi di atas saya dan Mas Emil," tegasnya.
Lebih lanjut, ia meyakini dengan gerilya JKSN maka akan menambah massa untuk memilih Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab JKSN menyasar pemilih di luar simpatisan partai, masyarakat NU di luar struktural, dan juga kiai santri di luar struktural yang sejatinya jumlah mereka justru sangat banyak dan potensial.
"Mereka sesungguhnya sangat banyak maka JKSN nggak hanya kepentingan Pilpres sebenarnya, nggak hanya juga di Jawa, bahkan nggak hanya dalam negeri, tapi juga luar negeri," ucapnya.
Sementara itu, Mashuri Derajat, Ketua JKSN Kabupaten Sumenep, menargetkan Jokowi-Ma'ruf Amin akan memperoleh suara 90 persen di Sumenep. "Kami semua yang di sini punya kelompok pengajian, kita akan masuk di sana. Target kemenangan di Sumenep bisa capai 90 persen," kata Mashuri.
Modalnya yang pertama karena Sumenep ini adalah pusatnya pesantren dan merupakan kota santri. Ia berkaca saat Pilgub Jatim lalu mereka bisa memenangkan Khofifah-Emil. Padahal saat itu kiai santri suaranya terbelah menjadi dua. Namun di Pilpres 2019 mendatang, ia yakin bahwa kiai santri sudah satu suara untuk memilih Jokowi sehingga target 90 persen bukan sesuatu yang mustahil.
(pur)