Kubu Jokowi Ragukan 1.000 Titik Kunjungan Sandiaga Uno
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres), Sandiaga Uno melakukan sujud syukur di Ponpes Darul Ibtida Al Malibar Tangerang, Banten, Minggu (6/1/2019) sebagai tanda kunjungan ke-1.000 setelah ditetapkan sebagai cawapres. Namun, kunjungan ke-1.000 Sandiaga itu diragukan kubu Jokowi-Ma'ruf.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah Zubir berpandangan hal yang disampaikan Sandiaga tersebut berlebihan. Bahkan hal tersebut dinilainya hal yang mustahil.
"Nah! Pertanyaannya gini nih, berapa titik sih dalam sehari yang bisa dia datengin dan berapa lama dia berada di titik tersebut?
Persoalannya, apakah Sandiaga sosialisasinya dari satu titik ke titik lain pakai sim salabim lalu sampai ke titik berikutnya," ujarnya di Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
Inas menilai apabila benar-benar melakukan sosialisasi dengan baik di setiap lokasi maka setidaknya membutuhkan waktu dua jam. Dihitung mulai mulai tiba di lokasi hingga meninggalkan lokasi acara.
"Jika di tempat acara butuh dua jam dan di perjalanan dua jam, maka butuh waktu untuk setiap titik adalah empat jam. Jika dalam satu hari hanya bisa dijangkau lima titik saja, maka total waktu yang dibutuhkan adalah 20 jam dan sisa 4 jam dalam sehari untuk istirahat! Klop kan?" kata dia.
Ketua Fraksi Hanura ini menjelaskan untuk memenuhi 1.000 titik dibutuhkan waktu 1.000 dibagi 5 yakni 200 hari. Kemudian Inas mempertanyakan apakah Sandiaga bersosialisasi setiap hari dalam arti 30 hari dalam sebulan.
"Paling top dalam sebulan hanya 20 hari bersosialisasi. Jadi membutuhkan waktu 10 bulan untuk mencapai 1000 titik,"
Dia menambahkan sekitar 10 bulan yang lalu adalah bulan April 2018 sedangkan pertama kali Sandiaga Uno dipilih jadi Cawapres oleh Prabowo pada bulan Agustus 2018. Kemudian mereka ditetapkan sebagai capres-cawapres pada bulan September 2018.
"Artinya 1.000 titik yang dirayakan oleh Sandiaga adalah 1.000 titik hoaks," tegasnya.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah Zubir berpandangan hal yang disampaikan Sandiaga tersebut berlebihan. Bahkan hal tersebut dinilainya hal yang mustahil.
"Nah! Pertanyaannya gini nih, berapa titik sih dalam sehari yang bisa dia datengin dan berapa lama dia berada di titik tersebut?
Persoalannya, apakah Sandiaga sosialisasinya dari satu titik ke titik lain pakai sim salabim lalu sampai ke titik berikutnya," ujarnya di Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
Inas menilai apabila benar-benar melakukan sosialisasi dengan baik di setiap lokasi maka setidaknya membutuhkan waktu dua jam. Dihitung mulai mulai tiba di lokasi hingga meninggalkan lokasi acara.
"Jika di tempat acara butuh dua jam dan di perjalanan dua jam, maka butuh waktu untuk setiap titik adalah empat jam. Jika dalam satu hari hanya bisa dijangkau lima titik saja, maka total waktu yang dibutuhkan adalah 20 jam dan sisa 4 jam dalam sehari untuk istirahat! Klop kan?" kata dia.
Ketua Fraksi Hanura ini menjelaskan untuk memenuhi 1.000 titik dibutuhkan waktu 1.000 dibagi 5 yakni 200 hari. Kemudian Inas mempertanyakan apakah Sandiaga bersosialisasi setiap hari dalam arti 30 hari dalam sebulan.
"Paling top dalam sebulan hanya 20 hari bersosialisasi. Jadi membutuhkan waktu 10 bulan untuk mencapai 1000 titik,"
Dia menambahkan sekitar 10 bulan yang lalu adalah bulan April 2018 sedangkan pertama kali Sandiaga Uno dipilih jadi Cawapres oleh Prabowo pada bulan Agustus 2018. Kemudian mereka ditetapkan sebagai capres-cawapres pada bulan September 2018.
"Artinya 1.000 titik yang dirayakan oleh Sandiaga adalah 1.000 titik hoaks," tegasnya.
(kri)