Bawaslu Dinilai Loyo, KPU Masih Independen
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyatakan bahwa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terlihat loyo karena kurang tegas merespons laporan dari dua pasangan capres.
"Belum nampak keputusan yang tegas dari Bawaslu terkait laporan-laporan yang dilaporkan kedua belah pihak (Jokowi-KH Ma'ruf dan Prabowo-Sandi). Dari kasus mahar politik partai, kasus ratna sarumpaet, aksi 212, kepala daerah yang mendukung masing- masing pasangan. Bawaslu justru nampak loyo," ujar Karyono kepada SINDOnews, Rabu (9/1/2019).
Karyono mengatakan, loyonya Bawaslu dikarenakan adanya tekanan dari pihak tertentu. Atau bahkan dari pihak internal Bawaslu yang tidak tegas dalam membuat keputusan yang dapat berdampak pada Pemilihan Umum 2019.
"Iya pasti akan mempengaruhi kualitas pemilu 2019," jelasnya.
Untuk penyelenggara pemilu lainnya yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), Karyono menyebut KPU sedang diterpa berbagai tudingan yang membuatnya seolah tidak independen. Namun, terlepas dari tudingan itu semua, Karyono menilai KPU masih independen.
"Beberapa persoalan dari mulai isu dapat ganda, ktp tercecer, kotak suara dari kardus hingga berita bohong soal kertas suara sudah tercoblos membuat citra KPU seoalah tidak independen. Tapi di satu sisi, opini tersebut ada yang mengkapitalisasi untuk menggiring seolah terjadi kecurangan sistemik," ungkapnya.
"Menurut saya KPU masih menunjukkan sikap independen," tuturnya lagi.
"Belum nampak keputusan yang tegas dari Bawaslu terkait laporan-laporan yang dilaporkan kedua belah pihak (Jokowi-KH Ma'ruf dan Prabowo-Sandi). Dari kasus mahar politik partai, kasus ratna sarumpaet, aksi 212, kepala daerah yang mendukung masing- masing pasangan. Bawaslu justru nampak loyo," ujar Karyono kepada SINDOnews, Rabu (9/1/2019).
Karyono mengatakan, loyonya Bawaslu dikarenakan adanya tekanan dari pihak tertentu. Atau bahkan dari pihak internal Bawaslu yang tidak tegas dalam membuat keputusan yang dapat berdampak pada Pemilihan Umum 2019.
"Iya pasti akan mempengaruhi kualitas pemilu 2019," jelasnya.
Untuk penyelenggara pemilu lainnya yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), Karyono menyebut KPU sedang diterpa berbagai tudingan yang membuatnya seolah tidak independen. Namun, terlepas dari tudingan itu semua, Karyono menilai KPU masih independen.
"Beberapa persoalan dari mulai isu dapat ganda, ktp tercecer, kotak suara dari kardus hingga berita bohong soal kertas suara sudah tercoblos membuat citra KPU seoalah tidak independen. Tapi di satu sisi, opini tersebut ada yang mengkapitalisasi untuk menggiring seolah terjadi kecurangan sistemik," ungkapnya.
"Menurut saya KPU masih menunjukkan sikap independen," tuturnya lagi.
(rhs)