Tim Jokowi-Ma'ruf Sindir Kakak Prabowo Terkait Orang Terkaya
Tim Jokowi-Ma'ruf Sindir Kakak Prabowo Terkait Orang Terkaya
A
A
A
JAKARTA - Baru-baru ini majalah Forbes merilis 50 daftar orang terkaya di Indonesia, salah satunya Kakak Kandung Capres Prabowo Subianto, Hashim Djodjohadikusumo masuk peringkat 31 orang terkaya di Indonesia.
Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno mengeluhkan masalah dana kampanye. Termasuk ucapan Sandi yang menyebut diri mereka sebagai paslon 'duafa'.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menyebut, bahwa selama ini Hashim, Prabowo dan Sandi bagian dari konglomerasi di Indonesia. Menurutnya, tiga orang tersebut telah mengingkari rezeki yang diberikan Allah SWT.
"Disatu sisi, presiden jokowi malah nggak masuk daftar ke 10.000 orang terkaya di Indonesia, apa lagi KH Makruf Amin. Bukannya di awal ketika ribut-ribut soal mahar politik parpol, Sandi bilang Uang 1 T yang di isukan itu untuk biaya kampanye. Gitu kok ngaku duafa. Malu dong dengan Kaum duafa indonesia," ujar Irma saat dihubungi, Kamis (13/12/2018).
Politikus Partai Nasdem ini menilai tak habis pikir jika potret orang duafa di Indonesia seperti Hashim, Prabowo dan Sandi yang dianggapnya memiliki harta berlimpah. Namun di sisi lain, mereka selama ini berteriak banyak orang miskin di Indonesia.
Sementara itu, Jubir TKN lainnya, Ace Hasan Syadzily menganggap, seharusnya mereka bisa memisahkan mana harta pribadi dan mana harta kepentingan publik. Baginya wajar mereka menggalang dana seperti yang dilakukan Donald Trump, hanya saja tak perlu mengeluh sebagai kaum duafa.
Menurutnya, tidak perlu kubu Prabowo-Sandi menyebut dirinya kekurangan dana, sementara faktanya mereka tergolong sebagai orang terkaya di Indonesia.
"Tapi memang harus transparan. Itu sama saja juga, kalau dilihat dari kekayaan masing-masing calon, Pak Prabowo dan Pak Sandi orang yang memiliki kekayaan luar biasa," kata Ace dikonfirmasi terpisah.
Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno mengeluhkan masalah dana kampanye. Termasuk ucapan Sandi yang menyebut diri mereka sebagai paslon 'duafa'.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menyebut, bahwa selama ini Hashim, Prabowo dan Sandi bagian dari konglomerasi di Indonesia. Menurutnya, tiga orang tersebut telah mengingkari rezeki yang diberikan Allah SWT.
"Disatu sisi, presiden jokowi malah nggak masuk daftar ke 10.000 orang terkaya di Indonesia, apa lagi KH Makruf Amin. Bukannya di awal ketika ribut-ribut soal mahar politik parpol, Sandi bilang Uang 1 T yang di isukan itu untuk biaya kampanye. Gitu kok ngaku duafa. Malu dong dengan Kaum duafa indonesia," ujar Irma saat dihubungi, Kamis (13/12/2018).
Politikus Partai Nasdem ini menilai tak habis pikir jika potret orang duafa di Indonesia seperti Hashim, Prabowo dan Sandi yang dianggapnya memiliki harta berlimpah. Namun di sisi lain, mereka selama ini berteriak banyak orang miskin di Indonesia.
Sementara itu, Jubir TKN lainnya, Ace Hasan Syadzily menganggap, seharusnya mereka bisa memisahkan mana harta pribadi dan mana harta kepentingan publik. Baginya wajar mereka menggalang dana seperti yang dilakukan Donald Trump, hanya saja tak perlu mengeluh sebagai kaum duafa.
Menurutnya, tidak perlu kubu Prabowo-Sandi menyebut dirinya kekurangan dana, sementara faktanya mereka tergolong sebagai orang terkaya di Indonesia.
"Tapi memang harus transparan. Itu sama saja juga, kalau dilihat dari kekayaan masing-masing calon, Pak Prabowo dan Pak Sandi orang yang memiliki kekayaan luar biasa," kata Ace dikonfirmasi terpisah.
(maf)
Explore More