Pahlawan Muda Indonesia

Senin, 12 November 2018 - 05:44 WIB
Pahlawan Muda Indonesia
Pahlawan Muda Indonesia
A A A
Indonesia layak berbangga memiliki sejumlah anak muda dengan prestasi yang membanggakan. Para anak muda ini telah ikut berkontribusi pada pembangunan bangsa sesuai dengan bidang yang mereka tekuni. Berkat kerja keras, kreativitas, dan inovasi yang diciptakannya, anak muda ini telah memberi manfaat kepada banyak orang. Sebagian di antaranya bahkan sukses membuka banyak lapangan kerja. Dalam derajat tertentu mereka ini layak disebut sebagai pahlawan karena sukses menginspirasi banyak orang.

Para anak muda ini berkecimpung di berbagai bidang, baik olahraga, musik, film, desain, sains, hingga bisnis. Di bidang bisnis sejumlah nama telah lama berkibar karena capaian mereka tergolong luar biasa. Mereka sukses membangun usa­ha dengan memanfaatkan teknologi digital atau lebih dikenal de­ngan istilah bisnis start - up . Beberapa yang bisa disebut yakni pendiri Go-Jek Nadiem Makarim. Nadiem yang melahirkan layanan trans­por­tasi berbasis aplikasi ini bahkan kini telah melebarkan sayap bis­nis­nya ke sejumlah negara ASEAN.

Nama berikutnya adalah Achmad Zaky yang mendirikan Bukalapak. Anak muda ini sukses membangun salah satu pusat perbelanjaan dalam jaringan (online marketplace) terbesar di Indonesia saat ini. Berikutnya CEO Tra­ve­lo­ka Ferry Unardi. Berkat kreativitasnya, pemesanan tiket pesawat dan hotel kini semudah memainkan gawai di tangan. Nama beri­kut­nya adalah William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia. Di tangannya, Tokopedia kini menjadi salah satu situs marketplace terbesar di Indonesia.

Tentu sangat banyak nama anak muda lain jika ingin disebutkan satu per satu. Mereka sukses menginspirasi di bidang yang mereka geluti masing-masing. Nama-nama di atas menjadi representasi karena kiprah mereka yang memang cukup mencengangkan. Pe­ru­sahaan yang mereka dirikan kini menjadi unicorn, yakni perusahaan rin­tisan dengan valuasi yang telah menembus USD1 miliar.

Di tengah gersangnya keteladanan oleh elite bangsa saat ini, kehadiran sosok anak muda seperti ini sangat dibutuhkan sebagai sumber inspirasi. Mereka ini tentu tidak mengangkat senjata sebagaimana pahlawan terdahulu, tapi menjadi pejuang sesuai dengan konteks zamannya. Semangat heroisme sudah mereka tunjukkan dan layak ditiru kalangan muda, terutama milenial, yakni selalu berupaya melahirkan gagasan inovatif, karya yang orisinal, dan dedikasi yang tinggi.

Pemerintah pun kian menyadari pentingnya memupuk semangat kepahlawanan di kalangan milenial. Semangat Hari Pahlawan 10 November dinilai perlu ditransformasikan agar kaum milenial dapat berperan dalam mengisi kemerdekaan. Perayaan Hari Pahlawan bertajuk “Spirit of Millennials, Tribute to Heroes” yang digelar di Monumen Kapal Selam, Lapangan Parkir Timur Plaza Surabaya, Sabtu (10/11) malam adalah bagian dari upaya tersebut. Sedikitnya 3.000 milenial hadir pada acara yang digelar Kementerian BUMN melalui Bank Mandiri ini.

Pada perayaan Hari Pahlawan yang dihadiri Menteri BUMN Rini Sumarno dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo ini juga dideklarasikan gerakan #SpiritofMillennials. Dalam event ini, Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan “flash mob “ atau membuat gerakan serentak bersama dengan jajaran direktur BUMN saat menutup Cocofest 2018 #SpiritofMillennials.

Deklarasi tersebut mengajak para milenial bekerja sama untuk berdaya mengisi kemerdekaan Indonesia, melawan hoaks, dan bersinergi membangun negeri. Spirit kepahlawanan kental dalam kegiatan ini. Simak pernyataan Kartika Wirjoatmodjo yang menyebut bahwa melalui acara tersebut milenial diajak untuk menjadi pahlawan masa kini dengan berkontribusi positif di semua bidang sesuai dengan passion -nya. Dia mengajak generasi milenial memiliki kepercayaan diri, superkreatif, dan bekerja keras, menjadi pejuang zaman now demi menciptakan Indonesia yang bermasa depan maju.

Masa depan bangsa besar ini tentu ada di tangan generasi muda. Maju dan mundurnya bangsa akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang kita miliki saat ini. Membangun karakter generasi yang kuat tidak cukup hanya membekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sangat dibutuhkan juga sumber energi yang lain, termasuk pengetahuan akan sejarah bangsa sendiri. Semoga spirit kepahlawanan selalu terpatri pada hati dan pikiran milenial demi lahirnya generasi penerus yang tidak hanya cerdas, melainkan juga berkarakter.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5451 seconds (0.1#10.140)