Tim Kampanye Ungkap Makna Salam Satu Jempol Jokowi

Senin, 29 Oktober 2018 - 13:38 WIB
Tim Kampanye Ungkap Makna Salam Satu Jempol Jokowi
Tim Kampanye Ungkap Makna Salam Satu Jempol Jokowi
A A A
JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo mengenalkan salam satu jari, simbol baru yang akan digunakan tim pendukung dalam kampanye.

Salam tersebut dikenalkan calon presiden (capres) nomor urut 01 itu saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tim Kampanye Nasional dan Tim Kampanye Daerah di Surabaya Sabtu kemarin.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengaku seluruh tim kampanye menyambut baik salam satu Jempol.

Menurut dia, salam itu melambangkan hal-hal yang baik, suatu apresiasi yang tulus atas kebaikan yang dilakukan secara spontan dengan hati terbuka.

"Jempol hanya dipakai untuk kebaikan, apresiasi atas prestasi dan cermin kerendahan hati. Nilai-nilai inilah yang kami kedepankan dalam kampanye," kata Hasto dalam keterangan persnya, Senin (29/10/2018).

Hasto menjelaskan, salam jempol yang disampaikan dengan mengenggam tangan. Bila bertemu orang lain, maka keduanya saling menempelkan gengaman salam jempol tersebut.

Menurut dia, sentuhan itu merupakan benttuk persahabatan. Artinya, salam itu melambangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf konsisten membangun persahabatan, sekalipun terhadap para pengritiknya.

Dia juga menganggap salam jempol merupakan simbolisasi Rule of Thumb, merujuk kepada hal-hal yang baik kemudian tidak tertulis dan umum, tetapi menjadi panduan dalam bekerja nyata kepada rakyat.

Secara sederhana, kata Hasto, Rule of Thumb diartikan sebagai a broadly accurate guide or principle, based on experience or practice rather than theory.

"Simbol ini sangat cocok dengan kepemimpinan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin yang dibesarkan oleh pengalaman kehidupan yang begitu kaya, tumbuh berkembang dari kalangan rakyat biasa dan menghargai prestasi, serta kedepankan rekam jejak dan tidak ada jarak dengan rakyatnya," ungkapnya.

Sementara, tambah Hasto, kaus cokelat yang dikenakan Jokowi itu juga dianggap penuh makna. Menurut dia, cokelat itu "cocok dan melekat", sedangkan baju putih yang menjadi seragam tim kampanye juga ada artinya, yakni punya hati bersih.

"Dengan salam satu ibu jari tersebut maka maka seluruh gerak pasangan calon dan tim kampanye harus membawa hal-hal baik, tanpa politik kebohongan dan penuh dengan tebaran kebaikan bagi rakyat," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7351 seconds (0.1#10.140)