Deklarasi Pemuda 2018 Menegaskan Kembali Semangat Sumpah Pemuda 1928
A
A
A
JAKARTA - 90 tahun lalu pada tanggal yang sama 27-28 Oktober para pemuda sebagai cikal bakal pendiri bangsa melakukan Kongres Pemuda di Jakarta melahirkan Sumpah Pemuda. Yang intinya: bertanah air satu Tanah Air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa persatuan Bahasa Indonesia.
PDIP sebagai bagian dari komponen bangsa mengajak para anak muda dari berbagai ormas pemuda lintas suku agama golongan dan aliran politik merefleksikan kembali makna Sumpah Pemuda 1928 yang digagas para pendiri bangsa.
"Pada konteks kekinian, agar anak muda milenial di jaman now tetap greget membangun eksistensinya sesuai jati diri bangsanya, tidak meninggalkan nation and character building justru menjadikannya sebagai energi positif dan kreatif untuk kemajuan bangsa," ujar Koordinator Komite Pemuda dan Olahraga DPP PDIP Suprianto dalam rilisnya, Minggu (28/10/2018).
Forum Pemuda 2018 yang digagas oleh para pemuda PDIP bersama ormas pemuda lainnya melahirkan suatu Deklarasi Pemuda yang mempertegas makna Sumpah Pemuda yaitu: berdasar negara satu Pancasila, bernegara satu Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjunjung tinggi nilai Persatuan dalam kebhinekaan.
"Semangat Sumpah Pemuda 1928 dan Deklarasi Pemuda 2018 akan terus menerus kita jaga agar generasi muda milenal tetap berkreasi menebarkan kebaikan, perdamaian dan kecintaan pada Tanah Air dan bangsanya," tuturnya.
Dia melanjutkan, PDIP juga mengapresiasi tinggi terhadap anak muda yang mendedikasikan hidupnya dan kreatifitasnya untuk membantu sesamanya dan kemajuan bangsanya. Maka dalam 90th Sumpah Pemuda ini PDIP memberikan penghargaan pada 10 Pemuda Inspiratif.
"Memang banyak anak muda yang inspiratif tapi kami memilih 10 ini untuk mengingatkan kata-kata Bung Karno. 'Beri aku sepuluh pemuda akan aku goncangkan dunia'. Penghargaan ini akan kami lakukan secara rutin tiap tahun, termasuk juga memfasilitasi kreatifitas anak muda dalam ekonomi kreatif start up di era digital ini."
"Sehingga kepedulian pada memajukan kesejahteraan wong cilik dan mewujudkan kemandirian ekonomi ini bisa dimulai dari ekonomi kreatif anak muda yang mengaplikasikan teknologi informasi. Menciptakan lapangan kerja dan enterpreneur muda yang berjiwa nasional tapi beraksi global," pungkasnya.
PDIP sebagai bagian dari komponen bangsa mengajak para anak muda dari berbagai ormas pemuda lintas suku agama golongan dan aliran politik merefleksikan kembali makna Sumpah Pemuda 1928 yang digagas para pendiri bangsa.
"Pada konteks kekinian, agar anak muda milenial di jaman now tetap greget membangun eksistensinya sesuai jati diri bangsanya, tidak meninggalkan nation and character building justru menjadikannya sebagai energi positif dan kreatif untuk kemajuan bangsa," ujar Koordinator Komite Pemuda dan Olahraga DPP PDIP Suprianto dalam rilisnya, Minggu (28/10/2018).
Forum Pemuda 2018 yang digagas oleh para pemuda PDIP bersama ormas pemuda lainnya melahirkan suatu Deklarasi Pemuda yang mempertegas makna Sumpah Pemuda yaitu: berdasar negara satu Pancasila, bernegara satu Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjunjung tinggi nilai Persatuan dalam kebhinekaan.
"Semangat Sumpah Pemuda 1928 dan Deklarasi Pemuda 2018 akan terus menerus kita jaga agar generasi muda milenal tetap berkreasi menebarkan kebaikan, perdamaian dan kecintaan pada Tanah Air dan bangsanya," tuturnya.
Dia melanjutkan, PDIP juga mengapresiasi tinggi terhadap anak muda yang mendedikasikan hidupnya dan kreatifitasnya untuk membantu sesamanya dan kemajuan bangsanya. Maka dalam 90th Sumpah Pemuda ini PDIP memberikan penghargaan pada 10 Pemuda Inspiratif.
"Memang banyak anak muda yang inspiratif tapi kami memilih 10 ini untuk mengingatkan kata-kata Bung Karno. 'Beri aku sepuluh pemuda akan aku goncangkan dunia'. Penghargaan ini akan kami lakukan secara rutin tiap tahun, termasuk juga memfasilitasi kreatifitas anak muda dalam ekonomi kreatif start up di era digital ini."
"Sehingga kepedulian pada memajukan kesejahteraan wong cilik dan mewujudkan kemandirian ekonomi ini bisa dimulai dari ekonomi kreatif anak muda yang mengaplikasikan teknologi informasi. Menciptakan lapangan kerja dan enterpreneur muda yang berjiwa nasional tapi beraksi global," pungkasnya.
(kri)