Gelar Wayang Orang Bharata, Sekjen PDIP: Nasib Bangsa Bisa Berdikari lewat Kebudayaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan nasib bangsa dan negara untuk berdiri di kaki sendiri (berdikari) bisa diwujudkan. Salah satunya melalui kebudayaan.
Hasto menilai karakter rakyat Indonesia yang berkebudayaan juga merupakan pesan Proklamator RI Bung Karno. Hal itu disampaikan Hasto saat menyampaikan sambutannya pada pertunjukan ketoprak dengan lakon Gajah Mada dengan tema Pemulihan Kesenian Nasional Seniman Bangkit di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2021) malam.
"Bung Karno ketika membacakan teks Proklamasi menegaskan bahwa seharusnya dengan sejarah perjuangan yang panjang kita berani meletakkan nasib bangsa dan Tanah Air di tangan kita sendiri. Sebab hanya dengan itu akan berdiri dengan kuatnya. Itu adalah pesan Bung Karno, Proklamator dan Bapak Bangsa kita," kata Hasto.
Sekjen Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara itu juga menilai melalui pertunjukan ketoprak dan Wayang Orang bisa menjadi alat bagi masyarakat Indonesia untuk mandiri. "Bagaimana kita meletakkan nasib bangsa dan negara kita sendiri, ya, salah satunya dengan kebudayaan. Wayang orang ataupun ketoprak kalau kita pahami sebenarnya menunjukkan suatu perpaduan yang sempurna," ucapnya.
Dalam lakon Gajah Mada ini, lanjut Hasto, nilai-nilai yang disampaikan sebenarnya masih relevan dengan Sumpah Pemuda. Hasto menuturkan Mahapati Gajah Mada memiliki Sumpah Palapa yang menginginkan nusantara bersatu. Demikian juga semangat dari Sumpah Pemuda.
"Sumpah Pemuda kita menyatakan diri sebagai satu bangsa yang bertanah air satu dan menjunjung tinggi rasa persatuan Indonesia. Demikian juga peringatan Hari Pahlawan pada 10 November yang akan datang itu juga mencerminkan bahwa republik ini dibangun dengan pengorbanan," jelas Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu juga mengingatkan ada keyakinan dan dedikasi yang sangat besar dalam membangun republik ini. Terlepas dari itu, Hasto juga meminta pelaku seni, khususnya Wayang Orang Bharata untuk tetap berkreasi selama pandemi Covid-19. Dia juga memastikan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menginstruksikan seluruh kadernya yang di eksekutif, legislatif, dan struktur partai untuk memperhatikan pelaku seni di daerah masing-masing.
"Di tengah pandemi para seniman kita menghadapi berbagai kendala, mengalami kesulitan. Tetapi yang ada adalah suatu semangat di dalam keterbatasan, bahkan tak ada penonton, mereka juga mencoba meramu dengan kemajuan teknologi saat ini," jelas dia.
Ketoprak ini diselenggarakan secara hybrid oleh Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDIP. Megawati dan para kader PDIP juga menyaksikan acara ini secara daring.
Sedangkan di lokasi hadir Kepala BKN Pusat Ario Bimo, Sekretaris Rano Karno dan Bendahara BKN Pusat Vita Ervina bersama masyarakat pecinta seni budaya.
Hasto menilai karakter rakyat Indonesia yang berkebudayaan juga merupakan pesan Proklamator RI Bung Karno. Hal itu disampaikan Hasto saat menyampaikan sambutannya pada pertunjukan ketoprak dengan lakon Gajah Mada dengan tema Pemulihan Kesenian Nasional Seniman Bangkit di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2021) malam.
"Bung Karno ketika membacakan teks Proklamasi menegaskan bahwa seharusnya dengan sejarah perjuangan yang panjang kita berani meletakkan nasib bangsa dan Tanah Air di tangan kita sendiri. Sebab hanya dengan itu akan berdiri dengan kuatnya. Itu adalah pesan Bung Karno, Proklamator dan Bapak Bangsa kita," kata Hasto.
Sekjen Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara itu juga menilai melalui pertunjukan ketoprak dan Wayang Orang bisa menjadi alat bagi masyarakat Indonesia untuk mandiri. "Bagaimana kita meletakkan nasib bangsa dan negara kita sendiri, ya, salah satunya dengan kebudayaan. Wayang orang ataupun ketoprak kalau kita pahami sebenarnya menunjukkan suatu perpaduan yang sempurna," ucapnya.
Dalam lakon Gajah Mada ini, lanjut Hasto, nilai-nilai yang disampaikan sebenarnya masih relevan dengan Sumpah Pemuda. Hasto menuturkan Mahapati Gajah Mada memiliki Sumpah Palapa yang menginginkan nusantara bersatu. Demikian juga semangat dari Sumpah Pemuda.
"Sumpah Pemuda kita menyatakan diri sebagai satu bangsa yang bertanah air satu dan menjunjung tinggi rasa persatuan Indonesia. Demikian juga peringatan Hari Pahlawan pada 10 November yang akan datang itu juga mencerminkan bahwa republik ini dibangun dengan pengorbanan," jelas Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu juga mengingatkan ada keyakinan dan dedikasi yang sangat besar dalam membangun republik ini. Terlepas dari itu, Hasto juga meminta pelaku seni, khususnya Wayang Orang Bharata untuk tetap berkreasi selama pandemi Covid-19. Dia juga memastikan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menginstruksikan seluruh kadernya yang di eksekutif, legislatif, dan struktur partai untuk memperhatikan pelaku seni di daerah masing-masing.
"Di tengah pandemi para seniman kita menghadapi berbagai kendala, mengalami kesulitan. Tetapi yang ada adalah suatu semangat di dalam keterbatasan, bahkan tak ada penonton, mereka juga mencoba meramu dengan kemajuan teknologi saat ini," jelas dia.
Ketoprak ini diselenggarakan secara hybrid oleh Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDIP. Megawati dan para kader PDIP juga menyaksikan acara ini secara daring.
Sedangkan di lokasi hadir Kepala BKN Pusat Ario Bimo, Sekretaris Rano Karno dan Bendahara BKN Pusat Vita Ervina bersama masyarakat pecinta seni budaya.
(cip)