Gelar Apresiasi Duta Genre, BKKBN Harap Pemenang Jadi Role Mode Remaja
A
A
A
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar acara Apresiasi Duta Generasi Berencana (GenRe) Indonesia 2018 Jalur Pendidikan dan Jalur Masyarakat yang diselenggarakan sejak tanggal 20 Oktober 2018 hingga 24 Oktober 2018 di Hotel Mercure Convention Center Ancol, Jakarta.
Pemilihan Duta GenRe ditujukan agar sosialisasi dan promosi program GenRe di lingkungan remaja akan lebih efektif karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja sehingga menjadi ramah remaja.
Setiap tahunnya, kegiatan ini telah banyak melahirkan remaja-remaja yang tidak hanya mampu menjadi role model bagi teman sebayanya, tetapi juga menjadi remaja yang sukses dalam karir dan kehidupan.
Plt Kepala BKKBN, Sigit Priohutomo, berpesan, bagi para peserta yang menjadi juara agar jangan dijadikan tujuan akhir dari perjuangan, tetapi harus terus bergerak, berdaya, berkolaborasi dalam karya dengan motto "Setahun menjabat seumur hidup menginspirasi".
"Para Duta Genre juga diharapkan harus bisa menjadi role model bagi remaja lainnya, untuk bisa membentengi dirinya dari dampak teknologi informasi dan Duta GenRe juga harus menjadi tauladan dalam upaya menjadi calon pemimpin yang menjaga keberagaman dan toleransi," ujar Sigit dalam acara Malam Final Pemilihan Duta GenRe Tahun 2018 di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Rangkaian kegiatan Pemilihan Duta GenRe antara lain Kelas seminar GenRe (pembekalan materi dan pembekalan substansi program genre, kemampuan komunikasi, creative thinking media digital, GenRevolution BerTeMan, leadership building dan personal branding), Giat Kepemimpinan, Apresiasi Budaya Nusantara, dan Malam penganugerahan.
Para peserta berasal dari provinsi di Seluruh Indonesia berjumlah 131 peserta. Juri yang menilai yaitu Asisten Deputi Kepemudaan dan Asisten Deputi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Vera Uli dan Qintary (Psikolog), Pembina Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) Rumah Remaja Bandung Barat, Andi Ridwan (Duta GenRe Tahun 2012), dan Pembina PIKR.
Sedangkan kategori pemenang Duta GenRe adalah pemenang Favorit, Inovator Program, Sosial Media Inspirator, Motivator, Juara 1, 2, dan 3, serta Juara Harapan 1, 2 dan 3.
Perlu diketahui jumlah remaja atau penduduk usia 10-24 tahun di Indonesia berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 pada tahun 2018 ini telah mencapai sekitar 66,3 juta jiwa atau sekitar 25,6 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia.
Remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia, generasi yang pada tahun 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, akan berusia antara 35-54 tahun. Generasi ini akan berada pada usia produktif dan menjadi aset yang luar biasa apabila dikelola dengan baik.
"Oleh sebab itu pemerintah membuka seluas luasnya bagi remaja dan pemuda untuk terlibat bahkan dalam perencanaan pelaksanaan program pembangunan," ujar Sigit.
Sigit menambahkan bahwa melalui Program GenRe, remaja dibina dan diarahkan untuk mampu menjalani masa transisi kehidupan remaja (Five Life Transitions), yaitu (1) melanjutkan sekolah (continue learning), (2) mencari pekerjaan (start working), (3) memulai kehidupan berkeluarga (form families); (4) menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) dan (5) mempratikkan hidup sehat (practice healthy life).
Pemilihan Duta GenRe ditujukan agar sosialisasi dan promosi program GenRe di lingkungan remaja akan lebih efektif karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja sehingga menjadi ramah remaja.
Setiap tahunnya, kegiatan ini telah banyak melahirkan remaja-remaja yang tidak hanya mampu menjadi role model bagi teman sebayanya, tetapi juga menjadi remaja yang sukses dalam karir dan kehidupan.
Plt Kepala BKKBN, Sigit Priohutomo, berpesan, bagi para peserta yang menjadi juara agar jangan dijadikan tujuan akhir dari perjuangan, tetapi harus terus bergerak, berdaya, berkolaborasi dalam karya dengan motto "Setahun menjabat seumur hidup menginspirasi".
"Para Duta Genre juga diharapkan harus bisa menjadi role model bagi remaja lainnya, untuk bisa membentengi dirinya dari dampak teknologi informasi dan Duta GenRe juga harus menjadi tauladan dalam upaya menjadi calon pemimpin yang menjaga keberagaman dan toleransi," ujar Sigit dalam acara Malam Final Pemilihan Duta GenRe Tahun 2018 di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Rangkaian kegiatan Pemilihan Duta GenRe antara lain Kelas seminar GenRe (pembekalan materi dan pembekalan substansi program genre, kemampuan komunikasi, creative thinking media digital, GenRevolution BerTeMan, leadership building dan personal branding), Giat Kepemimpinan, Apresiasi Budaya Nusantara, dan Malam penganugerahan.
Para peserta berasal dari provinsi di Seluruh Indonesia berjumlah 131 peserta. Juri yang menilai yaitu Asisten Deputi Kepemudaan dan Asisten Deputi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Vera Uli dan Qintary (Psikolog), Pembina Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) Rumah Remaja Bandung Barat, Andi Ridwan (Duta GenRe Tahun 2012), dan Pembina PIKR.
Sedangkan kategori pemenang Duta GenRe adalah pemenang Favorit, Inovator Program, Sosial Media Inspirator, Motivator, Juara 1, 2, dan 3, serta Juara Harapan 1, 2 dan 3.
Perlu diketahui jumlah remaja atau penduduk usia 10-24 tahun di Indonesia berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 pada tahun 2018 ini telah mencapai sekitar 66,3 juta jiwa atau sekitar 25,6 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia.
Remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia, generasi yang pada tahun 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, akan berusia antara 35-54 tahun. Generasi ini akan berada pada usia produktif dan menjadi aset yang luar biasa apabila dikelola dengan baik.
"Oleh sebab itu pemerintah membuka seluas luasnya bagi remaja dan pemuda untuk terlibat bahkan dalam perencanaan pelaksanaan program pembangunan," ujar Sigit.
Sigit menambahkan bahwa melalui Program GenRe, remaja dibina dan diarahkan untuk mampu menjalani masa transisi kehidupan remaja (Five Life Transitions), yaitu (1) melanjutkan sekolah (continue learning), (2) mencari pekerjaan (start working), (3) memulai kehidupan berkeluarga (form families); (4) menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) dan (5) mempratikkan hidup sehat (practice healthy life).
(mhd)