Kaum Terpelajar dan Mapan Paling Terpengaruh Hoaks Ratna Sarumpaet
A
A
A
JAKARTA - Kasus berita bohong atau hoaks penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu sempat membuat heboh publik.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, kasus tersebut memengaruhi dukungan kepada pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), khususnya dari kelompok pemilih terpelajar dan ekonomi mapan.
"Pada segmen pemilih kaum terpelajar, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin cenderung naik. Sementara dukungan kepada Prabowo-Sandi cenderung menurun pasca kasus hoaks Ratna Sarumpaet," ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Begitu pun pada segmen ekonomi mapan, Jokowi-Ma'ruf semakin memperkokoh keunggulannya setelah ramainya kasus hoaks tersebut.
"Pemilih yang berasal dari kalangan terpelajar dan ekonomi menengah ke atas lebih banyak mengakses informasi sehari-hari, termasuk informasi politik, terutama dari media sosial. Sentimen negatif kasus hoaks Ratna Sarumpaet di media sosial, seperti yang terekam dalam data situation room LSI, memengaruhi preferensi pemilih," tutur Ikrama.
Menurut dia, segmen pemilih dari kalangan terpelajar dan ekonomi mapan lebih sensitif dalam menilai karakter kepemimpinan. Mereka tidak menyukai karakter pemimpin yang mudah terkecoh dan reaksioner terhadap suatu peristiwa.
"Reaksi Prabowo dan timnya yang secara reaksioner merespons informasi sepihak dari Ratna Sarumpaet dianggap pemilih sebagai bagian dari kelemahan karakter kepemimpinan," tuturnya.
Survei ini digelar dalam rentang waktu 10-19 Oktober 2018 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,9% dan tingkat kepercayaan 97,2%.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, kasus tersebut memengaruhi dukungan kepada pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), khususnya dari kelompok pemilih terpelajar dan ekonomi mapan.
"Pada segmen pemilih kaum terpelajar, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin cenderung naik. Sementara dukungan kepada Prabowo-Sandi cenderung menurun pasca kasus hoaks Ratna Sarumpaet," ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Begitu pun pada segmen ekonomi mapan, Jokowi-Ma'ruf semakin memperkokoh keunggulannya setelah ramainya kasus hoaks tersebut.
"Pemilih yang berasal dari kalangan terpelajar dan ekonomi menengah ke atas lebih banyak mengakses informasi sehari-hari, termasuk informasi politik, terutama dari media sosial. Sentimen negatif kasus hoaks Ratna Sarumpaet di media sosial, seperti yang terekam dalam data situation room LSI, memengaruhi preferensi pemilih," tutur Ikrama.
Menurut dia, segmen pemilih dari kalangan terpelajar dan ekonomi mapan lebih sensitif dalam menilai karakter kepemimpinan. Mereka tidak menyukai karakter pemimpin yang mudah terkecoh dan reaksioner terhadap suatu peristiwa.
"Reaksi Prabowo dan timnya yang secara reaksioner merespons informasi sepihak dari Ratna Sarumpaet dianggap pemilih sebagai bagian dari kelemahan karakter kepemimpinan," tuturnya.
Survei ini digelar dalam rentang waktu 10-19 Oktober 2018 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar 2,9% dan tingkat kepercayaan 97,2%.
(dam)