Jubir Jokowi-Ma'ruf: Visi Misi Prabowo-Sandi Tiru Zaman Orde Baru
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menyebut visi misi Capres Prabowo Subianto meniru zaman Orde Baru, Soeharto.
"Visi-misi Prabowo ini zaman Orde Baru. Saya bisa katakan itu visi misi Orde Baru. Kenapa?" ujar Arya dalam jumpa pers di Rumah Cemara, Menteng, Selasa (16/10/2018).
Menurut Arya, salah satu indikasi visi-misi Prabowo mirip Orde Baru terlihat dalam delapan pilar ekonomi capres bernomor urut 02 tersebut. Sebagai contoh soal keterpurukan ekonomi dengan mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing tingkat dunia. Arya menanyakan bersaing tingkat dunia tak dijelaskan secara rinci maksudnya seperti apa.
"Itu enggak terukur. Pak Jokowi kalau buat visi misi terukur. Bikin program terukur. Sekarang di semua di kementerian terukur, QPI nya jelas, tidak mengambang," jelasnya.
Berikutnya, kata Politikus Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu tentang menciptakan lapangan kerja yang ditawarkan Prabowo dianggap tidak terukur karena tak menegaskan berapa besar yang akan diciptakan.
Selain itu, Arya menuturkan soal langkah Prabowo-Sandi untuk menjaga kebutuhan harga pokok yang stabil dan terjangkau juga tak jelas ukurannya. Dia mengungkapkan satu-satunya program yang riil dan terukur hanya memperbanyak bioskop di daerah-daerah.
"Ini adalah program bahasa Orde Baru. Bahasa yang ngambang. Tidak ada ukuran yang jelas. Bahwa pembangunan begini, ngambang semua, Ngomong pertumbuhan enggak ada ukuran yang pasti. Rakyat bisa terkamuflase dengan visi misi ini," tandasnya.
"Visi-misi Prabowo ini zaman Orde Baru. Saya bisa katakan itu visi misi Orde Baru. Kenapa?" ujar Arya dalam jumpa pers di Rumah Cemara, Menteng, Selasa (16/10/2018).
Menurut Arya, salah satu indikasi visi-misi Prabowo mirip Orde Baru terlihat dalam delapan pilar ekonomi capres bernomor urut 02 tersebut. Sebagai contoh soal keterpurukan ekonomi dengan mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing tingkat dunia. Arya menanyakan bersaing tingkat dunia tak dijelaskan secara rinci maksudnya seperti apa.
"Itu enggak terukur. Pak Jokowi kalau buat visi misi terukur. Bikin program terukur. Sekarang di semua di kementerian terukur, QPI nya jelas, tidak mengambang," jelasnya.
Berikutnya, kata Politikus Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu tentang menciptakan lapangan kerja yang ditawarkan Prabowo dianggap tidak terukur karena tak menegaskan berapa besar yang akan diciptakan.
Selain itu, Arya menuturkan soal langkah Prabowo-Sandi untuk menjaga kebutuhan harga pokok yang stabil dan terjangkau juga tak jelas ukurannya. Dia mengungkapkan satu-satunya program yang riil dan terukur hanya memperbanyak bioskop di daerah-daerah.
"Ini adalah program bahasa Orde Baru. Bahasa yang ngambang. Tidak ada ukuran yang jelas. Bahwa pembangunan begini, ngambang semua, Ngomong pertumbuhan enggak ada ukuran yang pasti. Rakyat bisa terkamuflase dengan visi misi ini," tandasnya.
(kri)