PDIP Respons Positif Ajakan SBY Bersatu Tangani Musibah di Palu
A
A
A
JAKARTA - Bangsa Indonesia sangat berduka atas musibah gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah beberapa hari lalu. Ratusan orang meninggal dunia dan menjadi korban dalam musibah tersebut. Karenanya seluruh elite dan tokoh bangsa diminta untuk kedepankan nilai kemanusiaan, bersatu dan bergotong royong serta berbela rasa.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan musibah itu semakin menyadarkan semua anak bangsa tentang pentingnya tindakan cepat tanggap darurat. Atas dasar hal tersebut, PDIP merespons positif ajakan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar menghentikan kampanye pilpres yang dianggapnya sejalan dengan seruan partai berlambang Banteng moncong putih ini.
"Presiden Jokowi terus memimpin secara langsung tanggap darurat tersebut. Ke depan, kerja sama seluruh partai di DPR RI bersama pemerintah untuk mengedepankan mitigasi bencana sangatlah penting. Sebab Indonesia yang berada di jalur ring of fire, harus kedepankan mitigasi bencana," ujar Hasto dalam siaran persnya, Senin (1/10/2018).
Ditambahkan Hasto, mitigasi bencana melalui berbagai pendekatan baik secara sosial, pendidikan masyarakat, maupun penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan seperti rancangan bangunan tahan gempa perlu dilakukan.
Menurutnya, Indonesia bisa belajar dari Jepang, bagaimana rakyat dimulai dari TK, SD, hingga universitas dipersiapkan secara khusus untuk menghadapi bencana alam, termasuk gempa, ketika hal tersebut terjadi.
"Solidaritas bangsa untuk kemanusiaan melalui gotong royong bagi korban bersifat wajib karena itulah kultur bangsa," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ini.
Sebelumnya, SBY yang merupakan Presiden keenam RI memuji tindakan Presiden Jokowi yang dianggapnya cepat dalam menangani musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala. SBY juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu membantu pemerintah dalam menangani musibah tersebut.
"Tindakan cepat Presiden Jokowi untuk berkunjung ke daerah bencana saya nilai tepat," kata SBY dalam keterangan resmi, Minggu 30 September 2018.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan musibah itu semakin menyadarkan semua anak bangsa tentang pentingnya tindakan cepat tanggap darurat. Atas dasar hal tersebut, PDIP merespons positif ajakan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar menghentikan kampanye pilpres yang dianggapnya sejalan dengan seruan partai berlambang Banteng moncong putih ini.
"Presiden Jokowi terus memimpin secara langsung tanggap darurat tersebut. Ke depan, kerja sama seluruh partai di DPR RI bersama pemerintah untuk mengedepankan mitigasi bencana sangatlah penting. Sebab Indonesia yang berada di jalur ring of fire, harus kedepankan mitigasi bencana," ujar Hasto dalam siaran persnya, Senin (1/10/2018).
Ditambahkan Hasto, mitigasi bencana melalui berbagai pendekatan baik secara sosial, pendidikan masyarakat, maupun penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan seperti rancangan bangunan tahan gempa perlu dilakukan.
Menurutnya, Indonesia bisa belajar dari Jepang, bagaimana rakyat dimulai dari TK, SD, hingga universitas dipersiapkan secara khusus untuk menghadapi bencana alam, termasuk gempa, ketika hal tersebut terjadi.
"Solidaritas bangsa untuk kemanusiaan melalui gotong royong bagi korban bersifat wajib karena itulah kultur bangsa," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ini.
Sebelumnya, SBY yang merupakan Presiden keenam RI memuji tindakan Presiden Jokowi yang dianggapnya cepat dalam menangani musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala. SBY juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu membantu pemerintah dalam menangani musibah tersebut.
"Tindakan cepat Presiden Jokowi untuk berkunjung ke daerah bencana saya nilai tepat," kata SBY dalam keterangan resmi, Minggu 30 September 2018.
(kri)