Orang PDIP Sebut Oposan Sumbang, Politikus Demokrat Bilang Pejabat Jangan Alergi Kritik

Minggu, 24 Januari 2021 - 16:25 WIB
loading...
Orang PDIP Sebut Oposan Sumbang, Politikus Demokrat Bilang Pejabat Jangan Alergi Kritik
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Politikus PDIP Selly Andriany Gantina membela Mensos Tri Rismaharini ( Risma ) yang kerap dikritik langkah dan ucapannya oleh sejumlah pihak. Bahkan, Selly menyebut adanya oposan sumbang.

Baca Juga: Fadli Zon Bertemu Fadli Zon di Lokasi Banjir Bandang Gunung Mas

Dimintai komentarnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa setiap pejabat publik di negeri ini harus siap dengan berbagai kritikan dan masukan. Dari kritik paling ringan, sampai dengan yang paling pedas sekalipun.

Baca Juga: 27 Ribu Tenaga Kesehatan Batal Mendapatkan Vaksinasi Covid-19, Ini Penyebabnya

"Karena kritik dan masukan itu vitamin bagi demokrasi kita. Tanpa kritikan dan masukan, demokrasi bisa layu, dan lama-lama mati," ujar Herzaky Mahendra Putra kepada SINDOnews, Minggu (24/1/2021).

Apalagi, kata dia, ada harapan besar masyarakat kepada pemerintah terkait penanganan pandemi dan resesi ekonomi saat ini, terutama kepada menteri-menteri baru. "Dengan pergantian beberapa pos menteri akhir-akhir ini, masyarakat tentunya memiliki harapan baru agar kinerja kabinet bisa membaik," ujarnya.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid Kritik Risma soal Bungkus Nasi, Pengamat: Kritikan Receh


Lanjut dia, beberapa menteri baru memiliki jejak rekam yang baik di tugas-tugas sebelumnya. "Karena itu, wajar masukan dan kritik deras mengalir jika ada sikap ataupun kebijakan menteri-menteri baru yang dianggap tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat," katanya.

Dia menambahkan, masyarakat sudah telanjur meletakkan harapan tinggi kepada para menteri baru ini. "Mereka ingin kerja nyata dari kabinet, berdampak dan memberikan hasil nyata untuk masyarakat, bukan berharap disuguhi pencitraan, apalagi drama-drama kosong," tuturnya.

Baca Juga: Ganjar dan Tokoh Lintas Agama Jateng Doakan Indonesia Terbebas dari Bencana

Jadi, menurut dia, pejabat publik jangan alergi kritik dan masukan. Begitu mengucap sumpah jabatan, lanjut dia, harus sudah siap menjadi sorotan. "Setiap kata, pilihan sikap, perilaku, dan kebijakan yang ditempuh, bakal menjadi perhatian publik. Karena kita hidup di alam demokrasi," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, demokrasi memang gaduh, bukan sunyi senyap. Kata dia, sunyi senyap itu negara otoriter, semua takut bersuara, karena takut dibungkam. Kalaupun bersuara, kata dia, tak pernah berani mengkritik tajam penguasa. "Jangan pula jika ada pihak yang berbeda pendapat, sedikit-sedikit diberi cap negatif atau diserang pribadinya," imbuhnya.

Baca juga: Bela Risma yang Dihujani Kritik, Legislator PDIP: Oposan Sumbang Itu!


Dia menuturkan, hidup dalam alam demokrasi, harus membiasakan diri berdialektika, berdiskusi, berdasarkan data dan fakta. Dia mengungkapkan, bukan asal bunyi, apalagi sekadar melabel pihak yang berbeda pandangan dengan cap-cap negatif dan cenderung menjatuhkan.

"Kalau tidak siap dengan kritik, berdiskusi, dan berdialektika, sebaiknya memikirkan ulang untuk mengabdi pada Republik sebagai pejabat publik. Mungkin bisa ngopi-ngopi saja di rumah, nikmati hidup bersama keluarga. Dijamin tidak ada masyarakat yang mengkritik. Bahkan, bisa bantu pemerintah mengurangi potensi penyebaran Covid-19," pungkasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1433 seconds (0.1#10.140)