Pahala Sianturi: Isu SARA Dapat Memecah Belah Keutuhan Bangsa

Sabtu, 29 September 2018 - 03:13 WIB
Pahala Sianturi: Isu...
Pahala Sianturi: Isu SARA Dapat Memecah Belah Keutuhan Bangsa
A A A
JAKARTA - Calon Legislatif (Caleg) Partai Perindo Pahala Tua Sianturi mengatakan, isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang beredar selama ini adalah buatan kelompok tertentu yang ingin memecah belah keutuhan bangsa. Apalagi, istilah penumpang gelap dianggap pass karena saat ini masuk musim polituk.

"Penumpang gelap bisa kita usir kalau kita menerapkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan ideologi bangsa. Itu penting. Menurut saya, penumpang gelap itu tidak ada, itu hanya dibuat-buat saja oleh sekelompok orang tak bertanggung jawab," kata Pahala di Omah Kopi Gedong Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 28 September 2018.

Pahala mengatakan, jawaban atas kemungkinan adanya penumpang gelap di Pilpres 2019 nanti adalah dengan bukti dan implementasi visi misi. Kata dia, Partai Perindo sebagai pendukung Jokowi sudah membuktikan program tersebut dengan cara turun langsung ke Masyarakat.

"Kalau Partai Perindo sudah siap dengan konsep dan visi misi mensejahterakan rakyat. Jadi kami sudah tidak kenal dengan penumpang gelap. Yang ada adalah isu sara yang dibuat kelompok tertentu," katanya.

Menurut Pahala, cara berikutnya untuk menangkal penumpang gelap adalah kembali merangkul dan mengingatkan masyarakat soal pentingnya menanamkan pancasila setiap hari.

"Kalau pandangan saya, politik penumpang gelap tidak terlalu masalah. Justru kalau mau fokus seharusnya pada isu sara yang dapat memecah belah keutuhan bangsa. Momen terbaik saat ini merangkul dan kembali mengingat Pancasila. Saya harap, bahwa kita tidak ingin kasus penumpang gelap ini ujung-ujungnya sara," katanya.

Pahala berharap pileg maupun pilpres ini semakin membawa masyarakat lebih bersikap dewasa. Masyarakat bebas memilih siapa saja tanpa ada interpensi. "Saya kira kita yang calon legislatif ini harus memberi contoh yang baik pada masyarakat," tutup Pahala.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0214 seconds (0.1#10.140)