Tim Sukses Paslon Pilpres 2019 Diimbau Fokus Garap Akar Rumput
A
A
A
JAKARTA - Perhelatan pilpres 2019 di berbagai daerah telah memasuki masa deklarasi dukungan. Ratusan kelompok relawan muncul dan mendeklarasikan diri sebagai pendukung salah satu pasangan calon (paslon).
Media luar ruang banyak dipenuhi gambar besar ketua relawannya sekaligus menunjukkan kepada siapa ketuanya itu mendukung. Sepertinya semakin banyak gambar dukungan, semakin akan menang paslon yang didukungnya.
Namun asumsi itu dibantah praktisi pemenangan pemilu Eko Suprijadi. Menurutnya, jika relawan itu hanya ramai-ramai saja buat atribut dan sibuk gelar acara deklarasi dapat dipastikan mereka tak melakukan kerja pemenangan di akar rumput.Menurutnya, pasangan calon (paslon) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, diharapkan fokus untuk meraih suara di kalangan akar rumput.
"Yang dimaksud akar rumput adalah TPS (Tempat pemungutan suara). Kalau garap di udara terus, sibuk deklarasi dan main besar-besaran reklame, dijamin TPS akan kebobolan," ujar peneliti LSPI itu, Kamis (27/9/2018).
Eko Suprijadi menyatakan, saat pilpres dan pileg digelar serentak dan semua pihak sibuk berkampanye untuk kepentingan diri dan partainya masing-masing maka menjadi penting adanya sepasukan khusus campaigner pilpres yang fokus dan khusus menggarap TPS.
(Baca juga: Yenny Wahid Dukung Jokowi Belum Tentu Pengaruhi Suara Gusdurian)
Karena inti dari semua pemilihan adanya di TPS. Eko mengingatkan, gaya-gaya lama seperti deklarasi di hotel-hotel mewah dan atau penggalangan massa untuk hadir di lapangan lalu dihibur joget-joget dan nyanyi, dampak elektoralnya diragukan.
"Berapa yang hadir, orang mana, mencoblos di TPS mana, jangan-jangan itu penggembira saja yang ikut hadir di sana-sini. Penting untuk diingat, siapapun akan mencoblos di TPS. Mereka yang menguasai TPS terbanyak, itulah yang akan menang," ujarnya.
Koordinator Banten Bersatu Menangkan Nomor 01, Muhammad Fedullah menyatakan, timnya sedang bergerak menghimpun dan mengaktifkan kembali relawan-relawan pemenangan terlatih di tiap tingkatan seperti tingkat kabupaten kota, tingkat kecamatan, tingkat desa kelurahan bahkan sampai ke tingkat TPS untuk fokus bekerja di wilayahnya masing-masing dan berbasis area TPS."Kami sedang konsolidasi dan reaktivasi jaringan pemenangan sampai ke level TPS. Prinsipnya di semua TPS di Banten kita punya orang. Mereka akan melakukan kerja pemenangan di lokasi TPS masing-masing. Kami fokus di wilayah barat Banten," ujarnya.Saat yang sama Koordinator Tim Bersatu Majukan Indonesia Provinsi Banten, Budiana menyampaikan timnya melakukan hal yang sama di wilayah Banten timur khususnya di Tangerang raya."Kami fokus bekerja di level akar rumput. Selain kampanye akan sampai ke tangan para pemilih yang punya handphone, kampanye kami juga akan masuk ke rumah-rumah pemilih. Door to door campaign berbasis TPS sedang dikerjakan. Kita terus garap itu selama masa kampanye sampai pencoblosan nanti," pungkasnya.
Media luar ruang banyak dipenuhi gambar besar ketua relawannya sekaligus menunjukkan kepada siapa ketuanya itu mendukung. Sepertinya semakin banyak gambar dukungan, semakin akan menang paslon yang didukungnya.
Namun asumsi itu dibantah praktisi pemenangan pemilu Eko Suprijadi. Menurutnya, jika relawan itu hanya ramai-ramai saja buat atribut dan sibuk gelar acara deklarasi dapat dipastikan mereka tak melakukan kerja pemenangan di akar rumput.Menurutnya, pasangan calon (paslon) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, diharapkan fokus untuk meraih suara di kalangan akar rumput.
"Yang dimaksud akar rumput adalah TPS (Tempat pemungutan suara). Kalau garap di udara terus, sibuk deklarasi dan main besar-besaran reklame, dijamin TPS akan kebobolan," ujar peneliti LSPI itu, Kamis (27/9/2018).
Eko Suprijadi menyatakan, saat pilpres dan pileg digelar serentak dan semua pihak sibuk berkampanye untuk kepentingan diri dan partainya masing-masing maka menjadi penting adanya sepasukan khusus campaigner pilpres yang fokus dan khusus menggarap TPS.
(Baca juga: Yenny Wahid Dukung Jokowi Belum Tentu Pengaruhi Suara Gusdurian)
Karena inti dari semua pemilihan adanya di TPS. Eko mengingatkan, gaya-gaya lama seperti deklarasi di hotel-hotel mewah dan atau penggalangan massa untuk hadir di lapangan lalu dihibur joget-joget dan nyanyi, dampak elektoralnya diragukan.
"Berapa yang hadir, orang mana, mencoblos di TPS mana, jangan-jangan itu penggembira saja yang ikut hadir di sana-sini. Penting untuk diingat, siapapun akan mencoblos di TPS. Mereka yang menguasai TPS terbanyak, itulah yang akan menang," ujarnya.
Koordinator Banten Bersatu Menangkan Nomor 01, Muhammad Fedullah menyatakan, timnya sedang bergerak menghimpun dan mengaktifkan kembali relawan-relawan pemenangan terlatih di tiap tingkatan seperti tingkat kabupaten kota, tingkat kecamatan, tingkat desa kelurahan bahkan sampai ke tingkat TPS untuk fokus bekerja di wilayahnya masing-masing dan berbasis area TPS."Kami sedang konsolidasi dan reaktivasi jaringan pemenangan sampai ke level TPS. Prinsipnya di semua TPS di Banten kita punya orang. Mereka akan melakukan kerja pemenangan di lokasi TPS masing-masing. Kami fokus di wilayah barat Banten," ujarnya.Saat yang sama Koordinator Tim Bersatu Majukan Indonesia Provinsi Banten, Budiana menyampaikan timnya melakukan hal yang sama di wilayah Banten timur khususnya di Tangerang raya."Kami fokus bekerja di level akar rumput. Selain kampanye akan sampai ke tangan para pemilih yang punya handphone, kampanye kami juga akan masuk ke rumah-rumah pemilih. Door to door campaign berbasis TPS sedang dikerjakan. Kita terus garap itu selama masa kampanye sampai pencoblosan nanti," pungkasnya.
(maf)