Menyongsong Asian Para Games
A
A
A
INDONESIA pada 6–13 Oktober mendatang akan menjadi penyelenggara Asian Para Games 2018. Ini merupakan ajang olahraga terbesar se-Asia untuk atlet difabel.
Event kali ini akan melombakan 18 cabang olahraga, diikuti ribuan atlet dan ofisial dari 41 negara anggota Asia Paralympic Committee. Kompetisi para atlet untuk menjadi yang terbaik diprediksi akan berlangsung ketat.
Ada 568 keping emas dari 582 nomor pertandingan yang akan diperebutkan. Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah Asian Para Games.
Indonesia menyongsong Asian Para Games di tengah euforia dan semangat berapi-api setelah sukses menyelenggarakan Asian Games Ke-18 pada 18 Agustus–2 September lalu. Bangsa ini memang selayaknya berbangga karena pada Asian Games lalu tidak hanya sukses meraih prestasi dengan menempati urutan keempat klasemen akhir dengan meraih 31 medali emas, tetapi juga sukses sebagai penyelenggara.
Indonesia bahkan sukses memukau dunia, terutama kesuksesan menggelar acara open ceremony yang kolosal dan spektakuler. Dengan spirit keberhasilan sebagai tuan rumah Asian Games tersebut kini kita menyongsong Asian Para Games.
Tentu diharapkan prestasi kembali diraih atlet-atlet Merah Putih di ajang empat tahunan ini. Begitu pun dalam hal penyelenggaraan, Indonesia juga harus bisa membuktikan mampu menjadi tuan rumah yang baik bagi atlet-atlet penyandang disabilitas.
Tahun ini Asian Para Games mengangkat tema The Inspiring Spirit and Energy of Asia. Tema ini dipilih berdasarkan empat nilai dari paralympic, yakni determination (kebulatan tekad), courage (keberanian), equality (kesetaraan/persamaan), dan inspiration (inspirasi).
Melalui para atlet difabel kita akan melihat pertunjukan tekad yang kuat dalam meraih prestasi di ajang Asian Para Games nanti. Di tengah keterbatasan, baik fisik maupun mental, para atlet akan berjuang tanpa kenal menyerah demi meraih sebuah prestasi.
Selain itu kepercayaan diri juga akan ditunjukkan. Para atlet dengan berani akan menghadapi semua tantangan selama perlombaan. Tentu tidak sedikit rintangan yang harus dilewati untuk bisa sampai ke ajang ini, termasuk harus melatih diri dengan keras. Semua itu menuntut keberanian dan kepercayaan diri.
Di saat yang sama para atlet juga akan mempromosikan kesetaraan atau persamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Semangat kesetaraan di antara sesama memang tema yang harus terus diperjuangkan.
Olahraga tidak pernah membeda-bedakan dan menjadi hak semua golongan. Karena itu olahraga juga menjadi salah satu media promosi efektif untuk isu kesetaraan ini. Tekad, keberanian, dan semangat dalam memperjuangkan kesetaraan oleh para atlet difabel itu tak pelak akan menjadi inspirasi bagi semua.
Terlepas dari spirit dan nilai yang diusung Asian Para Games, bagi Indonesia selaku tuan rumah, ajang ini kembali menjadi momentum untuk merekatkan persatuan dan kesatuan. Ini kesempatan membangun solidaritas sebagai sebuah bangsa besar yang kendati berlatar belakang banyak suku, agama, dan bahasa, sejatinya tetap satu.
Pawai obor Asian Para Games ke berbagai daerah di Tanah Air sebelum tiba di Jakarta adalah simbolisasi pentingnya semangat persatuan dan kebersamaan anak bangsa terus dijaga dan dipelihara. Semangat persatuan sukses merekatkan anak bangsa pada ajang Asian Games lalu. Saat itu semua perbedaan seolah dikesampingkan demi mendukung atlet-atlet Merah Putih dalam meraih prestasi.
Melalui ajang Asian Para Games pula Indonesia juga berkesempatan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini ramah terhadap para penyandang disabilitas dengan menyediakan infrastruktur olahraga yang ramah terhadap difabel bagi para atlet. Semangat membangun infrastruktur yang ramah difabel ini selayaknya juga berlaku dalam penyediaan fasilitas umum di ruang publik. Ke depan kita berharap seluruh fasilitas umum, terutama di perkotaan, harus ramah terhadap penyandang disabilitas.
Event kali ini akan melombakan 18 cabang olahraga, diikuti ribuan atlet dan ofisial dari 41 negara anggota Asia Paralympic Committee. Kompetisi para atlet untuk menjadi yang terbaik diprediksi akan berlangsung ketat.
Ada 568 keping emas dari 582 nomor pertandingan yang akan diperebutkan. Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah Asian Para Games.
Indonesia menyongsong Asian Para Games di tengah euforia dan semangat berapi-api setelah sukses menyelenggarakan Asian Games Ke-18 pada 18 Agustus–2 September lalu. Bangsa ini memang selayaknya berbangga karena pada Asian Games lalu tidak hanya sukses meraih prestasi dengan menempati urutan keempat klasemen akhir dengan meraih 31 medali emas, tetapi juga sukses sebagai penyelenggara.
Indonesia bahkan sukses memukau dunia, terutama kesuksesan menggelar acara open ceremony yang kolosal dan spektakuler. Dengan spirit keberhasilan sebagai tuan rumah Asian Games tersebut kini kita menyongsong Asian Para Games.
Tentu diharapkan prestasi kembali diraih atlet-atlet Merah Putih di ajang empat tahunan ini. Begitu pun dalam hal penyelenggaraan, Indonesia juga harus bisa membuktikan mampu menjadi tuan rumah yang baik bagi atlet-atlet penyandang disabilitas.
Tahun ini Asian Para Games mengangkat tema The Inspiring Spirit and Energy of Asia. Tema ini dipilih berdasarkan empat nilai dari paralympic, yakni determination (kebulatan tekad), courage (keberanian), equality (kesetaraan/persamaan), dan inspiration (inspirasi).
Melalui para atlet difabel kita akan melihat pertunjukan tekad yang kuat dalam meraih prestasi di ajang Asian Para Games nanti. Di tengah keterbatasan, baik fisik maupun mental, para atlet akan berjuang tanpa kenal menyerah demi meraih sebuah prestasi.
Selain itu kepercayaan diri juga akan ditunjukkan. Para atlet dengan berani akan menghadapi semua tantangan selama perlombaan. Tentu tidak sedikit rintangan yang harus dilewati untuk bisa sampai ke ajang ini, termasuk harus melatih diri dengan keras. Semua itu menuntut keberanian dan kepercayaan diri.
Di saat yang sama para atlet juga akan mempromosikan kesetaraan atau persamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Semangat kesetaraan di antara sesama memang tema yang harus terus diperjuangkan.
Olahraga tidak pernah membeda-bedakan dan menjadi hak semua golongan. Karena itu olahraga juga menjadi salah satu media promosi efektif untuk isu kesetaraan ini. Tekad, keberanian, dan semangat dalam memperjuangkan kesetaraan oleh para atlet difabel itu tak pelak akan menjadi inspirasi bagi semua.
Terlepas dari spirit dan nilai yang diusung Asian Para Games, bagi Indonesia selaku tuan rumah, ajang ini kembali menjadi momentum untuk merekatkan persatuan dan kesatuan. Ini kesempatan membangun solidaritas sebagai sebuah bangsa besar yang kendati berlatar belakang banyak suku, agama, dan bahasa, sejatinya tetap satu.
Pawai obor Asian Para Games ke berbagai daerah di Tanah Air sebelum tiba di Jakarta adalah simbolisasi pentingnya semangat persatuan dan kebersamaan anak bangsa terus dijaga dan dipelihara. Semangat persatuan sukses merekatkan anak bangsa pada ajang Asian Games lalu. Saat itu semua perbedaan seolah dikesampingkan demi mendukung atlet-atlet Merah Putih dalam meraih prestasi.
Melalui ajang Asian Para Games pula Indonesia juga berkesempatan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini ramah terhadap para penyandang disabilitas dengan menyediakan infrastruktur olahraga yang ramah terhadap difabel bagi para atlet. Semangat membangun infrastruktur yang ramah difabel ini selayaknya juga berlaku dalam penyediaan fasilitas umum di ruang publik. Ke depan kita berharap seluruh fasilitas umum, terutama di perkotaan, harus ramah terhadap penyandang disabilitas.
(poe)