Din Syamsudin Tolak Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Ini Alasannya
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsudin mengaku pernah ditawari menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin.
Din menegaskan menolak tawaran tersebut karena, dirinya harus menegakkan amanah dari organisasi Islam Muhammadiyah.
"Karena saya mantan ketum Muhammadiyah sekarang masih mempunyai jabatan sebagai ketua ranting saya harus menegakkan organisasi Muhammadiyah tidak terlibat politik kekuasaan, maka tidak terlibat dalam dukung mendukung kubu manapun," kata Din Syamsudin di kantor MUI, Jakarta, Rabu (29/8/2010).
"Karena itu saya jaga betul yang saya teladankan sebagai warga Muhammadiyah sekarang harus saya teladankan maka saya tak mungkin menjadi atau masuk sebagai apapun sebagai tim sukses pasangan manapun," sambungnya.
Selain itu, Din Syamsudin menambahkan alasan lain dirinya menolak bergabung karena mempunyai gerakan lintas agama suku. Dirinya harus menjaga keseimbangan antara kawan lainnya yang berada di organisasi tersebut.
(Baca juga: Nama Ketua Tim Kampanye Nasional Diserahkan ke Jokowi-KH Ma'ruf )"Dan ketiga alasan penting saya ini PNS dosen guru besar di UIN Jakarta tidak boleh ikut politik kekuasaan. maka yang ngajak - ngajak saya ikut timses manapun harus tahu saya ini PNS tidak boleh, lebih bagus begini saja," jelasnya.
Sebelumya Din Syamsudin di tawari untuk menjadi ketua dari TKN oleh Koordinator Staff Khusus Presiden, Teten Masduki dan Staff Khusus Presiden Ruhaeni Dzuhayatin sebagai penyambung pesan dari Presiden.
Din menegaskan menolak tawaran tersebut karena, dirinya harus menegakkan amanah dari organisasi Islam Muhammadiyah.
"Karena saya mantan ketum Muhammadiyah sekarang masih mempunyai jabatan sebagai ketua ranting saya harus menegakkan organisasi Muhammadiyah tidak terlibat politik kekuasaan, maka tidak terlibat dalam dukung mendukung kubu manapun," kata Din Syamsudin di kantor MUI, Jakarta, Rabu (29/8/2010).
"Karena itu saya jaga betul yang saya teladankan sebagai warga Muhammadiyah sekarang harus saya teladankan maka saya tak mungkin menjadi atau masuk sebagai apapun sebagai tim sukses pasangan manapun," sambungnya.
Selain itu, Din Syamsudin menambahkan alasan lain dirinya menolak bergabung karena mempunyai gerakan lintas agama suku. Dirinya harus menjaga keseimbangan antara kawan lainnya yang berada di organisasi tersebut.
(Baca juga: Nama Ketua Tim Kampanye Nasional Diserahkan ke Jokowi-KH Ma'ruf )"Dan ketiga alasan penting saya ini PNS dosen guru besar di UIN Jakarta tidak boleh ikut politik kekuasaan. maka yang ngajak - ngajak saya ikut timses manapun harus tahu saya ini PNS tidak boleh, lebih bagus begini saja," jelasnya.
Sebelumya Din Syamsudin di tawari untuk menjadi ketua dari TKN oleh Koordinator Staff Khusus Presiden, Teten Masduki dan Staff Khusus Presiden Ruhaeni Dzuhayatin sebagai penyambung pesan dari Presiden.
(pur)