PBB Pertanyakan Hilangnya Nama Yusril dalam Ijtima Ulama

Senin, 30 Juli 2018 - 11:33 WIB
PBB Pertanyakan Hilangnya Nama Yusril dalam Ijtima Ulama
PBB Pertanyakan Hilangnya Nama Yusril dalam Ijtima Ulama
A A A
JAKARTA - Ketua bidang Pemenangan Presiden DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono mengatakan pihaknya mengucapkan selamat dan sukses atas terlaksananya Ijtimak Ulama yang merekomendasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres dan Ustaz Abdul Somad serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri sebagai bakal cawapres.

Menurut Sukmo, terkait rekomendasi yang memunculkan nama Prabowo-Ustaz Somad merupakan rekomendasi yang akan membawa cahaya Ilahi membangun Indonesia 5 tahun ke depan.

"Tapi perlu dikonfirmasi karena ada berita yang menyatakan beliau (Ustaz Somad) tidak bersedia. Jika benar amat disayangkan," ujar Sukmo saat dihubungi SINDOnews, Senin (30/7/2018).

Sementara itu, terkait pasangan Prabowo- Salim Asegaf maka, munculnya nama Habib Salim Asegaf menurutnya, tidak ada dalam rekomendasi PA 212. Maka itu, jika benar muncul calon tunggal Prabowo - Salim Asegaf maka, PBB amat menyayangkan hal tersebut.

Sukmo menganggap, pidato Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra dalam pembukaan Ijtima Ulama malam itu cukup hebat menjelaskan tentang kebangsaan, keislaman dan cara menghadapi tantangan masa depan, dan mendapat sambutan meriah dari peserta.

"Lantas saya heran kenapa tiba-tiba nama Pak Yusril hilang begitu saja. Ada apa ini? Bahwa Koalisi keumatan sampai hari ini belum pernah terbentuk secara resmi, belum deklarasi dan belum ada tanda tangan kesepakatan (parpol)," ungkapnya.

Dalam hal ini, lanjut Sukmo, partainya masih menunggu lebih lanjut apa yang akan dilakukan petinggi parpol dan sejumlah tokoh pasca Ijtima Ulama. Selama itu pula, kata Sukmo, sikap PBB tetap mencalonkan Yusril baik sebagai Capres atau cawapres 2019 mendatang.

Sukmo menjelaskan, keputusan pencapresan Yusril sudah dibuat berdasarkan mekanisme di internal PBB. Karenanya, jika PBB harus mendukung selain Yusril juga harus ditetapkan melalui mekanisme Partai.

"Dengan demikian sampai saat ini kami belum menyatakan mendukung atau menolak (rekomendasi Ijtima ulama). Wait and see dan mungkin kami akan segera meminta PA 212 untuk konsultasi dengan Habib (Rizieq Shihab) di Mekkah," pungkasnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5971 seconds (0.1#10.140)