Pengamat: Habib Rizieq Jadi Simbol Menguatnya Politik Identitas

Kamis, 07 Juni 2018 - 07:07 WIB
Pengamat: Habib Rizieq...
Pengamat: Habib Rizieq Jadi Simbol Menguatnya Politik Identitas
A A A
JAKARTA - Belum ada informasi resmi dari Polri mengenai kabar keluarnya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan chat mesum yang melibatkan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein. Namun Kuasa Hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera mengklaim bahwa kasus tersebut sudah dihentikan Polri.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, jika betul kasus chat mesum Habib Rizieq di SP3, tentu makin menebalkan keyakinan publik bahwa status tersangka ke Rizieq dibuat terburu-buru.

Dia menilai, keluarnya SP3 mengindikasikan tak adanya alat bukti yang sahih serta kasusnya tak mengandung unsur pidana. "Ini menjadi penanda 'kekalahan' kedua polisi ke Rizieq," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (6/6/2018).

Pengamat Politik asal UIN Jakarta ini melanjutkan jika betul SP3 dikeluarkan, bisa dipastikan Rizieq akan segera 'comeback' ke Indonesia untuk turut serta terlibat dalam proses demokrasi elektoral. Adi menganggap, Rizieq akan semakin leluasa mengkampanyekan tentang pentingnya menumbangkan kekuasaan yang tak ramah terhadap umat maupun mengkampanyekan untuk tidak memilih kepala daerah yang didukung pembela partai penista agama.

"Bisa dibayangkan bagaimana leluasanya Rizieq jika balik ke Jakarta dari 'pengasingannya' saja di Mekkah, Rizieq sudah banyak bermanuver dengan fatwa-fatwa politiknya. Politik kita makin panas karena Rizieq menjadi simbol menguatnya politik identitas," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)