Cak Imin: Nilai Utama Pancasila adalah Kemanusiaan

Minggu, 03 Juni 2018 - 11:41 WIB
Cak Imin: Nilai Utama Pancasila adalah Kemanusiaan
Cak Imin: Nilai Utama Pancasila adalah Kemanusiaan
A A A
JAKARTA - Peringatan Nuzulul Quran dan Hari Lahir Pancasila digelar di Kantor Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jakarta, Sabtu (2/6/2018) malam. Peringatan ini sebagai upaya untuk mengkaji dan mendalami nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa untuk diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar menuturkan, nilai paling utama dari ideologi Pancasila adalah kemanusiaan. "Pancasila adalah rumusan nilai-nilai yang ujungnya adalah kemanusiaan. Karena itulah, Ansor berani menolong tetangga-tetangga yang beragama lain karena menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," tutur Cak Imin, sapaan akrabnya dalam sambutannya di acara bertajuk "Alquran Suci Pancasila Sakti" tersebut.

Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, selama kurun waktu 50 tahun terakhir, Indonesia sangat disibukkan dengan berbagai persoalan domestik. Seperti pembangunan ekonomi dan tatanan sosial. Padahal, menurutnya, Indonesia adalah gudangnya peradaban dunia. Dikatakan, tujuan hidup berbangsa dan bernegara yaitu membangun peradaban.

"Kekuatan bangsa kita tidak hanya pada melimpahnya sumber daya alam, tapi kita ini gudangnya nilai peradaban dunia. Makanya dulu Gus Dur ketika menjadi presiden langsung keliling dunia. Tujuannya ya untuk menunjukkan bahwa Republik ini punya kekuatan," tuturnya.

Dalam pembangunan bangsa ini, tutur Cak Imin, Nahdlatul Ulama (NU) memegang peranan yang sangat penting. Karena itu, kita harus optimistis dalam menyongsong masa depan di tengah persaingan global. "Karena itu saya heran ketika saya percaya diri maju sebagai cawapres, saya dikatakan ambisius. Lho, saya ini di legislatif, eksekutif, yudikatif sudah. Saya percaya diri kok pada heran. Percaya diri harus mutlak bagi kader NU karena kita punya ukiran sejarah yang panjang dalam negeri ini," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai langkah Cak Imin yang berani maju sebagai cawapres harus dijadikan insparasi bagi kader-kader NU.

"Republik ini didirikan oleh para kiai kita. Kita sadar betul bahwa sejarah hanya milik orang-orang yang berani. Bagaimana Cak Imin mencontohkan pentingnya keberanian untuk menciptakan sejarah dengan gagah berani mencalonkan sebagai cawapres. Bukan hanya untuk negeri, tapi mewakili jamaah dan jamiyah NU," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam sambutannya menuturkan, hubungan agama dan Pancasila saling memperkuat. Konsep Pancasila, tutur Moeldoko, digali melalui nilai-nilai luhur. "Kalau dikaitkan dengan isi di dalam Alquran, gak ada yang salah. Pancasila mempunyai nilai filosofis dan juga sumber dari segala sumber hukum. Tapi banyak yang bertanya masih validkah Pancasila? Tentu sangat valid dalam dinamika sosial, politik, dan persaingan global. Gak usah khawatir. Pancasila ideologi yang sangat dinamis. Mengejewantahkan Pancasila bisa menyesuaikan perkembangan," tuturnya.

Moeldoko juga memuji konsistensi perjuangan NU dan Ansor. "Banser selalu ada dimana-mana. Luar biasa dan biasa di luar. Artinya peduli sesama. Teman-teman Kristen merayakan Natal, Banser peduli. Respek," ungkapnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6090 seconds (0.1#10.140)