Tingkatkan Daya Saing, Koperasi GP Ansor Manfaatkan Teknologi Informasi
A
A
A
JAKARTA - Untuk mendukung penguatan ekonomi kerakyatan, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor terus berbenah. Di antaranya dengan meningkatkan daya saing Koperasi Wirausaha Nasional (Kowina) sebagai salah satu amal usaha milik GP Ansor.
“Kunci sukses adalah dengan melakukan transformasi secara menyeluruh. Pengejawantahan transformasi ini adalah melalui sinergi dan pemanfaatan teknologi informasi. Dengan ini diharapkan koperasi dapat mengajak keterlibatan masyarakat secara lebih luas,” kata Ketua PP GP Ansor Bidang Ekonomi Sumantri Suwarno,dalam siaran tertulis tang diterima SINDOnews usai acara diskusi publik dan buka bersama “Ekonomi Syariah untuk Generasi Millenial”, Rabu, 23 Mei 2018 malam lalu.
Menurut Sumantri, untuk mencapai hal tersebut pihaknya telah bekerja sama dengan Danaprospera.id, yang merupakan satu-satunya financial technology (fintech) berbasis koperasi saat ini. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak telah dilangsungkan pada awal Mei 2018 lalu.
“Kerja sama tersebut mencakup revitalisasi Kowina, pergerakan UKM binaan GP Ansor, serta pemanfaatan kanal marketing kedua pihak secara resiprokal. Melalui kerjasama strategis ini, GP Ansor dan Danaprospera.id berharap koperasi sebagai soko guru perekonomian di Indonesia bisa terus berkembang menjadi pilar utama dalam sistem perekonomian nasional,” ujarnya.
CEO Danaprospera.id, Aldi Ferdian, berharap kerja sama ini dapat berkesinambungan. “Kami ingin mengajak koperasi naik kelas dan mempersiapkan UMKM untuk menjadi bankable,” katanya.
Aldi mengatakan, Danaprospera.id sebagai platform berbasis IT dapat membantu koperasi, khususnya Kowina milik GP Ansor untuk lebih berkembang dan memajukan wirausaha tanah air di tengah era teknologi yang semakin pesat.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik kerja sama antara Kowina Ansor dan Danaprospera.id. Dia sepakat koperasi harus naik kelas. Apalagi, koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia.
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2016, ada lebih dari 152.000 koperasi aktif di Indonesia dengan kontribusi ke produk domestik bruto (PDB) 2017 sebesar 5% atau sekitar Rp 10 triliun. Jumlah ini, lanjut dia, meningkat hampir 3 kali lipat dari tahun 2014.
Melihat potensi tersebut, revitalisasi koperasi sangat dibutuhkan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi kerakyatan.“Nah, dengan basis kekuatan anggota Ansor yang sangat besar, mayoritas di usia produktif, kami melihat adanya potensi ekonomi yang cukup besar. Sebab itulah berbagai kerja sama kami jajaki, termasuk dengan menggandeng Danaprospera.id. Kami berharap dukungan kerja sama ini dapat menjadi amplifier dari penguatan ekonomi anggota Ansor dan Banser,” kata Gus Yaqut.
“Kunci sukses adalah dengan melakukan transformasi secara menyeluruh. Pengejawantahan transformasi ini adalah melalui sinergi dan pemanfaatan teknologi informasi. Dengan ini diharapkan koperasi dapat mengajak keterlibatan masyarakat secara lebih luas,” kata Ketua PP GP Ansor Bidang Ekonomi Sumantri Suwarno,dalam siaran tertulis tang diterima SINDOnews usai acara diskusi publik dan buka bersama “Ekonomi Syariah untuk Generasi Millenial”, Rabu, 23 Mei 2018 malam lalu.
Menurut Sumantri, untuk mencapai hal tersebut pihaknya telah bekerja sama dengan Danaprospera.id, yang merupakan satu-satunya financial technology (fintech) berbasis koperasi saat ini. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak telah dilangsungkan pada awal Mei 2018 lalu.
“Kerja sama tersebut mencakup revitalisasi Kowina, pergerakan UKM binaan GP Ansor, serta pemanfaatan kanal marketing kedua pihak secara resiprokal. Melalui kerjasama strategis ini, GP Ansor dan Danaprospera.id berharap koperasi sebagai soko guru perekonomian di Indonesia bisa terus berkembang menjadi pilar utama dalam sistem perekonomian nasional,” ujarnya.
CEO Danaprospera.id, Aldi Ferdian, berharap kerja sama ini dapat berkesinambungan. “Kami ingin mengajak koperasi naik kelas dan mempersiapkan UMKM untuk menjadi bankable,” katanya.
Aldi mengatakan, Danaprospera.id sebagai platform berbasis IT dapat membantu koperasi, khususnya Kowina milik GP Ansor untuk lebih berkembang dan memajukan wirausaha tanah air di tengah era teknologi yang semakin pesat.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik kerja sama antara Kowina Ansor dan Danaprospera.id. Dia sepakat koperasi harus naik kelas. Apalagi, koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia.
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2016, ada lebih dari 152.000 koperasi aktif di Indonesia dengan kontribusi ke produk domestik bruto (PDB) 2017 sebesar 5% atau sekitar Rp 10 triliun. Jumlah ini, lanjut dia, meningkat hampir 3 kali lipat dari tahun 2014.
Melihat potensi tersebut, revitalisasi koperasi sangat dibutuhkan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi kerakyatan.“Nah, dengan basis kekuatan anggota Ansor yang sangat besar, mayoritas di usia produktif, kami melihat adanya potensi ekonomi yang cukup besar. Sebab itulah berbagai kerja sama kami jajaki, termasuk dengan menggandeng Danaprospera.id. Kami berharap dukungan kerja sama ini dapat menjadi amplifier dari penguatan ekonomi anggota Ansor dan Banser,” kata Gus Yaqut.
(whb)