Adian Prediksi 2019 Pilpres Terakhir Bagi Pendukung Orba

Senin, 21 Mei 2018 - 21:15 WIB
Adian Prediksi 2019...
Adian Prediksi 2019 Pilpres Terakhir Bagi Pendukung Orba
A A A
JAKARTA - Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang diperkirakan merupakan momen terakhir bagi kelompok pro Orde Baru (Orba) mengikuti pilpres sehingga mereka akan bertempur habis-habisan menggunakan seluruh sumber dayanya.

"Kita menghitung 2019 nanti kekuatan mereka terakhir, momentum terakhir politik mereka (Orba)," ujar Sekjen PENA 98, Adian Napitupulu dalam konferensi pers penutupan pameran foto dan diskusi tentang 20 Tahun Reformasi di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Menurut Adian, 2019 mendatang juga merupakan kedua kalinya antara yang pro reformasi-demokrasi dengan kelompok yang mendukung Orba kembali bertarung dalam pilpres. "Tahun 2019 adalah 'perang' yang kedua kalinya antara mereka yang pro reformasi dan mereka yang pro Orba," kata Adian.

Pilpres mendatang juga merupakan momen dimana kita bisa melihat siapa yang sebenarnya pro reformasi atau reformis dengan pihak yang berpura-pura reformis setelah Orba yang otoriter runtuh tahun 1998 lalu atau 20 tahun silam.

"Dari mana kita melihat kesungguhan mereka yang klaim reformis, akan kita lihat dari pilihan-pilihan politik 2019. Siapa yang reformis dan siapa yang dukung kelompok Orba akan terlihat nanti di 2019," jelasnya.

Adian menilai, karena 2019 merupakan momen terakhir bagi yang pro Orba untuk berkuasa, maka mereka akan menggunakan seluruh sumber kekuatannya, termasuk kekuatan finasial untuk memenangkan pilpres. Tentunya, lanjut Adian, seluruh elemen rakyat yang pro reformasi dan demokrasi akan menolak kembalinya Orba.

"Kita juga akan gunakan seluruh kemampuan, semua jejaring kita, seluruh kekuatan kita untuk menghadapi mereka di 2019," kata Adian.

"Artinya, apakah kita akan kembali ke masa lalu atau kita akan berjalan ke masa depan, tergantung dari pertarungan di 2019. Saya dan teman-teman bersepakat untuk tetap tidak berpihak kepada kelompok pro Orba. Kita yakin bangsa ini harus berjalan ke depan," sambungnya.

Untuk itu, kata Adian, pihaknya terus mengingatkan agar jangan pernah mau kembali ke masa otoriter yang kelam. Salah satunya dengan terus memberikan fakta yang sebenarnya terjadi pada Orba, di antaranya melalui foto-foto tentang hiruk pikuk upaya menumbangkan rezim tersebut yang taruhannya nyawa.

Ratusan foto dipajang dalam pameran yang digelar secara serentak di 11 provinsi di antaranya di 29 perguruan tinggi atau universitas mulai Aceh hingga Sulawesi.

"Acara ini untuk mengingatkan terus menurus apa yang diperjuangkan kawan-kawan 20 tahun lalu. Bahwa perjuangan itu bukan hal yang mudah. Apa yang kita nikmati hari ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan 20 tahun yang lalu," katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5919 seconds (0.1#10.140)