Momen Intensifikasi Iman

Jum'at, 18 Mei 2018 - 07:28 WIB
Momen Intensifikasi...
Momen Intensifikasi Iman
A A A
Faisal Ismail
Guru Besar Pascasarjana FIAI Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

PUASA Ramadhan me­rupakan salah satu ibadah wajib yang telah dibakukan dalam struktur ajaran Islam dan praktik pelaksanaannya telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW melalui sunahnya. Perintah Allah yang menjadi dasar kewajiban bagi umat Islam untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan terdapat dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 183: “Wahai orang-orang yang beriman, di­wajibkan kepada kamu se­kali­an berpuasa se­bagaimana di­wajibkan kepada orang-orang sebelum kalian; semoga de­ngan puasa itu, kamu sekalian menjadi orang-orang yang bertakwa ”.

Puasa Ramadhan di­lakukan dengan cara menahan diri dari makan, minum, dan hu­bungan seksual antara suami-isteri sejak terbit fajar sampai dengan terbenam mata­hari.

Bagi setiap muslim dan muslimah yang sudah akil balig, ibadah puasa Ramadhan—seperti ibadah-ibadah mahdah lainnya—merupakan kewajib­an individual (fardu ‘ain) yang harus dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan.

Walau­pun ibadah puasa itu wajib dikerja­kan selama satu bulan, sebenar­nya ibadah ini tidak berat dan Allah sudah pasti mengetahui dan mengukur ke­mampuan dan keuatan hamba-Nya se­belum mewajibkan ibadah puasa tersebut.

Dengan sifat sempurna Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah sudah pasti terlebih dulu mem­pertimbangkan untuk tidak membebani hamba-Nya me­laku­kan kewajiban ibadah di luar kemampuan dan ke­kuatannya.

Iman Multidimensi
Selama bulan suci Ramadhan berlangsung, sebenarnya setiap individu muslim melalui ibadah puasa (dan ibadah-ibadah lainnya) sedang me­laku­kan intensifikasi iman, amal, dan takwa dalam arti yang se­luas-luasnya. Dalam per­jalanan hidup seorang muslim ada hal-hal yang tidak selalu pas dengan iman dan keberimanannya. Itu­lah se­bab­nya selalu diperlu­kan revi­talisasi iman dan penye­gar­an kembali spirit keberagamaan dalam dirinya agar perilakunya tetap berjalan di atas jalan yang lurus (shirathal mustaqim) se­suai dengan ajaran Allah. De­ngan demikian spirit iman dan ke­berimanan seorang muslim tetap dalam koridor fitrah insa­niah dan nilai transendental Ilahiahnya. Dalam konteks demi­kian, ajaran puasa Rama­dan (dan ajaran ibadah-ibadah yang lain) punya arti yang sangat mendalam dan stra­tegis dalam mengintensif­kan iman, amal, dan takwa se­orang muslim.

Pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan secara konsisten, baik, dan benar akan mem­bentuk fondasi iman dan pilar keberagamaan seorang muslim lebih kuat, dinamis, kreatif, dan fungsional.

Sebagai hasilnya, terbentuklah bangunan iman multidimensi yang akan selalu bekerja dan berkarya secara produktif dan kreatif yang dapat menghasilkan karya-karya kemanusiaan dan amal-amal kebajikan, tidak saja se­lama bulan Ramadhan, tetapi juga di luarnya. Iman multi­dimensi dimaknai sebagai iman yang berbobot, dinamis, kreatif, produktif, dan fungsio­nal. Iman yang berbobot adalah iman yang memiliki dimensi kedalaman Ilahiah dan insa­niah.

Nilai-nilai transendental Ilahiah inilah yang selalu membimbing dan menjiwai spirit iman dan visi-misi keberimanan seperti ini sudah pasti memiliki bobot yang sarat makna. Iman yang berbobot dibangun dan dicapai melalui penghayatan yang intens terhadap makna ketuhanan yang transenden dan imanen sekaligus.

Dengan memiliki kualitas pribadi seperti ini, Allah selalu hadir secara fungsional dalam diri seorang muslim tadi dan Dia selalu membimbingnya sehingga dirinya selalu merasa dekat dengan Allah. Dalam diri sang mukmin tadi, nur Ilahi selalu memancar menerangi kalbu nuraninya dan Allah men­jadi pelita terang sepan­jang lika-liku perjalanan hidup­nya. Sang muslim tadi selalu berpegang pada ajaran Alquran dan menyesuaikan segala gerak-gerik perilakunya de­ngan sunah Nabi untuk selalu berjalan di atas jalan lurus yang diajarkan Allah SWT.

Spirit Takwa
Iman yang dinamis adalah iman yang hidup. Iman yang intensif adalah iman yang selalu aktif, kreatif, dan produktif dalam menghasilkan amal-amal kebajikan dan ke­maslahatan. Bukan iman yang beku, kering, dan layu. Iman yang dinamis ini selalu berada dalam gerak aktivitas takwa yang terus berkelanjutan. Ia selalu bergerak dan berpacu dalam proses inovasi pen­dewa­sa­an rohani dan kematangan pribadi Qurani.

Dalam diri sang mukmin, iman seperti ini berfungsi seperti kompas yang selalu mengarahkan seluruh perjalanan hidupnya ke jalan keridaan Allah. Ia berfungsi sebagai radar rohani yang bisa mendeteksi seluruh gerak-gerik hati, pikiran, dan perilaku sang mukmin itu sendiri se­hingga selalu sesuai dengan petunjuk Allah.
Iman yang aktif-kreatif-dinamis sudah pasti akan selalu meninggalkan sifat-sifat ke­tertutupannya yang penuh statis dan kebekuan. Pada waktu yang sama, iman yang aktif-dinamis-kreatif tadi selalu mendorong sang muslim menuju ke arah keterbukaan untuk berdialog batin dengan diri sendiri dan dengan Sang Khalik.

Keadaan ini sudah pasti akan melahirkan dorongan iman yang semakin intens, hidup, dan dinamis dalam diri sang mukmin tadi. Iman yang kreatif dan fungsional adalah iman yang secara produktif melahirkan karya-karya ke­manusiaan dan amal-amal ke­bajikan. Iman seperti ini selalu mendorong sang mukmin untuk beramal saleh dalam segala bentuk dan ragamnya. Gereget iman seperti ini pulalah yang selalu mendorong sang muslim, dengan kemam­puan yang ada pada dirinya, untuk berzakat, bersedekah, dan berinfak di jalan Allah.

Dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini, bagi se­orang muslim harta kekayaan bukan merupakan tujuan uta­ma, tetapi merupakan sarana saja. Harta kekayaan penting, tetapi bukan yang terpenting. Dalam hidup ini tujuan utama dan hakiki seorang muslim adalah berbakti dan mengabdi total kepada Allah.

Kebaktian dan pengabdian total kepada Allah merupakan tujuan utama dan hakiki hidup setiap muslim. Pangkal tolak kebaktian dan pengabdian total seorang muslim kepada Allah berawal dari iman yang aktif-dinamis-kreatif-fungsional. Kebaktian dan pengabdian total kepada Allah sudah pasti digerakkan oleh intensifikasi iman multidimensi dan multifungsi yang berbobot, dinamis, dan kreatif.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0571 seconds (0.1#10.140)