Menteri Asman: Revolusi Pelayanan Publik Tak Bisa Dibendung

Selasa, 08 Mei 2018 - 17:01 WIB
Menteri Asman: Revolusi Pelayanan Publik Tak Bisa Dibendung
Menteri Asman: Revolusi Pelayanan Publik Tak Bisa Dibendung
A A A
SOLOK - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur mengatakan, saat ini sedang terjadi revolusi pelayanan publik. Pelayanan yang dulu membutuhkan waktu berbulan-bulan, kini dengan dukungan teknologi informasi dapat diselesaikan hanya dalam hitungan menit.

Hal itu dikatakannya saat membuka Display Inovasi Pelayanan Publik Kota Solok di Terminal Bareh Solok, Sumatera Barat, Selasa (8/5/2018). Hadir dalam acara tersebut Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto, Wali Kota Solok Zul Elfian, Staf Ahli Menteri Bidang Pemerintah dan Otonomi Daerah Shadiq Pasadigoe, Staf ahli Menteri Bidang Budaya Kerja Teguh Widjanarko, Para Anggota Forkompinda Kota Solok, Para Pejabat serta ASN Kota Solok.

Terkait inovasi, Asman mencontohkan, pelayanan untuk pembentukan badan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM yang semula memerlukan waktu berbulan-bulan, saat ini dapat diselesaikan hanya dalam waktu kurang dari 10 menit.

Menurut Asman, revolusi pelayanan publik seperti ini sangat menguntungkan masyarakat karena dapat menghemat waktu dan biaya serta memberikan kemudahan. Demikian juga bagi pemerintah karena dapat mengurangi pembiayaan operasional, pembuatan gedung, dan menghemat penggunaan sumber daya manusia.

"Revolusi pelayanan publik seperti ini nampaknya tidak bisa ditahan lagi. Dengan tingginya tuntutan masyarakat serta persaingan global, mau tidak mau penggunaan teknologi informasi menjadi sebuah keniscayaan," ujarnya.

Sejalan dengan gerakan nasional inovasi pelayanan publik ‘One Agency, One Innovation’, Asman berharap pelaksanaan Display Inovasi ini dapat menginspirasi gerakan inovasi pelayanan publik, bukan hanya di Kota Solok tetapi di seluruh Sumatera Barat. "Saya juga mengucapkan selamat kepada Wali Kota Solok atas penyelenggaraan acara ini. Harapan saya, Display Inovasi ini menginspirasi gerakan inovasi pelayanan publik," ujarnya.

Pria kelahiran Padang Pariaman, 2 Februari 1961 ini juga mengapresiasi Pemkot Solok yang sudah mampu menghadirkan 159 inovasi baru. Menteri Asman mendorong wali kota terus melakukan inovasi yang dilakukan.

Jangan sampai ASN dalam pelayanan publik hanya fokus dengan serapan anggaran saja. ASN harus fokus pada efek manfaat dari program kerja dampaknya dirasakan masyarakat. “Jangan sampai anggaran yang ada, setengahnya untuk perjalanan dinas saja,” tuturnya.

Kepala LAN Adi Suryanto mengatakan sejak 2015 hingga 2018 pihaknya telah melakukan pendampingan untuk program Laboratorium Inovasi di 58 pemerintah daerah. Dalam rentang periode tersebut telah dihasilkan 5.324 ide inovasi.

Kota Solok, yang merupakan laboratorium pertama di Sumatera Barat harus menjadi magnet bagi daerah lainnya. "Peluncuran ini merupakan momentum yang bersejarah, sebab wali kota Solok memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan dan menerapkan inovasi-inovasi di sektor publik," ungkapnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4726 seconds (0.1#10.140)