Ditjen PAS: Perempuan Harus Lebih Produktif dan Sehat di Dalam Lapas

Kamis, 03 Mei 2018 - 18:03 WIB
Ditjen PAS: Perempuan Harus Lebih Produktif dan Sehat di Dalam Lapas
Ditjen PAS: Perempuan Harus Lebih Produktif dan Sehat di Dalam Lapas
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) bekerjasama dengan UNODC, melakukan pemetaan meninjau kembali kebijakan dan praktek dilapangan. Kerjasama yang dilakukan terkait kesehatan perempuan di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Ditjen PAS, Sri Puguh Budi Utami pada Lokakarya Hasil Assesment terkait hak dan kesehatan perempuan di dalam lapas dengan tema 'Perempuan di Dalam Lapas' di Hotel Aston, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/5/2018).

Sekretaris Ditjen PAS Sri Puguh Budi Utami mengungkap, narapidana perempuan harus menjadi human capital. Maksudnya, dengan penyediaan lapak industri bagi penghuni lapas agar dapat membuat barang produksi layak jual.

"Kita harus mampu membangkitkan semangat perempuan di dalam lapas dengan memberikan pelatihan-pelatihan kreatif. Harapan kami, jumlah penghuni lapas tidak terus bertambah", kata Sri disela-sela sambutannya.

Menurutnya, perundang-undangan di Indonesia memberikan narapidana hak dasar seperti akses kepada pendidikan, layanan kesehatan dan gizi. Namun keterbatasan struktural maupun institusional seperti penuh sesaknya lapas dan kurangnya anggaran, menjadi tantangan bagi lapas itu sendiri.

Pada bulan Mei 2018, di 526 lapas dan cabang rutan diisi oleh 242.903 narapidana dan 13.568 orang di antaranya perempuan dewasa dan anak-anak. Sepertiga narapidana perempuan ini berada di 33 lapas yang dirancang khusus untuk menampung perempuan.

Lokakarya tersebut dihadiri oleh 80 orang peserta yang berasal dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Lapas Perempuan dan Rutan Perempuan diseluruh Indonesia, Komnas Perempuan, Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal HAM, Bappenas, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linkages, USAID, UNAIDS, WHO.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3522 seconds (0.1#10.140)