Alasan Sam Aliano Berniat Gandeng Mantan Istri Ahok di Pilpres
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha Sam Aliano siap maju menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Dukungan terhadap Sam sudah ditunjukkan relawannya dengan mendeklarasikannya sebagai capres, di Gedung Joang 45, Jakarta, Kamis 26 April 2018.
Bahkan, Sam mempertimbangkan sosok mantan istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi pendampingnya sebagai calon wakil presiden.
Sam pun mengungkap alasannya untuk menjadikan Veronica sebagai calon wakilnya. "Ahok dan Vero itu dua insan yang berbeda. Saya pikir, Bu Vero memang layak sebagai cawapres. Dia punya kapasitas untuk itu. Bu Vero itu sosok yang mempersatukan bangsa," tutur Sam dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (27/4/2018). (Baca juga: Diusung Jadi Capres, Sam Aliano Pertimbangkan Susi dan Veronica Tan )
Seperti diketahui, Sam Aliano sempat marah kepada Ahok atas ucapannya dalam wawancara di sebuah media Australia, ABC.net. Ketika itu, Ahok mengatakan peserta aksi 4 November 2016 mendapat bayaran sebesar Rp500 ribu.
Sam merasa difitnah dengan kata-kata Ahok. Pasalnya, dirinya juga merupakan bagian dari peserta aksi Bela Islam tersebut.
"Saya ikut menyumbang ke orang-orang demo, infaq makanan. Saya tidak terima jika dibilang semua peserta telah menerima uang Rp 500 ribu. Ini menghina kita semua," kata Sam.
Namun, semua berubah 180 derajat saat relawan menyodorkan Vero kepada Sam untuk menjadi Cawapres. "Itu kan situasinya berbeda. Kalau mantan suaminya bersalah, bukan berarti dia (Vero-red) ikut bersalah," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia.
Menurut Sam, Vero telah memberikan hoki kepada Ahok. Sehingga, nasib Ahok pun ikut baik dan bisa duduk sebagai orang Gubernur DKI Jakarta.
Atas dasar itulah, Sam menilai, Vero layak menjadi bakal cawapresnya jika memenuhi syarat untuk mengikuti pilpres.
"Bu Vero itu orang baik. Banyak berjasa untuk Ahok. Tapi, malah dia diceraikan. Saya justru tidak terima dia diperlakukan begitu. Kalau dia jadi cawapres saya, saya pasti jadi Presiden 2019," demikian Sam.
Seperti diketahui, kelompok relawan telah mendeklarasikan Sam Aliano dan Veronica Tan sebagai bakal Capres-Cawapres Pilpres 2019 di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Kamis 26 April 2018.
Termasuk meluncurkan tanda pagar (tagar) #SaVe2019 sebagai representasi Sam-Vero di Pilpres 2019. Serta tagar #2019SamAlianoPresiden sebagai simbol dukungan untuk Sam dan Vero di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Dalam deklarasi itu, relawan juga mengusung Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti sebagai opsi bakal cawapres bagi Sam selain Vero.
Dukungan terhadap Sam sudah ditunjukkan relawannya dengan mendeklarasikannya sebagai capres, di Gedung Joang 45, Jakarta, Kamis 26 April 2018.
Bahkan, Sam mempertimbangkan sosok mantan istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi pendampingnya sebagai calon wakil presiden.
Sam pun mengungkap alasannya untuk menjadikan Veronica sebagai calon wakilnya. "Ahok dan Vero itu dua insan yang berbeda. Saya pikir, Bu Vero memang layak sebagai cawapres. Dia punya kapasitas untuk itu. Bu Vero itu sosok yang mempersatukan bangsa," tutur Sam dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (27/4/2018). (Baca juga: Diusung Jadi Capres, Sam Aliano Pertimbangkan Susi dan Veronica Tan )
Seperti diketahui, Sam Aliano sempat marah kepada Ahok atas ucapannya dalam wawancara di sebuah media Australia, ABC.net. Ketika itu, Ahok mengatakan peserta aksi 4 November 2016 mendapat bayaran sebesar Rp500 ribu.
Sam merasa difitnah dengan kata-kata Ahok. Pasalnya, dirinya juga merupakan bagian dari peserta aksi Bela Islam tersebut.
"Saya ikut menyumbang ke orang-orang demo, infaq makanan. Saya tidak terima jika dibilang semua peserta telah menerima uang Rp 500 ribu. Ini menghina kita semua," kata Sam.
Namun, semua berubah 180 derajat saat relawan menyodorkan Vero kepada Sam untuk menjadi Cawapres. "Itu kan situasinya berbeda. Kalau mantan suaminya bersalah, bukan berarti dia (Vero-red) ikut bersalah," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia.
Menurut Sam, Vero telah memberikan hoki kepada Ahok. Sehingga, nasib Ahok pun ikut baik dan bisa duduk sebagai orang Gubernur DKI Jakarta.
Atas dasar itulah, Sam menilai, Vero layak menjadi bakal cawapresnya jika memenuhi syarat untuk mengikuti pilpres.
"Bu Vero itu orang baik. Banyak berjasa untuk Ahok. Tapi, malah dia diceraikan. Saya justru tidak terima dia diperlakukan begitu. Kalau dia jadi cawapres saya, saya pasti jadi Presiden 2019," demikian Sam.
Seperti diketahui, kelompok relawan telah mendeklarasikan Sam Aliano dan Veronica Tan sebagai bakal Capres-Cawapres Pilpres 2019 di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Kamis 26 April 2018.
Termasuk meluncurkan tanda pagar (tagar) #SaVe2019 sebagai representasi Sam-Vero di Pilpres 2019. Serta tagar #2019SamAlianoPresiden sebagai simbol dukungan untuk Sam dan Vero di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Dalam deklarasi itu, relawan juga mengusung Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti sebagai opsi bakal cawapres bagi Sam selain Vero.
(dam)