Akbar Tandjung Dinilai Punya Potensi Jadi Cawapres

Kamis, 26 April 2018 - 14:51 WIB
Akbar Tandjung Dinilai Punya Potensi Jadi Cawapres
Akbar Tandjung Dinilai Punya Potensi Jadi Cawapres
A A A
JAKARTA - Dinamika proses pencalonan presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terus bergerak. Nama politisi senior Golkar, Akbar Tandjung pun masuk bursa survei cawapres.

Selain Akbar, nama politisi senior lain muncul seperti Surya Paloh dan Wirando. Kemunculan Akbar Tandjung yang masih di partai yang pernah dipimpinnya, dapat memberikan solusi jika terjadi kebuntuan menentukan cawapres Jokowi.

Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara, Yasin Muhammad, ketika memberikan tanggapan atas kemunculan nama Akbar Tandjung dalam survei Independent Data Survey (IDS), Kamis (26/4/2018).

"Dengan kemampuan lobi dan jaringan yang luas, pengalaman panjang, saya kira Akbar Tandjung dan Golkarnya, jadi solusi atas kebuntuan situasi. Terutama ketika ketua umum partai pendukung Jokowi, semuanya ingin menjadi cawapres," kata Yasin.

Kebuntuan situasi yang dimaksud Yasin, para ketua umum partai pendukung yang hampir semuanya menginginkan dipinang sebagai cawapres Jokowi, maka peran Akbar Tandjung yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, menjadi penengah.

Dalam proses, apabila terjadi kebuntuan atau deadlock, maka kemungkinan itu akan membuat Akbar malah menjadi pilihan utama Jokowi.

Yasin mengatakan, sebagai politisi, Akbar sudah sangat dikenal figur yang mampu meredam konflik. Bahkan kepemimpinannya di Golkar mampu mengantarkan partai ini jadi pemenang Pemilu. Pengalaman di pemerintahan yang cukup lama serta pernah menjabat Ketua DPR.

"Semua pengalaman ini sangat pas menjadi pendamping Jokowi," ucap Yasin.

Diungkapkan Yasin, sampai saat ini Akbar masih aktif dan terus memberikan dharma baktinya baik bagi Partai Golkar maupun bagi pembangunan manusia Indonesia melalui serangkaian kegiatannya di berbagai daerah.

"Tanpa lelah, Akbar terus berbagi ilmu dan pengalaman, sampai ke kota kecamatan. Ini bisa ditiru tokoh lain," tuturnya.

Di samping itu, Yasin juga menyinggung posisi strategis Partai Golkar sebagai salah satu partai pengusung Jokowi. Selain Golkar ada PDIP dan sederet partai lain yang sejak awal mendukung Jokowi.

Dipastikan kata dia, situasi dan perkembangan menjelang penaetapan cawapres semakin dinamis. "Namun, apabila PDIP memaksakan kehendaknya, mislanya mengajukan Puan sebagai cawapres, maka konstelasi partai pendukung bisa berubah," tuturnya.

"Di sini, posisi dan peran Akbar makin berkibar dan peluang untuk dipilih Jokowi menjadi besar," tambahnya.

Sebelumnya dalam survei IDS Senin 23 April 2018, mengumumkan hasil survei elektabilitas capres dan cawapres. Untuk kandidat cawapres, muncul antara lain nama Akbar Tandjung.

Meski tingkat elektabilitasnya masih sekira 2%, tetapi sudah mengalahkan nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang kini maju sebagai salah satu calon gubernur Jawa Barat.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6346 seconds (0.1#10.140)