Festival Seni Narapidana Akan Jadi Acara Tahunan
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM berencana menjadikan Indonesia Prisoner Art Festival atau festival seni narapidana akan menjadi kegiatan tahunan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Ditjen Pas, Sri Puguh Budi Utami berdasarkan atas pengamatannya terhadap pelaksanaan Indonesia Prisoner Art Festival (IPAfest) 2018 yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 23-24 April 2018.
Jika rencana itu terwujud, dia menginginkan adanya perubahan nama acara. "Karena di Indonesia lebih mengenal pemasyarakatan daripada penjara. Serta tema yang diusung tahun depan pun akan diubah," katanya di TIM, Jakarta, Selasa 24 April 2018.
Utami mengakui ide IPAfest muncul saat acara kegiatan bertema Merangkai Asa di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang tahun 2017.
Saat itu, Utami menginginkan agar kegiatan tersebut bisa ditampilkan di luar lembaga pemasyarakaran."Kalau tadinya di dalam tembok, kita ingin outdoor," ujarnya. (Baca juga: Melihat Aksi Kreatif Narapidana di IPAfest 2018 )
Utama menjelaskan pada hari pertama IPAfest digelar pementasan drama musikal. Acara tersebut telah mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) karena menampilkan ratusan narapida yang berkesenian di tempat umum.
"Memang belum pernah ada di dunia yang menghadirkan narapidana berkesenian di luar tembok dalam jumlah ratusan hanya di indonesia", tambahnya
Hal itu diungkapkan Sekretaris Ditjen Pas, Sri Puguh Budi Utami berdasarkan atas pengamatannya terhadap pelaksanaan Indonesia Prisoner Art Festival (IPAfest) 2018 yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 23-24 April 2018.
Jika rencana itu terwujud, dia menginginkan adanya perubahan nama acara. "Karena di Indonesia lebih mengenal pemasyarakatan daripada penjara. Serta tema yang diusung tahun depan pun akan diubah," katanya di TIM, Jakarta, Selasa 24 April 2018.
Utami mengakui ide IPAfest muncul saat acara kegiatan bertema Merangkai Asa di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang tahun 2017.
Saat itu, Utami menginginkan agar kegiatan tersebut bisa ditampilkan di luar lembaga pemasyarakaran."Kalau tadinya di dalam tembok, kita ingin outdoor," ujarnya. (Baca juga: Melihat Aksi Kreatif Narapidana di IPAfest 2018 )
Utama menjelaskan pada hari pertama IPAfest digelar pementasan drama musikal. Acara tersebut telah mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) karena menampilkan ratusan narapida yang berkesenian di tempat umum.
"Memang belum pernah ada di dunia yang menghadirkan narapidana berkesenian di luar tembok dalam jumlah ratusan hanya di indonesia", tambahnya
(dam)