11 Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Segera Perkuat Udara Indonesia

Selasa, 16 Januari 2018 - 05:07 WIB
11 Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Segera Perkuat Udara Indonesia
11 Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Segera Perkuat Udara Indonesia
A A A
SLEMAN - Sebelas pesawat tempur Sukhoi SU-35 segera memperkuat pertahanan udara Indonesia. Hal ini setelah ada kepastian akan dilaksanakan penandatanganan kontrak pengadaan pesawat tersebut. Pesawat itu nantinya akan ditempatkan di skuadron udara 14 Iswahyudi, Madiun, sebagai pengganti pesawat tempur F-5 yang sudah tidak digunakan lagi sejak 2015 lalu.

Sukhoi SU-35 merupakan pesawat tempur generasi 4,5 buatan Rusia, sedangkan pesawat tempur F-5 buatan Amerika. F-5 diganti karena
usianya sudah di atas 30 tahun. Yaitu mulai dioperasikan di Indonesia sejak tahun 1980. Selain itu dari aspek teknologi juga sudah
ketinggalan, sehingga harus diganti dengan generasi yang baru dan lebih canggih.

“Setelah digrounded, maka semua pesawat F-5 sudah tidak digunakan lagi dan akan diganti Sukhoi-35,” ujar Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyogo usai peresmian monumen pesawat tempur F-5 dan pesawat latih Harvard di Kompleks Monumen Bhakti Prajurit Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Senin (15/1/2018).

Menurut Novyan, karena F-5 sudah lama tidak digunakan, maka diharapkan pesawat penganti Sukhoi SU-35 segera datang. Selain
kekuatan pertahanan udara Indonesia akan bertambah, juga para penerbang militer yang mengawaki F-5 segera menjalankan aktivitasnya
lagi. Sebab setelah F-5 digrounded mereka vakum dari dunia penerbangan.

“Sebagai solusinya mereka ada yang ditempatkan di skadron udara lain seperti skuadron udara 15 dan ada juga yang di tempatkan di Lanud
Adisutjipto sebagai instruktur di Sekbang,” ungkapnya.

Novyan menjelaskan, dengan langkah tersebut diharapkan kemampuan para penerbang itu tetap terjaga bahkan ditingkatkan. Sehingga saat Sukhoi SU-35 datang mereka sudah siap untuk menjalankan tugas menerbangkan pesawat tersebut.

“Setelah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) datang mereka segera dikumpulkan ke Madiun lagi,” papar alumni AAU 1989 itu.

Masih kata Novyan, setelah digrounded dan tidak digunakan lagi, untuk mengenang F-5 di antaranya dengan dimuseumkan dan dibuat monumen. Selain dibuat monumen di Lanud Adisutjipto, F-5 juga dibuat monumen di markas komando pertahanan udara di Jakarta serta museum pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di Kompleks Lanud Adisutjipto.

Kapentak Lanud Adisutjipto Yogyakarta Letkol Sus Giyanto menambahkan, adanya monumen tersebut juga menjadi cerminan dan bukti sejarah pengabdian AU kepada bangsa dan negara serta bentuk apresiasi kepada perintis AU yang berjuang menegakkan kedaulatan udara Indonesia. Sehingga jasa mereka layak untuk diwariskan dan diketahui generasi penerus, baik TNI AU maupun masyarakat umum.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3750 seconds (0.1#10.140)