Gantikan Alm AM Fatwa, Sabam Sirait Kembali ke Senayan

Senin, 15 Januari 2018 - 18:21 WIB
Gantikan Alm AM Fatwa,...
Gantikan Alm AM Fatwa, Sabam Sirait Kembali ke Senayan
A A A
JAKARTA - Politikus Senior Sabam Sirait kembali ke Senayan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Sabam dilantik sebagai anggota baru dari daerah pemilihan Provinsi DKI Jakarta, menggantikan Alm AM Fatwa yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Prosesi pelantikan dilakukan di Gedung Nusantara V Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senin (15/1), dihadiri para anggota DPD RI dan para undangan. Prosesi dipimpin oleh Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono.

"Saya akan memperjuangkan aspirasi daerah yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Tuhan menolong saya," kata Sabam Sirait dalam sumpahnya.

Sabam Sirait adalah seorang legenda dalam politik Indonesia. Dia pernah anggota DPR RI selama lima periode dan dua periode menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Setiap periode itu memiliki masa waktu lima tahun. DI DPR, Sabam mewakili Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Fraksi PDI Perjuangan.

Sabam mengaku belum bisa banyak bicara soal DPD RI karena dia harus terlebih dahulu memahami serta mengalami dinamika lembaga itu. Dari situ, dia akan tahu apa saja kelebihan maupun kekurangan yang harus dibenahi dari lembaga itu. "Yang jelas DPD RI memang harus bekerja melakukan apa yang sudah menjadi fungsinya sesuai Undang-undang," kata Sabam kepada wartawan.

Yang jelas, lanjutnya, DPD RI berbeda dengan Senat di Amerika Serikat. Dan apapun tugasnya, Sabam yakin dirinya akan cepat beradaptasi mengingat dirinya sudah terbiasa bekerja sebagai anggota Parlemen. "Saya puluhan tahun di DPR, semuanya berguna untuk pekerjaan saya di sini nantinya," kata Sabam.

Secara khusus, Sabam juga berbicara soal AM Fatwa, sahabat serta tetangga rumah yang digantikannya di DPD RI. Sabam mengenangnya sebagai seorang sahabat yang baik dan sering berdiskusi dengannya. "Beliau itu tetangga saya di Bintaro, saya sering bertemu dia sebelumnya," kata Sabam.

Sabam mengakui kedekatan itu mungkin karena keduanya sama-sama pernah dipenjara di era Orde Baru. Meskipun Sabam mengaku kalau dirinya dipenjara, waktunya tak selama AM Fatwa ketika masih berjuang. Saat Natal dan Lebaran, baik Sabam maupun Fatwa sering saling mengunjungi.

"Saya kira Fatwa melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Saya cuma heran dia tiba-tiba meninggal. Padahal umurnya lebih muda dari saya. Saya tak tahu apa sakit dia sebenarnya. Saya selalu mendoakan dia dan keluarganya," kata Sabam.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0039 seconds (0.1#10.140)