TNI AD Juara Lomba Tembak Internasional, Ajang Promosi Global Produk Pindad
A
A
A
JAKARTA - Prestasi kontingen petembak TNI AD yang berhasil mempertahankan gelar juara umum di dua ajang lomba tembak internasional tahun ini secara tidak langsung menjadi promosi luar biasa bagi berbagai produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia di kancah global.
Menurut Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose, prestasi ini adalah momentum yang semakin melapangkan jalan bagi Pindad untuk ekspansi dan melebarkan sayap bisnisnya di pasar teknologi industri pertahanan dunia. BUMN yang memproduksi alutsista dan produk komersial ini telah menetapkan Visi 2023 yang salah satu targetnya adalah menjadi industri pertahanan unggul dan terbesar di Asia.
Kemenangan Indonesia di Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) dan ASEAN Armies Riffle Meet (AARM), kata Abraham, tercapai berkat kombinasi sistem pembinaan TNI AD yang unggul, faktor prajurit yang sangat terlatih serta faktor produk senjata dan munisi yang andal.
AASAM digelar pada 5-26 Mei 2017 di Australia sementara AARM dilaksanakan pada 14-23 November 2017 di Singapura. Senjata produk Pindad yang digunakan berlaga di AASAM adalah SS2 V1 HB dan pistol G2 Elite sedangkan yang digunakan di AARM adalah SS2 V4 HB, SS2 V2 dan munisinya.
“Ini sungguh luar biasa. Para petembak Indonesia beberapa tahun terakhir menggunakan senjata organik dan munisi produk Pindad di lomba-lomba tembak internasional,” ujar Abraham pada acara gelar apresiasi kepada kontingen AASAM dan AARM di Soehanna Hall, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Acara juga dihadiri Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Mulyono yang juga komisaris utama Pindad dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin sebagai wakil komisaris utama Pindad.
Dalam kesempatan itu, Pindad kembali memberikan dana pembinaan Rp1 miliar kepada kontingen yang berlaga di AASAM dan Rp1 miliar kepada kontingen AARM. Abraham mengatakan, pemberian dana pembinaan ini merupakan bentuk penghargaan atas prestasi para prajurit TNI AD yang sangat membanggakan.
Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara umum AASAM sepuluh kali berturut-turut sejak 2008. Di AARM, Negara kita menjuarai 12 dari 27 kali penyelenggaraan.
KSAD Jenderal TNI Mulyono menyatakan, prestasi ini membuktikan bahwa kualitas senjata buatan dalam negeri mampu bersaing dengan produk negara lain. Dia berharap hal ini juga memotivasi Pindad untuk terus berinovasi memproduksi alutsista yang lebih baik lagi dan diakui bahkan disegani secara global.
“Kalau kita menggunakan produk dalam negeri bisa juara, kenapa harus beli dari negara lain? Banyak negara yang menjadi kompetitor di perlombaan menembak sudah menanyakan produk-produk Pindad. Artinya mereka kan berminat,” kata Mulyono.
Menurut Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose, prestasi ini adalah momentum yang semakin melapangkan jalan bagi Pindad untuk ekspansi dan melebarkan sayap bisnisnya di pasar teknologi industri pertahanan dunia. BUMN yang memproduksi alutsista dan produk komersial ini telah menetapkan Visi 2023 yang salah satu targetnya adalah menjadi industri pertahanan unggul dan terbesar di Asia.
Kemenangan Indonesia di Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) dan ASEAN Armies Riffle Meet (AARM), kata Abraham, tercapai berkat kombinasi sistem pembinaan TNI AD yang unggul, faktor prajurit yang sangat terlatih serta faktor produk senjata dan munisi yang andal.
AASAM digelar pada 5-26 Mei 2017 di Australia sementara AARM dilaksanakan pada 14-23 November 2017 di Singapura. Senjata produk Pindad yang digunakan berlaga di AASAM adalah SS2 V1 HB dan pistol G2 Elite sedangkan yang digunakan di AARM adalah SS2 V4 HB, SS2 V2 dan munisinya.
“Ini sungguh luar biasa. Para petembak Indonesia beberapa tahun terakhir menggunakan senjata organik dan munisi produk Pindad di lomba-lomba tembak internasional,” ujar Abraham pada acara gelar apresiasi kepada kontingen AASAM dan AARM di Soehanna Hall, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Acara juga dihadiri Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Mulyono yang juga komisaris utama Pindad dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin sebagai wakil komisaris utama Pindad.
Dalam kesempatan itu, Pindad kembali memberikan dana pembinaan Rp1 miliar kepada kontingen yang berlaga di AASAM dan Rp1 miliar kepada kontingen AARM. Abraham mengatakan, pemberian dana pembinaan ini merupakan bentuk penghargaan atas prestasi para prajurit TNI AD yang sangat membanggakan.
Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara umum AASAM sepuluh kali berturut-turut sejak 2008. Di AARM, Negara kita menjuarai 12 dari 27 kali penyelenggaraan.
KSAD Jenderal TNI Mulyono menyatakan, prestasi ini membuktikan bahwa kualitas senjata buatan dalam negeri mampu bersaing dengan produk negara lain. Dia berharap hal ini juga memotivasi Pindad untuk terus berinovasi memproduksi alutsista yang lebih baik lagi dan diakui bahkan disegani secara global.
“Kalau kita menggunakan produk dalam negeri bisa juara, kenapa harus beli dari negara lain? Banyak negara yang menjadi kompetitor di perlombaan menembak sudah menanyakan produk-produk Pindad. Artinya mereka kan berminat,” kata Mulyono.
(kri)