Jokowi Minta Penanganan Virus Difteri Dilakukan Secara Cepat
A
A
A
BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyebaran virus difteri, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/12/2017).
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek menyebutkan cakupan penanganan baru di tiga provinsi yakni 50%. Kendati begitu, penanganan ini akan dilanjutkan di provinsi-provinsi lain dengan program vaksin kepada masyarakat melalui penyalur logistik PT Bio farma.
"Jadi mulai dari Desember ini, terus sampai nanti Januari, kita terus ke provinsi-provinsi yang memang terkena. Jadi memang ada beberapa provinsi yang misalnya memang risikonya, jumlahnya lebih ada di sana," tutur Nila usai Ratas.
Nila mengaku sudah diperintahkan Presiden Jokowi untuk menangani penyebaran virus difteri secara cepat. Dalam hal ini, pihaknya sudah melakukan penanganan yang sudah diterapkan yakni program outbreak response Immunization (ORI) kepada masyakarat.
Selain itu, pihaknya juga melakukan penyuluhan terhadap masyarakat tentang cara mengantisipasi difteri tersebut. Nila berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk dilakukan vaksin dan imunisasi.
"Jadi kalau sudah ada memang wabah, KLB seperti ini, mau nggak mau kita harus lakukan. Jadi tidak boleh ditolak," pungkasnya.
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek menyebutkan cakupan penanganan baru di tiga provinsi yakni 50%. Kendati begitu, penanganan ini akan dilanjutkan di provinsi-provinsi lain dengan program vaksin kepada masyarakat melalui penyalur logistik PT Bio farma.
"Jadi mulai dari Desember ini, terus sampai nanti Januari, kita terus ke provinsi-provinsi yang memang terkena. Jadi memang ada beberapa provinsi yang misalnya memang risikonya, jumlahnya lebih ada di sana," tutur Nila usai Ratas.
Nila mengaku sudah diperintahkan Presiden Jokowi untuk menangani penyebaran virus difteri secara cepat. Dalam hal ini, pihaknya sudah melakukan penanganan yang sudah diterapkan yakni program outbreak response Immunization (ORI) kepada masyakarat.
Selain itu, pihaknya juga melakukan penyuluhan terhadap masyarakat tentang cara mengantisipasi difteri tersebut. Nila berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk dilakukan vaksin dan imunisasi.
"Jadi kalau sudah ada memang wabah, KLB seperti ini, mau nggak mau kita harus lakukan. Jadi tidak boleh ditolak," pungkasnya.
(pur)