Hadiri Haul Gus Dur, Gatot Ajak Masyarakat Kenang Ajarannya
A
A
A
JAKARTA - Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri Sewindu Haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017). Memakai koko putih, mantan Panglima TNI ini hadir sekitar pukul 20.30 WIB dan langsung mengikuti tahlil.
Duduk di barisan depan bersama Ketua Pantia Sewindu Haul yang juga putri Gus Dur, Yenny Wahid, KH Mustofa Bisri, Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan tamu undangan lainnya.
Pantauan di lapangan, tampak Gatot khusuk mengikuti tahlil yang dipimpin oleh Kiai Husein Muhammad, dan Syeh Abdul Mazid dari Mesir. Tahlil ini adalah sebagai bentuk doa kepada almarhum Presiden RI ke-4.
Haul ini dihadiri oleh ribuan santri dari berbagai daerah. Ketua panitia, Yenny Wahid mengatakan, tema Haul 'Semua Demi Bangsa dan Negara' dipilih sebagai bahan refleksi untuk semua elemen bangsa. Bahwa, persepektif dan pilihan poltik siapapun boleh saja berbeda. Sebagaimana agama, suku dan ras juga tidak semua sama.
"Namun, kesemuanya tetap harus disatukan oleh keinginan membangun bangsa, bukan hanya memenangkan kepentingan pribadi dan golongan saja," ujarnya.
Dalam sambutannya, Yenny menyapa satu persatu tamu undangan, salah satunya adalah Jenderal Gatot. Dia mengatakan, Jenderal Gatot sangat akrab dengan para kiai yang kerap mondar-mandir dari satu pesantren ke pesantren lain. "Setelah tidak lagi jadi panglima boleh juga jadi santri," kata Yenny.
Sementara dalam testimoninya, Jenderal Gatot mengatakan dirinya bangga bisa hadir di Haul Sewindu bapak bangsa. Menurutnya, Gus Dur adalah putra terbaik bangsa yang lahir dari dua tokoh yang juga Pahlawan Nasional Wahid Hasyim dan Hasyim Asy'ari.
"Bapaknya Gus Dur lah yang mempersatukan bangsa. Jadi kemampuan hebat Gus Dur ini karena memang ayahnya," kata Gatot.
Gatot pun mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang ajaran-ajaran dan jasa pengabdian Gus Dur sepanjang hidupnya. "Keyakinan beliau kepada Islam sangat menginsiprasi berbagai kalangan terutama tokoh-tokoh agama. Beliau juga menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai tiang utama," tegasnya.
Melalui momentum Haul ini, Gatot mengajak semua untuk bersyukur karena Indonesia memiliki sosok Gus Dur sebagai bapak dan guru bangsa Indonesia. "Semoga Haul ini kata Gatot menjadi momentum untuk semakin sadar bahwa kemajemukan adalah keniscayaan yang melekat kepada bangsa Indonesia dan akan terus melekat erat di NKRI," tuturnya.
Duduk di barisan depan bersama Ketua Pantia Sewindu Haul yang juga putri Gus Dur, Yenny Wahid, KH Mustofa Bisri, Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan tamu undangan lainnya.
Pantauan di lapangan, tampak Gatot khusuk mengikuti tahlil yang dipimpin oleh Kiai Husein Muhammad, dan Syeh Abdul Mazid dari Mesir. Tahlil ini adalah sebagai bentuk doa kepada almarhum Presiden RI ke-4.
Haul ini dihadiri oleh ribuan santri dari berbagai daerah. Ketua panitia, Yenny Wahid mengatakan, tema Haul 'Semua Demi Bangsa dan Negara' dipilih sebagai bahan refleksi untuk semua elemen bangsa. Bahwa, persepektif dan pilihan poltik siapapun boleh saja berbeda. Sebagaimana agama, suku dan ras juga tidak semua sama.
"Namun, kesemuanya tetap harus disatukan oleh keinginan membangun bangsa, bukan hanya memenangkan kepentingan pribadi dan golongan saja," ujarnya.
Dalam sambutannya, Yenny menyapa satu persatu tamu undangan, salah satunya adalah Jenderal Gatot. Dia mengatakan, Jenderal Gatot sangat akrab dengan para kiai yang kerap mondar-mandir dari satu pesantren ke pesantren lain. "Setelah tidak lagi jadi panglima boleh juga jadi santri," kata Yenny.
Sementara dalam testimoninya, Jenderal Gatot mengatakan dirinya bangga bisa hadir di Haul Sewindu bapak bangsa. Menurutnya, Gus Dur adalah putra terbaik bangsa yang lahir dari dua tokoh yang juga Pahlawan Nasional Wahid Hasyim dan Hasyim Asy'ari.
"Bapaknya Gus Dur lah yang mempersatukan bangsa. Jadi kemampuan hebat Gus Dur ini karena memang ayahnya," kata Gatot.
Gatot pun mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang ajaran-ajaran dan jasa pengabdian Gus Dur sepanjang hidupnya. "Keyakinan beliau kepada Islam sangat menginsiprasi berbagai kalangan terutama tokoh-tokoh agama. Beliau juga menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai tiang utama," tegasnya.
Melalui momentum Haul ini, Gatot mengajak semua untuk bersyukur karena Indonesia memiliki sosok Gus Dur sebagai bapak dan guru bangsa Indonesia. "Semoga Haul ini kata Gatot menjadi momentum untuk semakin sadar bahwa kemajemukan adalah keniscayaan yang melekat kepada bangsa Indonesia dan akan terus melekat erat di NKRI," tuturnya.
(kri)