Ryamizard: Bela Negara untuk Menjaga Keindonesiaan

Selasa, 12 Desember 2017 - 17:34 WIB
Ryamizard: Bela Negara untuk Menjaga Keindonesiaan
Ryamizard: Bela Negara untuk Menjaga Keindonesiaan
A A A
SULAWESI UTARA - Ribuan warga bergemuruh menggelorakan Gebyar Aksi Bela Negara di Stadion Maesa Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara pada Senin 11 Desember 2017 petang.

Terpilihnya Sulawesi Utara sebagai tuan rumah Gebyar Aksi Bela Negara karena provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga: Filipina. Seperti diketahui, Filipina belakangan dilanda konflik dengan ISIS di Marawi.

Agar tidak menjalar ke Indonesia, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu diperlukan daya tangkal melalui Bela Negara yang bertujuan menjaga keindonesiaan.

Ryamizard menerangkan infiltrasi dari ancaman faktual, ancaman potensial, yang salah satunya proxy war (hoax) diperlukan imunitas melalui Bela Negara. Apalagi, kata mantan KSAD ini, Bela Negara merupakan amanat dari UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3, setiap warga negara berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan negara.

Menurut Ryamizard, perkembangan media sosial yang demikian pesat kerap disalahartikan beberapa orang dengan menyebarkan kabar hoax yang memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Padahal perbedaan SARA di Indonesia bukan untuk diperuncing melainkan bagian dari kekayaan Indonesia. "Program Bela Negara ini bukan melulu pertahanan fisik, melainkan menumbuhkan mental untuk menjaga keindonesian. Identitas bangsa ini adalah gotong royong, maka Bela Negara harus digelorakan terus menerus," tutur Ryamizard kepada SINDOnews, Senin 11 Desember 2017 malam.

Untuk itu, Ryamizard menegaskan program Bela Negara tidak hanya berhenti dalam Gebyar Aksi Bela Negara yang dilakukan di Sulawesi Utara, tetapi akan terus menerus dilakukan di setiap provinsi.

Ryamizard melanjutkan Gebyar Aksi Bela Negara di Tondano ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bela Negara pada 19 Desember mendatang. Rencanaya pada Hari Bela Negara ke-69 pada 19 Desember esok akan dilakukan kegiatan serentak di seluruh Indonesia.

Selanjutnya Kementerian Pertahanan bersama Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi menyusun kurikulum Bela Negara pada semua strata pendidikan di Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyambut gembira terpilihnya Kota Tondano di Kabupaten Minahasa sebagai tuan rumah Gebyar Aksi Bela Negara 2017. "Ini yang kedua kali, sebelumnya pengukuhan kader Bela Negara pada Mei kemarin. Masyarakat Sulawesi Utara antusias dengan program ini," kata Olly.

Menurut Olly, Provinsi Sulawesi Utara sudah memasukkan program Bela Negara pada kurikulum pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas. Selanjutnya, kata dia, akan diterapkan pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

"Bela Negara hal yang baik dan menjadi harapan kita bersama, agar masyarakat bertanggung jawab menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Bela Negara ini bertujuan agar masyarakat tidak terkotak-kotak," tandasnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5869 seconds (0.1#10.140)