Peneliti CSIS: Perang Gagasan Telah Berubah Jadi Pertarungan Kebencian
A
A
A
JAKARTA - Peneliti senior Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi memaparkan dinamika politik saat ini atau 19 tahun pascareformasi.
Menurut Kristiadi, dinamika politik hari ini banyak diwarnai pemandangan di luar akal sehat. Saat ini, kata dia, pertarungan politik ditampilkan melalui media digital.
"Pertarungan gagasan digantikan pertarungan kebencian, kemarahan dan permusuhan di media sosial," tutur Kristiadi dalam diskusi bertema Bagaimana Sikap Politik Kristen Menuju Pemilu 2019 yang digelar Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo), di Kampus IBM-ASMI Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (18/11/2017).
Dia melanjutkan, kondisi tersebut diperparah dengan munculnya penyesatan informasi publik sebagai instrumen mengganggu dan melucuti basis pemikiran.
Menurut Kristiadi, kecenderungan itu diperlihatkan dengan masif dan sistematis dengan penyebaran informasi bohong atau hoax di media sosial.
"Netizen cenderung perhatikan kegagalan politik di media sosial, bukan gagasan program peserta pilkada," tandasnya.
Menurut Kristiadi, dinamika politik hari ini banyak diwarnai pemandangan di luar akal sehat. Saat ini, kata dia, pertarungan politik ditampilkan melalui media digital.
"Pertarungan gagasan digantikan pertarungan kebencian, kemarahan dan permusuhan di media sosial," tutur Kristiadi dalam diskusi bertema Bagaimana Sikap Politik Kristen Menuju Pemilu 2019 yang digelar Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo), di Kampus IBM-ASMI Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (18/11/2017).
Dia melanjutkan, kondisi tersebut diperparah dengan munculnya penyesatan informasi publik sebagai instrumen mengganggu dan melucuti basis pemikiran.
Menurut Kristiadi, kecenderungan itu diperlihatkan dengan masif dan sistematis dengan penyebaran informasi bohong atau hoax di media sosial.
"Netizen cenderung perhatikan kegagalan politik di media sosial, bukan gagasan program peserta pilkada," tandasnya.
(dam)